Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

27 November 2016

Tersesat, Makan dan Bermain di Asep Stroberi Garut

Sejatinya kami sengaja berangkat dengan tujuan Garut untuk sebuah misi... kondangan.. Haha.... Saudara saya di grup chatting sudah sibuk semalaman menginformasikan kalau sudah pada posisinya di Garut. Saya sendiri heran, ternyata ada ya saudara yang di daerah Garut. Saya yang secara trah (leluhur) merupakan buyut tertua dan kami juga tinggal di Jawa Barat akhirnya memutuskan untuk melakukan perjalanan darat untuk sekedar bersilaturrahmi, walaupun istri saya agak ragu, karena kami semua belum pernah ke Garut.

Singkat cerita perjalanan lancar banget dan sudah sampai Nagreg, weitss.. namun berhenti disitu aja, kejadian pertama dimulai setelah jalan masuk ke arah Garut macet, parah, sehingga kami sampai di sekitar lokasi titik kumpul pukul 11, lokasi titik kumpul yang diposting saudara saya ini adalah sebuah pasar dan belum masuk kota Garut. Tepatnya daerah Kadungora. Sudah saya coba kontak saudara yang ikut acara ternyata sudah pada kembali ke Jawa Tengah dan Bekasi dan gak bisa nyambung-nyambung teleponnya, alamaak..

Bekal saya cuma screenshoot undangan pernikahan, nyari location via map juga ga percaya, gimana nggak percaya, arah petunuknya ke sebuah gang kecil dan tidak tahu ujungnya kemana, udah dicoba masuk pakai jalan kaki, gak ada janur melengkung... Karena udah bolak balik tanya, akhirnya nongkrong dulu di SPBU, saat berhenti ini anak saya mulai rewel lapar, saya sama istri yo bingung mau makan dimana ini. Sambil jalan, akhirnya tanpa pikir panjang kami berhenti di sebuah restoran kebun Asep Stroberi, sesuatu yang jarang kami lakukan karena untuk urusan perut biasanya pasti lama untuk memutuskan... alasannya satu memilih Asep Stroberi... rame yang parkir..

Ternyata, Asep Stroberi tempatnya langsung membuat anak saya ketawa dan riang lagi, padahal belum makan.. Alasannya apa coba? karena dia lihat bangunan berbentuk strawberry.. ngoceh "Pa, itu strawberry apa?... kok besar banget?..."

strawberry....

"Oke, nanti kita lihat ya, tapi makan dulu.." jawab saya dan kami langsung memesan 1 paket nasi liwet dengan lauk ayam dan 1 paket nasi liwet dengan lauk empal, anak saya gak mau kalah dengan memesan 1 jus strawberry... emang, kalau rejeki gak kemana.. udah laper banget... tanpa menunggu lama langsung datang... hap..hap..hap..

nasi liwet 2 porsi, plus tumis kangkung
 
paket nasi liwet


Nasi liwet disini, khas sunda, enak menurut saya, mana masih anget lagi..

Seperti biasa, ronde pertama makan selesai, saya dan anak saya langsung menjelajah apa saja yang Asep Stroberi tawarkan... ada flying fox, naik kuda, naik becak, naik bebek genjot dan main perahu... Anak saya memilih naik perahu, setengah jam, karcis permainan bisa didapat di konter dekat kolam...

jembatan gantung wannabe..

antri beli tiket permainan

mendayung perahu..
 

Setelah itu menjelajah bangunan strawberry, di dalam bangunan ini tempat makan juga, tapi lesehan dan ternyata di belakangnya ada tempat bermain bagi anak-anak, langsung lah mlencir dia ke sana...

mlencir main di playground

Tak terasa, jam 13.30 ponsel saya berbunyi, saudara saya menjelaskan bahwa titik kumpul yang diposting pertama adalah tempat mulai, dan lokasi hajatan masih jauh dari titik kumpul itu.. pantesan... akhirnya dikasih tahu tempatnya dan meluncurlah kami kesana..

sampai juga tapi udah sepi.. yang penting sampai..

Akhirnya, ketemu juga dan kami bisa bersilaturrahmi... di perjalanan pulang anak saya nyeletuk "Pa, kapan-kapan naik perahu lagi ya, main di rumah strawberry lagi ya..."


25 November 2016

Naik Ke Puncak Tugu Monas Melihat Jakarta

Ikon kota Jakarta tentunya adalah Tugu Monas, yang terletak di pusat kota Jakarta. Walaupun sudah berkali-kali berkunjung dan melihat ke Tugu Monas ini, momen naik ke puncak Tugu Monas menjadi salah satu aktifitas yang tidak boleh dilupakan.

Pada saat saya ada acara di Jakarta, dan keluarga ikut.. Anak saya sudah punya keinginan untuk naik ke puncak Monas, sesuatu yang jarang bisa dilakukan karena kalo pas weekend atau hari libur ramai sekali pengunjungnya dan kami sudah malas duluan. 

Melihat Jakarta dari Puncak Tugu Monas


Perjalanan dimulai dari Hotel Mercure Cikini, tempat kami menginap dan langsung berkendara ke lapangan parkir yang berada di Jalan Merdeka Selatan. Parkir kendaraan dulu... setelah itu naik kereta mini.. tepatnya kereta kelinci.. ke Tugu Monas, gratiss...

Naik kereta dari lapangan parkir ke Tugu Monas

Puncak Tugu Monas yang tingginya 132 meter ini bisa diakses melalu lift. Dan banyak area yang dapat dinikmati seperti diorama sejarah, relief, pelataran Monas dan pelataran cawan Monas. Tentunya untuk menikmati area diatas sebelumnya kita harus membeli tiket masuk dahulu.


Turun untuk membeli tiket

Loket

CCTV untuk melihat pengunjung

Menurut kami, agak ribet sih karena harus turun dulu walaupun ada petunjuk arahnya, melewati lorong, lalu membeli tiket dalam bentuk JakCard dari Bank Jakarta di loket, untuk nanti di tapping di pintu masuk, seteah dapat kita harus naik turun ke tempat diorama sejarah, naik lagi ke pelataran Monas baru masuk ke lift untuk naik ke puncak. Sembari menunggu antrian agak lengang untuk naik ke puncak, anak saya melihat-lihat Museum Sejarah yang berada di dalam tugu Monas, terutama diorama ketika N-250 melakukan terbang perdananya. 

Melihat diorama N-250


Di pelataran Monas sebelum naik masuk lift

Tapping JakCard sebelum naik ke puncak Monas

Suasana masuk lift

Dan inilah penampakan dari atas puncak Tugu Monas.


So, kalau ke Tugu Monas, jangan lewatkan kesempatan melihat kota Jakarta dari puncak Monas... Ya, sebelum ke sky100 Hong Kong Observation Deck.. wajib kesini dulu...

Tips :
- Lihat CCTV untuk melihat kondisi keramaian di puncak atau bisa tanya petugas
- Tentukan dulu kegiatan yang akan dilakukan sebelum membeli tiket, sekedar melihat diorama dan pemandangan beda atau plus naik ke puncak, karena harganya beda dan lokasi beli tiketnya harus naik turun tangga
- Sholat ada di area diorama

22 November 2016

Mancing di Godong Ijo Depok

Salah satu jawaban favorit anak saya ketika ditanya mau main kemana? jawabnya adalah mancing... jawaban itu juga lah ketika dia ditanya oleh kakeknya pas main di Depok, dan tentunya diiyakan oleh kakek karena memang kakek doyan mancing..

Terjadilah kegiatan blogwalking, lihat komen di grup, tanya sana-sini ketemulah yang namanya Godong Ijo, yang terletak di sekitar daerah Sawangan, Depok. Tepatnya di jalan Ciputat - Parung. 


Sesampainya di sana kami langsung mengambil joran dan memilih opsi per kilo, jadi waktu mancing sepuasnya dan berhenti sampai dapat berapa kilo.


Mancing bersama kakung


Mancing

Strike...


Suasana kolam pancingan

Emang kakung bakat mancingnya joss.. strike terus...


Hasil pancingannya terus dimasak dan dinikmati di saung yang ada.


Tips :
- Kalau singgah di tempat ini dan kebetulan di hari Jumat, sholat Jumat harus keluar dari lokasi ini dan ikut sholat jumat di desa terdekat, sekitar 200 meter dari lokasi

Oya, kalau memang mau ke Godong Ijo, bisa follow map berikut :




Selamat mancing...

20 November 2016

Pengalaman Terbang Dengan Garuda Indonesia Boeing 737-800 Ke Singapura

Saat berwisata ke Singapura bersama keluarga sebelumnya, kegiatan pertama yang dilakukan adalah mencari tiket pesawat, pada waktu itu karena kami masih tinggal di Semarang dan sebenarnya banyak alternatif pesawat dari Semarang ke Singapura, namun atas arahan dari orang tua dan saya masih punya poin Garuda Miles, jadinya kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Penerbangan Semarang - Jakarta, kami pilih penerbangan paling pagi dan supaya budgetnya bisa ditekan kami gunakan redeem poin. Untuk redeem poin Garuda Miles hanya dapat dilakukan di kantor penjualan Garuda Indonesia, di Semarang berada di Jalan Pemuda, dekat dengan balai kota Semarang. Tentunya setelah dapat tiket Semarang-Jakarta kami langsung mencari tiket Jakarta - Singapura PP, supaya dapat diskon. Ya... usahakan beli tiket PP supaya ada diskon walaupun sedikit.

Pengalaman kami di Jakarta, saat transfer dari penerbangan domestik ke internasional memakan waktu lama, sehingga saya sarankan untuk mengikuti petunjuk dari petugas sales tiket Garuda. Pada waktu itu tidak saya ikuti karena kami pengen sampai ke Singapura lebih cepat, hasilnya kami diberi warning kalau waktu transfer terlalu pendek, antar penerbangan domestik ke internasional tidak bisa connecting sehingga harus check in lagi di Bandara.

Kabin Garuda Indonesia



Baca : Travelling di Singapura bersama keluarga, Merlion dan Garden By The Bay
Tibalah saat keberangkatan, perjalanan dari Semarang - Jakarta berjalan lancar, take off pesawat on time, tidak salah kalau Garuda termasuk dalam jajaran maskapai yang on time ratenya tinggi. Disaat anak saya senang karena dikasih hadiah mainan oleh pramugari dan menikmati penerbangannya yang mungkin sudah lebih dari 40 kalinya. Saya masih berharap landing di Jakarta juga cepat, landing di runway 2, dan memang benar, jadwal pada pagi itu tidak terlampau padat karena masih jam 7an pagi.

Sengaja saya sama istri gunakan jurus packing terbaik, jadi cuma 2 tas ransel yang dibawa dan 1 tas printilan untuk anak saya selama terbang seperti makanan, minuman, camilan dan mainan. Jurus packing tersebut ternyata ampuh, proses turun pesawat dan transfer ke kounter check in internasional juga cepat padahal kali ini tas kami bagasikan. Setelah melewati imigrasi kami langsung menunggu di boarding gate, tak lama kamudian kami boarding ke Singapura. Anak saya sangat excited, ini adalah penerbangannya yang pertama.

Panel baru

Bagasi kabin lebih luas


Pengalaman terbang dengan Garuda Indonesia Boeing 737-800 kali ini cukup unik, kami dimanjakan dengan kabin pesawat yang baru, sehingga terkesan lebih modern. Fasilitasnya pun lengkap, ada audio video on demand (AVOD).

Audio Video On Demand di setiap kursi


Anak saya terkejut dan senang bukan kepalang, saat mau terbang dia diberikan mainan dan jus, ternyata jus jeruk yang diberikan memang sudah standar di penerbangan internasional Garuda Indonesia. Untuk penerbangan Garuda Indonesia yang sedikit menyamai paling adanya menu es krim pada penerbangan Garuda Indonesia ke Jayapura, Papua.

Mendapatkan mainan

Baca :  Travelling di Johor Angry Bird Park dan Little Big Club


Varian Jus, Kiri saat berangkat ke Singapura, kanan saat pulang ke Jakarta


Selama penerbangan, makanan kami tidak sama, untuk saya dan istri mengikuti menu dari Garuda Indonesia, sedangkan untuk si kecil saya request child meal, opsi ini dipilih saat booking di website Garuda Indonesia.





Penerbangan pagi ke Singapura berjalan dengan lancar, kami mendarat di Terminal 3 Bandara Changi International Airport, Singapura.. hebatnya lagi, bagasi saya sudah menunggu disana, berbanding terbalik dengan kondisi yang biasa saya alami, harus menunggu bagasi.



Baca : Travelling di ke Resort World Sentosa, Singapura


Tips :
Bawalah barang yang disenangi anak sebagai teman main selama penerbangan, kalau anak saya, barang yang wajib dibawa saat terbang yaitu buku stiker.. Di lain penerbangan, buku ini juga yang menyelamatkan kami dan membuat dia tetap happy walaupun waktu itu Semarang - Jakarta 2 jam di pesawat karena radar di Jakarta sedang trouble, ditambah pramugari Air Asia yang jago menenangkan penumpang, kapan lagi ndenger pramugara dan pramugari nyanyi di depan kabin?..


Selain itu tentunya jangan sampai salah memilih tempat duduk, pas duduk maunya dapat pemandangan ternyata jendelanya gak ada, kalau dulu 9A, konfigurasi baru sepertinya 26A, coba cek dulu di www.seatguru.com.

Jalan-jalan di sekitar bandara juga menyenangkan, apalagi di Changi.

Disclaimer : Postingan ditulis berdasarkan pengalaman saat itu, bukan kondisi terkini dan kalian mungkin mendapatkan pengalaman berbeda :)

18 November 2016

Staycation di Hotel Mercure Cikini Jakarta

Saat ada pekerjaan di Jakarta, saya sedikit bingung menentukan di hotel mana saya akan menginap, tujuan saya adalah ke daerah Jalan Kramat Raya. Tiba-tiba istri saya nyeloteh.. "pa, enak juga ya siomay cikini.." Siomay yang dulunya terletak di lantai bawah stasiun Cikini ini jadi jajanan wajib ngidam istri saya semasa hamil dulu.. bingung juga saya, udah lama tapi tetep aja inget... 

Secepat kilat juga saya mencari hotel di sekitar cikini dan jatuhlah pilihan pada Mercure Cikini, hotel yang temasuk jaringan accor ini termasuk baru direnovasi dan sudah mulai beroperasi. Perdebatan saya memilih jaringan hotel ini sebenarnya cukup sengit, karena ada pengalaman yang sedikit kurang menyenangkan saat menginap di Mercure daerah Sabang, Jakarta Pusat.


tempat tidur dan kamar mandi dibatasi kaca


15 November 2016

Naik Gajah di Elephant Safari Park Bali

Salah satu aktivitas yang kami lakukan bersama anak saat liburan bersama di Bali adalah ke  Elephant Safari Park, di Taro, Ubud.. Entah karena saya melewatkan momen 2 tahun tinggal di Lampung tanpa ke Way Kambas atau keceriaan anak saya saat berwisata ke Taman Safari II di Prigen, Jawa Timur, tapi ternyata berkunjung ke Elephant Safari Park tidak membuat kami kecewa.
Gajah dan sang pawang

Elephant Safari Park Lodge terletak di Ubud, selain bermodal GPS saya juga mengerahkan ingatan saya tentang jalan raya di Bali agar sampai ke Taro, Ubud, maklum waktu backpackeran di Bali tahun 2004 saya berdua dengan teman saya memang mengelilingi pulau Dewata ini, sampai-sampai diajak untuk kegiatan Beach Clean Up dengan penyelam Universitas Udayana.

Di depan Pintu Masuk Elephant Safari Park

Kerangka Gajah

Melihat Aktifitas


Sesampainya disana kami langsung foto-foto dan membeli tiket, patut diperhatikan kalau tiket masuk untuk wisatawan lokal harganya beda dengan wisatawan mancanegara. Info selengkapnya bisa kunjungi website resminya.

Baca : Berlibur dan Menyelam di Tulamben, Bali

Di sana terdapat berbagai venue / area, sebelum ke area show / pertunjukan gajah kami melihat-lihat kolam ikan, banyak juga koleksinya. Setelah itu semua pengunjung dipanggil untuk melihat pertunjukan gajah yang lihai.

Melihat ikan sebelum show dimulai

Atraksi Gajah

Atraksi Gajah


Kemudian dilanjutkan dengan naik gajah keliling desa sekitar, cukup mendebarkan naik binatang terberat di dunia ini.

Naik Gajah


Di akhir, kita dipersilahkan untuk memberi makan dan berfoto bersama gajah.

Makannya mana?....


Makan yang banyak yaa....

Bila lapar, di sana terdapat cafe yang menyediakan berbagai macam makanan, karena kami haus, jadi cuma membeli air mineral.

Cafe



Bagi anda yang menyukai gajah, alternatif tujuan rekreasi di Bali ini perlu dipertimbangkan..

Setelah itu kami lanjutkan kegiatan liburan di Bali dengan menyelam di Tulamben.

Baca : Indahnya Liberty Wreck, Tulamben

11 November 2016

Pengalaman Terbang Dengan Garuda Indonesia Boeing 737-800 ke Jayapura, Papua

Jayapura, ibukota propinsi paling timur Indonesia, hmm... lama saya termenung ketika ditugaskan ke Jayapura. Walaupun disana teman saya juga ada, dan seharusnya saya tidak perlu khawatir. Tibalah saat saya memutuskan untuk membeli tiket pesawat, saya waktu itu masih di Jogja. Ada beberapa alternatif, yaitu alternatif 1 ke Bali / Ujungpandang, transit ke Jayapura, sedangkan alternatif kedua ke Jakarta lalu transit ke Jayapura. Entah saya terlalu banyak berfikir atau salah pencet, jadinya terpilihlah penerbangan Jogja-Jakarta-Jayapura via Denpasar dan Timika..

Garuda Indonesia GA652 Boeing 737-800
Penerbangan ke Jayapura dari Jakarta rata-rata boarding tengah malam, karena memang memakan waktu lama untuk sampai ke Jayapura... 6 jam... Sebelum boarding saya menunggu di lounge, karena waktu transit cukup lama. 

Ngopi dulu..


Masuk pesawat, saya terkesan karena penerbangan panjang ini dilakukan dengan armada Boeing 737-800 terbaru dari Garuda Indonesia, kabinnya baru dan setiap kursi ada audio video on demand (AVOD), disediakan selimut juga.

Kabin baru dilengkapi dengan AVOD

Rute penerbangan GA652

Penerbangan transit di Bali, saya tidak tahu alasan Garuda Indonesia mengambil rute transit ini, mungkin untuk mengakomodir orang-orang dari Papua dan Bali bisa saling terhubung. Di bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar kami transit selama satu jam, saya memutuskan untuk turun dan lapor ke petugas untuk sedikit istirahat.

Boarding Gate di Denpasar

Karena memang penerbangan malam, saya lebih banyak tidur, sesekalinya saya bangun adalah karena melihat pemandangan yang cantik di luar.

Sunrise di Laut Arafuru

Di Timika, karena cuma sebentar, saya tidak turun dari pesawat, dan hanya melihat-lihat ke luar. Di sekitar Timika saya sempat memotret saat pesawat melewati awan-awan yang unik.


Akhirnya, Danau Sentani pun terlihat. Pesawat sudah mulai approach ke landasan dan kami mendarat dengan selamat di Bandara Sentani, Jayapura, Papua pada pagi hari pukul 9, delapan jam perjalanan (termasuk 2 jam transit) dan ditambah 2 jam perbedaan waktu, cukup menjadi pengalaman yang seru.

Bandara Sentani


Seru lagi karena makanan yang disediakan Garuda Indonesia disajikan 3 kali, dan yang paling asik adalah makan dengan penutup es krim.

In-flight Meal with ice cream, woow..

Jus teman perjalanan

Untuk menentukan nomor tempat duduk yang cocok, cobalah cek di www.seatguru.com.

Kalau mau tahu pengalaman terbang dengan Garuda Indonesia di kelas bisnis, lihat disni.

Disclaimer:
Kondisi terkini mungkin berbeda dengan postingan ini :)

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com