Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

Showing posts with label Road Trip. Show all posts
Showing posts with label Road Trip. Show all posts

13 July 2017

Memperpanjang SIM Dengan Cepat via Konter SIM Online

Ceritanya di salah satu weekend di bulan puasa kemarim kami ke Semarang, saya iseng ingin mengetahui kemampuan bahasa Inggris saya lewat tes TOEFL ITP. Kenapa ke Semarang? karena cuma di kota itu yang kuotanya masih ada dan bisa dijangkau dengan kendaraan <12 jam perjalanan.

Tes TOEFL ITP cuma menghabiskan waktu 2-3 jam termasuk persiapan dan lain-lain.. karena puasa kami bingung mau jalan-jalan kemana.. eh, pas lewat suatu jalan ternyata ada mobil SIM keliling, berhenti dan bertanya sejenak untuk perpanjangan SIM saya yang akan berakhir.

"Bisa gak pak perpanjang dengan SIM tapi luar Semarang pak?..."

"Disini sudah tutup, coba mas ke konter SIM Online di dekat Simpang Lima.. Jam 3 sore ya mas.."

"Matur nuwun Pak, saya coba dulu..."

Kala itu jam menunjukkan sekitar pukul 12 siang, jadinya saya pulang kembali untuk istirahat. Ada sedikit asa untuk bisa memperpanjang SIM di luar daerah diterbitkannya. Maklum, saya pernah mengalami keribetan tingkat tinggi untuk salah satu SIM saya sehingga harus ke Jateng hanya untuk melakukan Mutasi data SIM, supaya saya bisa dapat SIM dari kawasan Polda Metro.

SIM Corner Polrestabes Semarang
 
Jam 3 lewat sedikit, saya mencoba peruntungan.. Mampir sebentar ke tempat fotokopi, untuk memfotokopi SIM dan KTP elektronik yang saya punya, daripada bolak-balik pikir saya, dan kendaraan saya parkirkan di sekitar SIM Corner, nama tempat yang dimaksudkan oleh petugas yang tadi saya ajak bicara sebelumnya.

Letaknya dipojokan, dekat pos Polisi.. Ukurannya hanya sekitar 10 x 3 meter, terbagi menjadi dua bagian.. Seingat saya, dulu ketika sering melewatinya saat berangkat kerja, disekitar situ saat pagi sering digunakan untuk apel kesiagaan.

Pertanyaan langsung saya ajukan ke salah satu petugas. "Bisa perpanjang SIM Online?.."
Dengan segera dia menjawab, "Coba cek  di ruangan sebelah, kalau data KTP Elektronik dan data SIM bapak ada, kalau sudah SIM bisa langsung diperpanjang.."

Berharap-harap cemas tentu ada, ketika menunggu kepastian apakah data saya ada.. apakah data bisa didownload untuk dijadikan SIM.. tapi semua itu terbayarkan ketika..

"Mas, sebelum foto mas duduk sini... cocokan data dulu dan isi formulir, cek kesehatan baru bisa SIMnya diambil"

Sebuah pernyataan yang ditunggu semua pemohon SIM.. "FOTO". Tapi memang benar, ketika hal ini diutarakan maka hampir 90% prosesnya selesai.. Dan akhirnya, setelah membayar biaya pembuatan SIM, selesai cek kesehatan dan dinyatakan sehat, akhirnya sesi pengambilan foto dilakukan termasuk pengambilan specimen tanda tangan.

SIM C terbitan Polda Jateng


SIM akhirnya ditangan, 15 menit yang tercepat untuk saya memastikan SIM C saya akhirnya resmi diperpanjang, tercepat dari empat kota tempat SIM C saya pernah diterbitkan. Semuanya punya cerita tersendiri. Salut untuk Polrestabes Semarang yang mengerahkan segala upayanya untuk memberikan pelayanan publik yang memuaskan.

Road Trip tentunya perlu SIM, setelah itu STNK, kendaraan dan bahan bakar... Penting gak penting gak masalah.. tapi ini sesuatu yang patut diapresiasi.. Salam!


Takon TOEFL-ku entuk piro? Sing jelas entuk sertifikat... ora mung bijine thok.. hehehe..


23 January 2017

Jalan-Jalan Road Trip di Malaysia dengan Mobil

Sewaktu liburan ke Kuala Lumpur, Malaysia kami memang dari awal sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mencoba pengalaman road trip alias, nyetir sendiri kendaraan (bukan kendaraan sendiri) dari Kuala Lumpur ke Penang. Mulai dari membuat SIM Internasional di Korlantas POLRI sampai searching penyedia mobil atau kereta dalam bahasa Melayu Malaysia.



Pilihan menggunakan mobil sewa bukan tanpa alasan. Mikirin saya, istri dan anak bila pergi ke Penang dari KL ternyata banyak pertimbangannya seperti :
  1. Pakai kereta, dan nyambung naik feri ke Pulau Penang, sepertinya bukan opsi yang cocok harus geret-geret koper pindah sana sini. Adanya malah saya disemprot...
  2. Pakai bus, mau berapa lama kira kira ya sampainya?
  3. Pakai pesawat, hmmm... lihat dompet trus merenung..
Kenapa dipilih mobil? karena fleksibilitas yang tinggi dan koper bisa ditinggal di dalam mobil.. biaya pulang pergi juga gak jauh beda karena harga BBM sekitar RM1,9/liter.

Menyewa Mobil di Malaysia

Saat di Bandara Kuala Lumpur pas mau mencari terminal Bus KLIA ke KL Sentral saya melihat ada beberapa konter. Pikir saya, kalau booking di Bandara nanti harus mengembalikan lagi ke bandara, bisa bengkak biayanya, jadi yaa... nanti saja pas di kota mungkin lebih bervariasi.

Setelah sampai di KL, sebenarnya sampai hari H-1 itenary ke Penang kami belum memutuskan untuk pakai apa kendaraannya, eh tak sengaja pas lari pagi di KL saya melihat outlet Hertz Rent Car, ternyata dekat juga dari hotel tempat kami menginap dan selepas lari langsung saya diskusikan ke istri... dia setuju untuk nanti modifikasi sedikit itenary pas ke Menara KL, karena jarak dari outlet Hertz bisa ditempuh dengan jalan kaki ke Menara KL. Siangnya kami mampir ke Hertz menggunakan bus GoKL sebelum ke Menara KL.

Siang itu saya hanya memesan (booking) kendaraan untuk dipakai 3 hari, dan ternyata saya tidak dipesankan mobil milik Hertz melainkan mobil milik Thrifty, sebuah perusahaan jasa penyewaan mobil milik Sime Darby Car Rental yang juga menaungi Hertz di Malaysia. Dengan tawaran sekitar RM100-an per hari dan mendapatkan mobil Hyundai i10 (mobil Hyundai yang saya idamkan i20) maka saya pun langsung setuju untuk booking dan memberikan garansi kartu kredit.



Esoknya ketika jadwal pengambilan mobil, saya mempersiapkan dulu segala sesuatunya
Paspor :
SIM International :
Kartu Kredit :
Bukti Booking :
Kartu Touch n Go : Blom punyaa..

Akhirnya sebelum ke Thrifty saya ke NU Sentral dulu, cari kartu Touch n Go untuk persiapan bayar tol (lebuhraya). Setelah komplit semua dengan pede saya ke kantornya Thrifty, istri sama anak saya malah jalan-jalan di Kasturi Walk dan Central Market.

Proses pertama yang dilakukan di Thrifty adalah mengkonfirmasi lagi syarat-syarat pemesanan, saya serahkan yang saya punya, soalnya kalau saya serahkan baju saya malah dikira orang gila... Sambil menunggu, ternyata dapat notification kartu kredit saya di-Open Transaction sebagai garansi sekitar 300% dari harga sewa, mungkin jaga-jaga kalau ada apa-apa, padahal sudah ada cover asuransi pikir saya kenapa harus diopen cukup besar. Pesan moralnya, kalau anda mau sewa mobil siapkan limit kartu kredit yang masih cukup. Apakah ini prosedur resmi atau buat konsumen dengan pengalaman pertamanya? saya belum tahu..

Setelah menunggu 15 menit, pesanan saya akhirnya dikonfirmasi... Yeay, it will be exciting.. ini menjadi pengalaman menyetir saya pertama di luar Indonesia. Tapi ternyata saya harus bersabar sedikit karena masih ada satu proses lagi yang harus ditempuh.. Cek Kondisi kendaraan bersama petugas dari Thrifty.

Jom!... katanya.. artinya Ayo... sapanya dengan ramah dan proses pengecekan kondisi kendaraan dilakukan dengan cepat, saya dikonfirmasi bahwa bahan bakar diterima full dan harus dikembalikan full. Dia juga memperlihatkan kondisi mobil, apabila ada yang penyok dikasih tahu. Yang saya suka adalah tagline "New Thinking, New Possibilities" di tempat plat nomor kendaraan itu. Sebuah tagline yang sangat mengena buat kami untuk untuk berfikir hal-hal yang baru dan mendapatkan sesuatu yang baru.

mengecek kondisi mobil

Dari Thrifty diberikan beberapa dokumen seperti bukti booking, kartu informasi keadaan darurat, dan yang saya kaget disini gak ada STNK, hanya sticker di sebelah kiri depan mobil yang menandakan masa berlaku kendaraan.

Motor boleh masuk tol di Malaysia

Roadtrip di Malaysia

Ternyata mobil Hyundai i10 yang disiapkan adalah mobil dengan transmisi matic, tinggal injak pedalnya gas rem gas rem tidak ada masalah... ternyata yang masalahnya adalah posisi tuas lampu ada di sebelah kiri dan tuas wiper ada di sebelah kanan.. berbanding terbalik dengan kendaraan yang biasa saya pakai di Indonesia... And road trip begin..

Tujuan kami adalah ke Pulau Penang, sekitar 400 kilometer-an dari KL, tentunya akan menghabiskan banyak waktu untuk menyetir ke sana. Setelah makan siang di Berjaya Times Square dengan teman saya mas Tri Agus dan keluarganya, kami langsung tancap gas ke Penang melalui jalan tol, atau Lebuhraya Expressway dalam bahasa Malaysia. Kok bisa sampai sana? pakai aplikasi Waze atau Google Maps, daripada keluar duit tambahan buat GPS, mending buat beli simcard. Kalau sudah di tol sih sudah enak, jalannya cukup mulus rata-rata 2 lajur dan 3 lajur pada kota besar dan penanda arah juga lengkap.

Sesaat setelah masuk tol di Kuala Lumpur, macet dan hujan

Memang pengalaman pertama ini begitu menggoda... Gimana nggak, ternyata pada hari itu tepat liburan panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, di Malaysia libur seperti di Indonesia, sepertinya masyarakat Malaysia jalan-jalan, liburan dan mungkin pulang kampung.... Jalan tol penuh, kami harus menghabiskan 12 jam di jalan tol, melewati 7 kali traffic accident... Tapi menyenangkan...



Selama di tol, yang menarik adalah tempat pemberhentian, atau tempat istirahat, ada dua kategori tempat istirahat. Hentian Sebelah, hanya ada tempat parkir, tempat istirahat, kalau di jalan tol Jakarta-Cikampek mungkin sama dengan tempat istirahat KM36 arah ke Jakarta. Satu lagi adalah R&R atau Kawasan Rehat, ada restoran, stasiun pengisian bahan bakar, ATM dan tempat reload Touch n Go, tapi jarak antara tempat R&R dan Hentian Sebelah cukup jauh, jadi perhitungkan kebutuhan anda.

Papan informasi tempat istirahat

R&R yang dilengkapi dengan mall

Musholla di kawasan R&R
 
Kedai Makanan di R&R

Yang paling berkesan di jalan tol adalah ketika melewati terowongan dan melewati jembatan pulau penang.

Terowongan di Lebuhraya Utara Selatan

Terowongan di Lebuhraya Utara Selatan

Plaza Tol Jembatan Pulau Penang II

Jembatan Pulau Penang I

Isi Bahan Bakar

Saya terkejut ketika di salah satu traffic jam yang mengular sepanjang sekitar 5 km-an, ternyata berujung di antrean masuk ke stasiun pengisian bahan bakar. alamak??... usut punya usut di Malaysia sistem pengisian bahan bakar adalah self service, tidak seperti di Indonesia, dan ini menurut warga Malaysia ada alasan tersendiri kenapa seperti ini.

Untuk mengisi dengan cash, kita ke konter lalu sebutkan nomor pompanya dan mau seberapa banyak. karena saya tidak tahu kapasitas dari tangki BBM si Hyundai i10, saya selalu mengisi sekitar RM30-RM40 setiap kali pengisian.

"Tidak ada larangan mengambil gambar, jadinya difoto aja, momen langka" kata istri saya

Parkir

Untuk urusan parkir ada beberapa tipe, tipe parkir dengan karcis dan dibayarkan ke petugas dan tipe karcis parkir yang dibayar dengan autopay dan tipe parkir yang bisa dibayar dengan kartu touch n go. Kalau touch n go cukup tapping di pintu masuk gedung parkir dan tapping di pintu keluar gedung parkir, mudah... Untuk tipe yang dibayar dengan autopay, kita harus mencari mesin tempat bayar parkir dan membayar jumlah biaya parkir di mesin tersebut, setelah selesai kartu parkir dimasukkan ke mesin penerima kartu di pintu keluar parkir.

Mesin Autopay untuk membayar parkir

Tiket parkir autopay

Beda dengan sistem pertama, kita harus mengetahui biaya parkir di papan informasi parkir, per berapa menit ada biaya yang harus dibayar ke petugas dan ditandai dengan tiket parkir.

Papan infomasi tarif parkir, ada free parking juga lho

Pulang ke KL dari Penang perjalanannya lebih menyenangkan dan lebih sepi, mungkin karena masyarakat Malaysianya masih liburan. Sesampainya di KL kami langsung jalan ke pameran buku Big Bad Wolf.


Ingin mencoba roadtrip di Malaysia? ada beberapa link bermanfaat :
- Mengetahui Biaya Tol di Malaysia http://kadartol.llm.gov.my/


Let's Go Driving...




17 January 2017

Mendapatkan Kartu Touch n Go di KL

Liburan atau beraktivitas di Malaysia, Kuala Lumpur tepatnya ternyata membutuhkan kepraktisan dalam bertansaksi. Terlebih kami yang sedang "roadtrip" di Malaysia, tentunya persoalan membayar biaya tol menjadi pekerjaan rumah kalau harus bayar tunai.

Berbekal hasil mengamati jendela ketika naik bus dari KLIA ke KL, yang juga lewat tol ada opsi pembayaran menggunakan kartu Touch n Go, di Indonesia seperti e-money Bank Mandiri, Flazz BCA, Brizzi-nya BRI, kalau di Singapura seperti NETS.

Kartu Touch n Go, di Malaysia merupakan kartu "pengganti uang" yang sangat powerful menurut saya dan sangat membantu ketika roadtrip untuk bayar parkir, bayar tol dan naik MRT, LRT atau Kommuter selama di KL.

Membeli di NU Sentral
Bagi anda yang ingin mendapatkan kartu Touch n Go tidaklah sulit, provider kartu ini menyediakan beberapa self service kiosk, seperti yang paling mudah ditemukan ada di NU Sentral, lantai 2.

Konter Touch n Go di NU Sentral


Lokasi SSK (Self Service Kiosk) cek di touchngo.com.my

Kalau anda berada di KL Sentral, berjalanlah ke arah eskalator ke NU Sentral, lalu belok kiri dan naik ke lantai 2

Eskalator ke NU Sentral dari Stasiun KL Sentral

Membeli di KLIA
Apabila mau naik mobil rental dari KLIA dan memerlukan kartu Touch n Go, per 2018 akhir sudah bisa dibeli di Self Service Kiosk (SSK) di Bandara KLIA, lantai 2 dekat car park (arah ke hotel Sama-sama).

Self Service Kiosk Touch n Go di bandara KLIA, lantai 2 dekat Car Park

panduan penggunaan SSK


Setelah menemukan tempat untuk membelinya, Touch n Go mengenakan biaya kartu 10 Ringgit (2016), sehingga apabila akan membeli kartu dan menginginkan deposit 50 Ringgit maka kita harus memasukkan uang ke kiosk-nya sebesar 60 Ringgit.. Saya dibantu oleh petugas Touch n Go untuk melakukan transaksi, dan whoalaa...keluarlah kartu Touch n Go tersebut..


Kartu Touch n Go, edisi 20 Tahun


Update 2018, Touch n Go juga sudah ada dengan bundling myrapid dengan harga RM15. Silahkan ke konter penjualan kartu myrapid seperti di Hub. Pasar Seni (sebelah terminal bus Pasar Seni dan dibawah Stasiun LRT Pasar Seni).

Yang saya masih bingung adalah minimum deposit, karena berbeda-beda setiap tempat, misal untuk bayar tol, minimum saldo bisa 25 Ringgit - 50 Ringgit, untuk parkir 2,5 Ringgit, untuk bisa naik LRT minimal 3 Ringgit. Jadi tergantung kartu Touch n Go-nya mau dipakai untuk apa.


Reload
Untuk reload / top up tidak sulit, selain di NU Sentral terdapat beberapa tempat untuk reload seperti di Rest & Relax Area ini, ada kiosk untuk top up.

SSK (Self Service Kiosk) di R&R Lebuh Raya Utara Selatan


Kegunaan 
Beberapa kegunaannya yang sudah saya coba dari kartu ini adalah naik Monorel dari KL Sentral (NU Sentral tepatnya), Naik KTM ke dari Stasiun Putra ke Batu Caves, dan naik LRT dari Stasiun Pasar Seni ke KL Sentral. Prosesnya mudah hanya tapping di stasiun awal mula berangkat dan tapping di stasiun tujuan. Tapi perlu diperhatikan, di beberapa stasiun tempat tappingnya ada jalur khusus Touch n Go, tidak jalur token / kartu SmartRapid.

Naik Monorel dengan Touch n Go

Tidak hanya untuk naik Monorel, LRT dan naik kereta KTM saja, kartu Touch n Go ini sudah pernah saya coba untuk naik Bus RapidKL dari LRT Bangsar ke MidValley Mega Mall. Untuk naik bus kita tapping di pintu masuk dan tapping di pintu keluar.



Baca : Tips Naik MRT di Kuala Lumpur

Selain itu, bagi pengendara kendaraan, kartu Touch n Go berguna untuk membayar tol, membayar parkir seperti saat kami ke Berjaya Times Square, tinggal tapping saja dan perhatikan saldonya sisa berapa di layar alat tapping.


Membayar Tol dengan Touch n Go



Perlu gak kita beli kartu Touch n Go?
Jawabannya tergantung pada kita mau ngapain aja, cuma traveling aja dengan public transportation misal seperti MRT / LRT / Monorail.. gak perlu Touch n Go. Karena bisa menggunakan token one way trip, cara mendapatkan token one way trip bisa dilihat disini. Apalagi menggunakan bus gratis GoKL, jelas ga perlu bayar apa-apa.. Kalau mau naik bus yang standar bisa bayar cash tergantug zonanya, atau kalau mau agak mudah sedikit bisa menggunakan kartu smartRapid yang bisa didapatkan di kantor penjualan tertentu, seperti di Hub. Pasar Seni.

Tapi kalau anda ingin koleksi, ya perlu beli..
Pengen koleksi juga kartu Touch n Go? ke NU Sentral aja.. tapi sekarang bisa juga lho di KLIA

Link Bermanfaat :
- Touch n Go (www.touchngo.com.my)
- MyRapid Package Recommender (www.myrapid.com.my)




29 December 2016

Balada Mencari Ayam Goreng Ipin Upin di Kampung Durian Runtuh

Bagi anak-anak, ketika diajak ke Malaysia yang terbesit di pikirannya adalah film animasi Upin Ipin, yang memang hampir setiap hari tayang di televisi Indonesia, bahkan bisa sampai 3 kali tayang setiap hari walaupun ceritanya diulang-ulang. Tapi memang film animasi tersebut menyampaikan pesan moral yang mendalam bagi anak-anak yang menonton.

Di depan rumah Upin Ipin, Kampong Durian Runtuh

Salah satu yang jadi itenary ke anak saya ketika persiapan untuk liburan ke Malaysia, Kuala Lumpur dan roadtrip ke Penang adalah makan di restoran Ipin Upin yang dekat dengan Kuala Lumpur, kenapa saya iyakan karena setelah mengecek di internet restoranya tersebar banyak dan yang paling gampang adalah ke daerah Ampang, kebetulan dekat dengan stasiun MRT Ampang yang ternyata masuk daerah Selangor. Dicek juga di google street lokasinya di pojokan ruko gitu lah...Wah kalo dekat stasiun mah gampang lah..

Perjalanan pun dimulai, setelah pagi ke Dataran Merdeka, KL City Gallery dan melihat Masjid Jamek, kami pun mempersiapkan untuk makan siang di Restoran Upin Ipin yang di petanya dari stasiun Masjid Jamek kami naik MRT menuju stasiun ampang dan beli tiketnya di kiosk, karena belum punya kartu Touch n' Go dan gak beli smart cardnya RapidKL.

Sampai Ampang, setelah turun dari MRT anak saya udah girang aja bakal nyoba ayam goreng.. mungkin di kepalanya udah mbayangin si Upin Ipin makan ayam goreng.

Jalan ke ruko, mencari mana nih tempatnya...


Eh kok ga ada..

Pojokan kok jadi bukan restoran, masih ada yang kerja untuk renovasi rukonya lagi..


Tengok kanan kiri, juga ga ada..


Dan ternyata kecewaaa... restonya sudah tutup dan ganti jadi bank...



Peta Kedai Makan Upin Ipin di Ampang, ternyata sudah tutup


Teriak-teriak lah anak saya sampai ga mau pulang, ga mau makan, hwaaa... tapi pelan-pelan dibujuk, kita makannya sore aja yak sambil cari pusat tempat makannya.. dengan berlinang air mata akhirnya mau juga.. ini hari kedua di KL, dan dia kecewa.. Sudah siang, Lapar dan gagal mendapatkan restoran yang diidamkan, lengkap sudah kekecewaannya... Maafkan orangtuamu ini nak yang gagal membaca peta dan situasi...

Ibarat Mission Possible, tiba-tiba ada perintah masuk via "pager telepati" hanya dengan pandangan mata emak-emak, hahaha :

Prioritas satu adalah Mencari Ayam Goreng Upin Ipin and mission must complete! 

Terpaksa ganti itenary, jadwalnya kami mutar-mutar KL seperti ke Menara KL dan Petronas Twin Tower terpaksa ditunda.. Akhirnya diputuskan untuk kembali ke Masjid Jamek dan makan di sekitar situ yang ujung-ujungnya McD karena cuma McD dan KFC setahu saya yang ada olahan beras. Lalu ke Restoran Upin Ipin yang lain. Ide ke McD untuk menenangkan anak saya, karena dapat mainan happy meal.

Lokasi Rumah Makan Upin Ipin di sekitar KL, masih buka atau tidak? cek websitenya dulu sebelum jalan..

Sambil makan siang, kami mencari informasi di website Les Copaque, produsen film animasi Upin Ipin, ada restorannya di sebelah dari kantor Les Copaque namanya Geng's Corner dan lainnya lagi adalah Restoran Upin & Ipin, dan ternyata hanya ada 2 outlet yang ada di sekitar KL, lainnya berarti sudah tutup. Yang paling dekat adanya di....... Seksyen 13 Shah Alam, Selangor... alamak... Kaki lumayan pegal setelah jalan kaki di Kasturi Walk, Dataran Merdeka, Masjid Jamek, tambah gagal di Ampang, kayanya nge-Grab oke juga tapi kok naik MRT dan Kereta Kommuter trus naik taksi gak terlalu ribet sekalian nambah pengalaman. Akhirnya diputuskan ke Stasiun Batu Tiga lalu jalan kaki ke Seksyen 13.

Restoran Upin Ipin Seksyen 13, Shah Alam, Selangor

Perjalanan ke Stasuin Batu Tiga menggukanan Komuter yang menuju Port Klang (Pelabuhan Klang) yang melewati stasiun KL Sentral atau stasiun Kuala Lumpur yang dekat dengan Masjid Jamek, tapi karena di stasiun Kuala Lumpur transitnya jauh jadinya transit kereta kommuternya di KL Sentral. Sesampai di KL Sentral kami beli token lagi di loket kommuter untuk ke stasiun Batu Tiga di daerah Selangor.

Lokasi Kommuter Stasiun Batu Tiga, Restoran Upin Ipin ada di belakang Tesco

Lancar sampai di Batu Tiga, selanjutnya kami mau naik taksi, tapi setelah lihat peta, saya bilang "jaraknya ga jauh kok.. 20 menit aja jalan kaki.." tapi ternyata 2,5 km bo jaraknya... tambah dikejar anjing lagi.. kali ini yang ngedumel ibunya si anak, tapi gakpapa itung-itung olah raga biar lemaknya turun.. yang saya heran, anak saya selama jalan kaki bilangnya.. aku semangat kok pa.. aku semangat kok ma.. ni anak 5 tahun kok ya semangat banget..

Perjalanan ke Seksyen 13, pakai balada dikejar anjing penjaga lagi...

Melihat kendaraan yang ada gambarnya Ipin Upin dan tulisan Les Copaque di sebuah gedung, anak saya teriak-teriak, itu tu.... buat saya dan istri, wow... akhirnya.. perjalanan mencarinya selesai juga..

Gengs corner saudaranya Restoran Upin Ipin di Seksyen 13, Shah Alam

Cari menu Ayam Goreng, sudah bisa senyum

Suasana Restoran

Untuk makanannya kami hanya memesan ayam goreng kunyit dan kangkung belacan, anak saya yang pasti memilih ayam goreng kunyit, saya memilih kangkung balacan untuk mengenang memori rasa balacan buatan orang melayu yang sudah lama tidak saya cicipi. Setelah datang ternyata ayam gorengnya sudah di-fillet, sehingga gak ribet makannya, dan ternyata memang gurih ayam goreng kampung.

Ayam Goreng Kunyit

Kangkung Balacan

Emang anak-anak punya style sendiri-sendiri.. setelah makan ayam goreng, ya sudah, mau diajak pulang juga.. cuma karena belum sholat ashar kami ke mall AEON Shah Alam yang terletak di sebelah komplek ruko ini untuk sholat, ketika menyebrang istri saya lihat bus Smart Selangor atau Smart Shah Alam 002, trus dia nyeletuk.. "ada bus lewat sini ya?".. saya jawab, "ga jelas deh, ga ada websitenya, bus pekerja kali" karena sambil lalu ya udah ilang gitu aja dan kami ngadem dulu di mall... capek jalan 2,5 km.

Pulangnya, untuk ke stasiun batu tiga, sesuai petuah istri saya, kami menunggu dulu di samping AEON Mall untuk melihat bus itu, siapa tahu ada bus datang... dan memang berkah, setelah menunggu 15 menit ada bus Smart Selangor datang dengan tujuan Batu Tiga, dan ternyata Free / Gratis / Percuma... asyik.

Bus Smart Selangor, 002, Jurusan Batu Tiga - Seksyen 13

Untuk kembali ke hotel, kami transit di Stasiun Subang Jaya yang di jaringan Klang Valley Interchange System ternyata memegang peranan penting dan tidak memilih transit ke KL Sentral karena pasti ramai di KL Sentral, di Subang Jaya kami naik laluan (jalur) Kelana Jaya, seperti dugaan, sepi.. Sampai hotel Geo, hotel yang direkomendasikan dari Mbak Olen, gosok minyak semua karena pegal-pegal.. ngukur KL demi Ayam Goreng...

Pesan Moral kali ini adalah :
  1. Jangan terlalu percaya pada aplikasi map, belum tentu valid.. supaya valid bisa cek ke website resmi atau telepon.
  2. Di Malaysia banyak transportasi gratis, seperti bus GoKL dan Smart Bus Selangor ini, jangan menyerah mencari informasi.
  3. Tetap semangat
Geng's Corner






Tertarik mengajak anak ke sini dan perlu informasi? silahkan tinggalkan komentar


***

Posting ini didedikasikan ke anak saya dan anak-anak yang lain yang suka travelling dan juga untuk travel companion-nya sangat teguh pendiriannya untuk mendapatkan sesuatu... seperti ayam goreng...


26 December 2016

Menjadi Bad Wolf Saat Hunting Buku Big Bad Wolf di KL | westborneoroad

No.. i'm not a wolf, i'm a human.. but my wife "was"...(only for certain period..when book sale)

Ini memang benar "terjadi" ketika kami sedang berlibur di Kuala Lumpur. Pada saat itu kami sedang road trip (versi kami) menggunakan kendaraan sewa dari Penang menuju KL setelah menjejakkan kaki di  Pulau Penang walau sebentar. Kami masih di Lebuhraya Utara Selatan (Jalan Tol-nya Malaysia), tiba-tiba istri saya  nyeletuk.. "nanti malam ke Big Bad Wolf yuk, di Sri Kembangan, KL"..... saya nyaut aja, "pintu tol Ipoh aja belum lewat, mau sampe KL jam berapa?" tapi dibalas.. "tenang, buka 24 jam kok"... (tiba-tiba sunyi......................................krik.. krik.. krik..)

Saya paham juga sih, apa aja yang berhubungan dengan buku mau sampulnya, mbacanya, nyari bukunya itu menjadi "me time"-nya dia... apa lagi pas ada pameran seperti ini... diajakin kemana aja pasti gak mau, padahal udah rencana nyari makan siang di Ipoh trus lanjut ke Cameron Highland sebelum ke KL, tapi kayanya tujuan itu akan menjadi next wishlist kalau ke Malaysia lagi...

Big Bad Wolf Book Sale adalah pameran (tepatnya obral) buku impor yang jumlahnya beesaaaar, yang bukunya banyaaaak... Di Indonesia beberapa kali diselenggarakan, tapi di Malaysia-lah pusatnya, kata temen saya Tri Agus Wibowo dan istrinya mbak Umi, diaspora di Malaysia, yang juga menjadi pencetus ide kepada istri saya untuk berburu Big Bad Wolf Book Sale karena hanya 11 hari diselenggarakan di Malaysia.
Big Bad Wolf neon sign


Jumlah dan ragam buku inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi "serigala" seperti istri saya dan yang jelas saya tahu, teman saya si Annisa Anggiana yang kerjaannya bikin spoiler buku... saya mah mbaca bukunya Emha Ainun Najib yang bahasa Indonesia aja gak selesai apalagi baca buku impor.. tutup jadiin bantal...

Ibarat di Jakarta, dari jarak dari Hotel Sunway tempat kami menginap ke Mines International Exhibition & Convention Centre, Seri Kembangan, Selangor itu seperti dari Thamrin ke Cibubur, lumayan jauh dari pusat kota ke pinggir kota. Untuk ke sana bisa naik Kereta Komuter turun stasiun Serdang dan lanjut dengan taksi karena jarak stasiun ke MIECC (Mines International Exhibition & Convention Centre) lumayan bikin gempor kaki kalau jalan kaki.. Untung aja masih road trip jadi ada kendaraan sewaan dari Thrifty ini, keputusannya-pun harus kesana apapun kondisinya setelah check in di Hotel... Pas juga KL hujan, ya udah.. tancap..

Pukul 8.30 kami start jalan ke MIECC kalau ditanya tahu gak tempatnya, jujur "gak tau", tapi berani karena ada maps tempat diselenggarakannya pameran tersebut dari teman saya. Pas keluar dari tol saya pikir tumben amat ini ada macet lalu cek di peta ada jalan belakang, ke sana lah, macet juga.. Wah, ini pasti macet mau ke BBW, dan benar... Istri saya turun duluan, daripada ribet cari parkiran... "koyo arep antri sembako wae..."

Antri parkir kaya antri sembako


Sampai di lokasi sekitar jam 9an, karena istri saya sudah turun gantian saya yang cari parkiran, dan beruntung juga anak saya udah tidur di mobil, karena AC sengaja dikecilin, akhirnya parkir dapat di basement.. AC dimatiin dan pekerjaan berikutnya adalah menunggu "serigala" sadar dan berubah lagi jadi "manusia", hahaha...

Pintu masuk utama

Booth registrasi

Go!Go!Go! (find your book) and STOP! (your pocket almost empty)

para pemburu sedang bergerilya (bulan masih terang)

Ini ular tangga apa antrian.. panjangnyaaa bukan kepalang (dibelakangnya ada premium zone)


Ternyata lama juga ni ïstri saya jadi "serigala".... jam 3 pagi baru dia nongol ke parkiran sambil senyum-senyum, eh.. buseet.. 6 jam coooy nyari buku doang... memang Big Bad Wolf ini keren banget, sesuai dengan slogan mereka... "and they read happily ever after"

And They Read Happily Ever After


Trus dia mungkin sadar, menunggu 6 jam itu lumayan, trus dia nawarin.. liat aja ke atas, kalo mau beli buku silahkan... saya nyaut aja "ngantuk, pulang ajaa...." akhirnya pulang dan dia bercerita sepanjang jalan pulang, bukunya bagus-bagus, sayang kalo ga lihat... ngeeeng...nyetir dulu...

***

Tips kalau ke BBW
- Datang jam 2-3 pagi aja, sepi.. pasti kebagian buku.. diluar jam itu sulit kebagian tempat parkir
- Geret koper seperti ibu-ibu ini, kalo perlu bawa hand pallet stacker aja sekalian sama plastic wrap :)

Geret Koper...

- Pantengin situs http://www.bigbadwolfbooks.com/id/ atau IG atau FBnya untuk update pameran buku di Indonesia

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com