Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

01 September 2019

Pengalaman Menginap di Sapporo, Hokkaido, Jepang

Mempersiapkan kunjugan ke Jepang bukan perkara yang bisa dibilang tidak sulit tapi perlu dihitung kemampuan kita terutama finansial terkait dengan penginapan dan makan. Karena kedua biaya tersebut termasuk yang paling banyak cukup menguras budget perjalanan di Jepang. Namun apabila dihitung dengan baik, kita bisa menghemat keduanya tanpa harus merasa tidak nyaman, bisa tidur di kasur yang enak dan tetap bisa mencoba makanan khas Jepang.

Sapporo TV Tower, dari Odori Park

Kali ini saya ke Sapporo, Hokkaido yang terletak di bagian utara Jepang selama beberapa hari. Sapporo merupakan ibukota perfektur Hokkaido. Hokkaido sendiri terletak dengan keindahan alam, terkenal juga dengan seafood, fresh diary product dan winter olympics. Sapporo sendiri, menurut teman saya yang orang Jepang, bila dibandingkan dengan kota lain di perfektur lain tidak terlalu besar, tapi menurut saya tapi cukup lumayan melelahkan kalau keliling jalan kaki sehingga penentuan letak penginapan cukup menentukan.

Selama lebih dari satu minggu di Sapporo saya mencoba 3 penginapan berbeda walaupun tipenya sama, cabin hostel ketiganya. Pertama Ten to Ten Sapporo yang terletak dekat dengan Hokkaido University dan Sapporo Main Station, kedua di The Stay Sapporo yang agak di daerah selatan, pinggir dan ketiga Untapped Hostel di daerah utara dekat Hokkaido University dan Sapporo Masjid. Alasan terbaik saya memilih ketiganya karena saya ingin merasakan bagaimana menginap di sana dan terutama alasan biaya (rerata 3000 JPY per malam), review cukup baik dan punya dapur. Dapur ini sangat penting mengingat (kebiasaan di Taiwan) gak banyak restoran yang buka pagi, dan saya perlu dapur untuk menyiapkan makanan terutama sarapan.

Ten to Ten Sapporo Station
Hostel pertama yang saya coba adalah Ten to Ten Sapporo Station, kesan pertama saya datang ke hostel ini menurut saya termasuk yang bersih (benar-benar bersih), dekat dengan stasiun kereta Sapporo dan kelihatan elegan baik dari ruangannya. Check in kala itu dilayani hingga pukul 22, saya datang pukul 21 sehingga tidak perlu repot untuk menginformasikan kedatangan.

Ten to Ten Sapporo Station

Setelah check in dan membayar, saya diberikan kunci kamar, lalu diberikan kupon welcome drink, saya memilih jus. Jika ada salah satu yang perlu menjadi catatan adalah tidak ada lift di sini. Sehingga kalau kalian bawa barang atau koper yang lumayan berat ya harus tetap naik tangga. Di lantai 2 kita diminta untuk menggunakan sandal yang telah disediakan, ya ini tipikal budaya Jepang, termasuk untuk menjaga kebersihan. Selain itu di lobby disediakan beberapa free amenities, seperti sabun, sikat gigi dan body sponge.. lumayan.

welcome drink

free amenities

Oya, saya menginap di dormitory yaitu satu kamar beramai-ramai untuk beberapa orang, shared room. Dan berbentuk kubikal. Tidak terlalu membuat pusing sih, saran saya sebelum barang-barang diletakkan di kubikal lebih baik disiapkan dulu tempat tidur karena bed cover dan selimut belum terpasang di kasur, setelah itu baru naikkan barang. Untuk kualitas kasur cukup lumayan, walaupun ini bukan spring bed.

tempat tidur

Yang menarik ada di kamar mandi, karena mereka menyediakan shower room dan toilet dalam ruangan khusus, dalam ruangan ini ada beberapa sub-ruang, toilet, kamar mandi dan wastafel. Di dalam kamar mandi disediakan shampo dan sabun cair, merknya Shiseido. Toilet juga menggunakan sensor dan tombol-tombol. Harus diperhatikan dalam menggunakan toilet Jepang ini ada paling tidak tiga sistem. Start-stop untuk membasuh, panas-dingin temperatur air untuk membasuh dan kekuatan pancaran air untuk membasuh.

shower room, shampo dan shower gel, toilet

Dapur di hostel ini terletak satu lantai dengan resepsionis dan tidak terlalu besar, kalau 2 orang ada di dapur sudah crowded. Di dapur ini walaupun kecil terdapat beberapa peralatan memasak, kompor induksi, kulkas, heater air, pemanggang roti dan oven kalau gak salah. Saya lupa tapwater (air kran) disini bisa diminum apa nggak, bisa ditanyakan ke resepsionis.

dapur

Secara umum fasilitas di sini cukup baik, selain itu masih ada co-working space, ada komputer, ada juga halaman, dan fasilitas laundry walaupun tidak banyak mesinnya. Lokasinya juga tidak terlalu berisik karena jauh dari jalan besar, namun terdengar suara kereta. Selain itu untuk kemari kalian perlu memperhatikan jalan dengan benar karena papan petunjuk sangat kecil dan lokasinya seperti di dalam kawasan perumahan / hunian dan satu lagi, kalau nemu convenient store dan perlu beli air minum mending beli dulu, karena lokasinya tidak terlalu dekat dengan convenient store. Seingat saya terdekat adalah Family Mart dibawah rel kereta.


Untapped Hostel
Hostel kedua yang saya coba adalah Untapped Hostel, terletak di bagian Utara dekat dengan pintu MRT Kita-18. Kesan saya disini adalah "they have a real bed, yes spring bed", walaupun ketika pertama kali masuk agak aneh, karena lobby / resepsionis berada satu lantai dengan restoran dan kalau gak ada petugasnya (yang mungkin lagi bersih-bersih hostel) kita harus pencet bel dan menunggu. Petugasnya ramah, saya kala itu menitipkan dulu tas saya karena belum bisa check in.

petugas Untapped Hostel, ramah dia

Setelah check in, saya diberikan kunci berupa kombinasi angka dan nomor, welcome drink, dan sama seperti Ten to Ten Hostel kamar di lantai atas dan tidak ada lift, sehingga kita perlu tenaga yang cukup untuk mengangkat barang bawaan. Setelah lihat ke kamar, saya terkejut karena mereka menyediakan kasur terbaik, ya untuk saya ini terbaik karena kasurnya spring bed. Saya merasakan dua tempat tidur berbeda, keduanya di bagian bawah dan menurut saya favorit saya di 4E karena dingin pas tepat dengan outlet AC. Selain itu untuk kemudahan, di lantai 4 tersedia toilet & shower room (kualitasnya juga baik, toilet ala Jepang dengan sensor dan shower room dilengkapi shampo dan sabun), lokasinya juga di dalam kamar jadi tidak perlu ribet naik turun tangga atau keluar dari kamar, walaupun ada batas waktu penggunaan sedangkan di lantai 2 shower room dan toilet 24 jam.

tempat tidur

spring bed, bed cover, selimut, bantal

Kalau anda memesan dengan paket breakfast, breakfast disediakan di lantai 1, sedangkan apabila tidak memesan breakfast (sarapan) kita bisa menggunakan dapur di lantai 2. Disini dapur cukup lega, dilengkapi kulkas, kompor, utensils, heater, oven dan microwave oven. Selain itu kita bisa duduk di sofa yang ada di lantai 2.

dapur

sofa

Secara umum, lokasinya dekat dengan MRT, lalu dekat dengan pemberhentian bus ke Otaru (kalau mau ke Otaru naik bus), dekat dengan Sapporo Masjid. Di dalam hostel ada peta Sapporo for Muslim, lumayan kalau mau cari makanan halal. Makanan halal juga tidak jauh dari hotel, ada Dawat Cafe, Warung Jawa. Kalau mau ke convenient store, terdekat ada 7-Eleven, Lawson dan satu lagi di seberang hotel saya lupa namanya. Paling yang agak aneh ya kalau pulang malam dan harus membuka pintu, karena kuncinya masih manual.


The Stay Sapporo
Stay Sapporo ini adalah penginapan ketiga yang saya coba di Sapporo, letaknya dekat dengan jalur trem kota Sapporo, kalau MRT dekat dengan stasiun Susukino (walaupun jauuh jg sih jalan kaki) agak di pinggir. Kalau ditanya apa yang terbaik di sini, saya bisa jawab mereka punya dapur dan co-working space terbaik. Nanti saya jelaskan kenapa.


Bed in Mixed Room, The Stay Sapporo

Saya gak tahu ini kategorinya hotel apa hostel, tapi saya memesan bed di mixed room, dan ketika datang cukup kaget juga karena hotel ini bangunannya 10 lantai dengan lift (yang kalau naik atau turun ke lantai satu otomatis berhenti di lantai 3), hotel mulai dari lantai 3 hingga lantai 10. Check in di lantai 3 saya diberikan kunci (kode kombinasi) dan saya dapat kamar lantai 9, lumayan asik karena dekat dengan lantai 10 tempat dapur, laundry room dan co-working space. Di setiap lantai disediakan wastafel, shower room dan toilet, kualitasnya hampir sama dengan tempat menginap sebelumnya. Untuk kasur ya mirip dengan Ten to Ten, gak tipis tapi bukan juga spring bed.

shower room

Yang spesial menurut saya adalah dapur dan co-working space mereka, besar dan lega. Mereka mempunyai 2 lantai dapur dan co-working space. Untuk di lantai 10 yang lebih dekat dengan kamar saya buka hingga pukul 24.00, peralatannya cukup lengkap, ada laundry machine yang kalau mau pakai bisa tukar koin di resepsionis di lantai 3, ada kulkas, kompor, utensils, free tea & coffee, tap water (air keran) bisa langsung diminum. Selain itu kita juga bisa nonton TV dan melihat pemandangan kota.

Untuk lantai 3 juga lengkap, yang saya notice ada vending machine dan di dapur ada Muslim Friendly utensils (wajan, sendok, piring, gelas) yang terpisah sehingga bagi muslim ini sangat membantu. Salah satu turis muslim kebangsaan Jerman yang kebetulan bertemu menggunakan peralatan ini, karena dia lebih memilih untuk memasak sendiri dibanding membeli di luar (saya baru tahu dia muslim pas ketemu Jumatan). Saya juga baru tahu mereka menyediakan ini, karena pas baca di situs booking gak detail.

dapur lantai 10

co-working space lantai 10

dapur lantai 3

co-working space lantai 3

Muslim friendly utensils

laundry machine, lantai 10

Satu lagi yang menurut saya keren, salah satu stafnya orang Indonesia yang sedang berusaha melanjutkan sekolah di Hokkaido University, semoga lancar ya mas.. Beliau membantu sekali proses check in, walaupun setelah mengeluarkan paspor baru tahu saya juga dari Indonesia. Satu lagi yang keren, ketika saya membutuhkan sepeda (walaupun di hotel ada sepeda yang bisa dipakai secara cuma-cuma dan di kota Sapporo ada public bike / share bike tapi terbatas hanya dapat dipakai hingga pukul 22.00) beliau meminjamkan sepedanya untuk saya selama menginap disana. It's very meaningful for me... Makasih Mas!

sepedaan tiap malam, tiap hari

Lokasi The Stay Sapporo juga dekat dengan beberapa convenient store, terdekat ada 7-Eleven, lalu jalan kaki dikit searah ada Family Mart, selain itu ada Seicomart juga bila kita jalan ke arah Susukino MRT Station.


So.. dengan begini, kita bisa memilih mana penginapan yang paling cocok untuk kita, ketersediaan dapur juga penting untuk menjadi bahan pertimbangan, ya karena sekali makan lumayaaan.. 1000 Yen, kalau masak sendiri bisa lebih hemat.

---

So, selamat memilih penginapan di Sapporo..

0 comments:

Post a Comment

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com