Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

26 February 2017

Jalan-Jalan Mencari Sunny di Jurong Bird Park dengan Diskon

Sunny siapa sih? Mesti pengen tahu ya? Dan pasti penasaran siapa sebenarnya si Sunny ini? Bukan Sunny lagunya BCL pastinya..

Kalau anda penasaran, anak saya pun pengen tahu sebenarnya siapa Sunny, karena ketika dia memutuskan untuk ikut Team Sunny pada saat 2,5 KM Fun Dash Safari Zoo Run di Singapore Zoo,  tapi dia ga tahu Sunny tu yang mana, taunya cuma burung aja.. Sunny ternyata salah satu maskot dari Jurong Bird Park.
 
Paginya saya dan anak masih mengikuti rangkaian Safari Zoo Run di Sinapore Zoo, setelah Fun Dash selesai, dilanjut menikmati Singapore Zoo dan River Safari kami akhirnya bergerak ke Jurong Bird Park yang ditempuh dengan Bus 927 ke Stasiun Choa Chu Kang (red line), lalu naik MRT ke Jurong East, sambung ke Stasiun MRT Boon Lay (green line), turun dan naik bus 194 ke Bird Park. Saya akan posting untuk transportasi ke Bird Park di lain waktu.


Jurong Bird Park


Sesampainya di Jurong Bird Park, anak saya langsung girang, pengen segera masuk untuk melihat burung yang memang kesukaannya, seperti saat di KL Bird Park.

di depan loket


Antara untung dan kurang beruntung kami datang terlalu siang di Jurong Bird Park ini, dimulai dari untungnya dulu yaa.. Pertama, sepi karena sudah agak sore jadi wisatawan sudah banyak yang pulang. Yang kedua, sore pun ada bird show yang masih bisa ditonton, dan masih dapat kesempatan memberi makan pinguin, eh pinguin burung apa mamalia sih?..... Ketiga, gak panas..

Pinguin

Feeding time..

Kurang beruntungnya, kami melewatkan jadwal show yang hanya dilakukan pagi hari, seperti bertemu si Sunny..

jadwal show

peta Jurong Bird Park

Masuk area Bird Park, disambut sama kawanan flamingo yang sedang beraktifitas di kolam.. mungkin ono sing mangan, nggosip, gosok-gosok awak...


coba cari yang bukan flamingo?

Setelah itu show King of The Skies mau dimulai, jadinya daripada gak kebagian tempat langsung booking di bagian depan tempat shownya. Menurut saya ini termasuk show yang atraktif apalagi mengenalkan kita tentang burung-burung pemangsa.

King of The Skies show
 
Bold Eagle, maskot USA

burung bangkai dengan bentangan sayap yang besar

burung hantu terbang melewati penonton

Ketika datang, mungkin perasaan anda bisa jadi seperti saya, ah... kecil ni bird park, sebentar aja selesai... eh ternyata besar, capek juga jalan terutama untuk anak saya yang paginya udah fun dash 2,5 km, muter river safari, muter singapore zoo, jalan kaki saat naik transportasi umum.. akhirnya dia angkat bendera putih.. pa, gendooong... 

melihat pelikan
 
mencari burung nuri
 
Di bird park ini, ada area khusus stroller jadi jangan khawatir walaupun jalannya naik turun tetap stroller friendly lah.. Dan yang unik disini adalah area kegelapan yang dihuni burung-burung malam hari seperti burung hantu, bukan kupu-kupu yaa..

 
burung hantu di area kegelapan


Akhirnya setelah jalan naik turun melewati area Parrot, area Pelikan, penasaran anak saya terhadap si Sunny terjawab, Sunny adalah burung Horbill, atau sering disebut burung Enggang atau burung Rangkong yang juga maskot Kalimantan Barat, sayangnnya saat ini burung tersebut sudah mulai punah..

Sunny, the Hornbill



Berapa sih biayanya masuk Jurong Bird Park? Normalnya SGD 19 per orang untuk anak anak dan SGD 29 per orang untuk dewasa. Beruntungnya dari hasil Fun Dash Safari Zoo Run ada diskon 50% jadinya saya dengan  anak saya hanya bayar SGD 24, hehe.. lumayan selisihnya bisa buat beli nasi bungkus..

diskon separo harga

Oh ya, yang mau tanya-tanya silahkan isi kolom komentar, masih ada 1 kupon diskon 50% untuk masuk Jurong Bird Park dan masih ada 2 kupon diskon untuk tiket masuk Night Safari yang berlaku sampai dengan 31 Maret 2017 seperti yang dipegang oleh anak saya... untuk 3 orang berbeda dengan komentar terbaik dan keputusan tidak bisa diganggu gugat. (1 kupon bisa ditukar untuk 4 tiket masuk).



she and her BIB



***

Pertama kali dipublikasikan pada tanggal 26 Februari 2017 untuk menghormati ulang tahun Taman Nasional Ujung Kulon.


24 February 2017

Menonton Film Upin Ipin di Bioskop KL dengan Anak

Menonton film di bioskop bagi sebagian orang menjadi hobi dan mungkin menjadi kewajiban setiap minggu atau setiap release film baru karena bisa menambah wawasan, menambah imajinasi yang ujung-ujungnya menjadi ingatan bisa berkesan, bisa ketakutan. Pun begitu dengan anak saya, walaupun tidak sering menonton film di bioskop, baru tiga kali seingat saya dia menonton bioskop ternyata dia enjoy menonton film yang tentunya sesuai dengan rating umurnya dia.

Di Kuala Lumpur, sewaktu kami sedang mencari Gengs Corner Upin Ipin di Shah Alam ternyata istri saya melihat iklan film Jeng Jeng Jeng! di salah satu sudut dinding gedung itu. Saya jadi ingat dia sempat tanya bahasa malaysianya bioskop apa? saya jawab... tidak tahu.. mungkin karena jawaban saya itulah istri saya tidak mengungkit-ngungkit lagi masalah film ini.

Foto : Golden Screen Cinema

Ide menonton yang sebelumnya tidak ada di itenary muncul spontan ketika istri saya dapat pesan singkat dari temannya yang pernah tinggal di Kuala Lumpur kalau ada makanan enak di Midvalley Mega Mall, yuk kita kesana... Alih-alih ketemu tempatnya, malah lihat deretan film now showing di bioskop yang ada di sana, lalu berhenti sejenak.. eh ada film Upin dan Ipin. Lihat jadwalnya masih sejam lagi, harganya gak jauh beda dengan di Indonesia, hayuuk.. nonton aja.. itung-itung nambah pengalaman seru..

Ternyata film ini sudah tayang sejak sebulan sebelum kami menonton, sebulan?... lama banget kok masih tayang? dan ternyata memang spesial film besutan Les Copaque ini, karena mencetak rekor film yang diputar paling banyak di Malaysia tercatat 122 bioskop memutar film ini dan dalam empat hari penayangannya sudah mengantongi RM 3 Juta, alamaaak..

Golden Screen Cinemas di Midvalley Mega Mall

Di Midvalley Mega Mall yang ternyata besar banget mallnya, film Jeng Jeng Jeng! ini masih diputar di bioskop Golden Screen Cinema dengan studio yang kecil, dan heran saya masih banyak juga yang antusias untuk menonton, apa karena masih masuk masa liburan sekolah di Malaysia. Setelah beli tiket kami gak jadi makan di resto tujuan malah makan di McD yang berada persis dibawah bioskop.

Tiket sudah ditangan, yeaay...


Studio di Golden Screen Cinema ini audio videonya cukup baik, terpepas dari bahasanya bahasa Malaysia, itu tidak mengurangi kita untuk mengerti alur cerita yang dibuat sang sutradara. Omong-omong tentang kualitas tempat menonton menurut saya di Indonesia juga baik, teater sekelas IMAX dan sejenisnya yang memberikan suasana menonton lebih gimana gitu...

Jeng Jeng Jeng!

Biaya untuk menonton RM 16.50 untuk dewasa dan RM 8.50 untuk anak-anak, saat itu adalah hari libur nasional, jadinya total RM 41.50, sekitar 125 ribu rupiah kala itu, dibanding dengan di Indonesia ya tidak jauh beda kan?..

Tiket Bioskop

Setelah itu kami pulangnya naik kereta KTM dulu ke KL Sentral dan lanjut naik MRT ke Sunway Putra Hotel.


Kalau mau nonton film di KL, bahasanya Malaysia untuk bioskop adalah Pawagam...



22 February 2017

Melihat Pertunjukan Air Mancur di Taman KLCC Malaysia

Area KLCC bagi wisatawan sudah menjadi super magnet ketika di Kuala Lumpur, Menara Kembar Petronas atau sering disebut Petronas Twin Tower yang sampai sekarang memegang rekor sebagai gedung kembar tertinggi di dunia dan sempat menjadi gedung tertinggi sedunia dari tahun 1998 hingga tahun 2004 berada di area KLCC. Siapa yang tidak ingin berdiri di dekatnya?




Untuk menuju ke sana yang paling murah adalah menggunakan bus GoKL karena gratis dan turun tepat di halte Suria KLCC, cara kedua dengan naik LRT (MRT) RapidKL dan berhenti di stasiun KLCC yang tepat berada di bawah menara kembar Petronas.

20 February 2017

Berwisata ke Menara KL dan Melihat Cakrawala Kuala Lumpur

Menara KL oh... Menara KL... siapa yang tidak tertarik untuk mendatangi salah satu ikon kota Kuala Lumpur ini, apalagi anak saya yang belum pernah naik ke menara TVRI, tapi saat naik ke puncak Monas girangnya bukan kepalang.. begitu juga di KL, pas lihat ada menara ini dan kami cerita bisa naik ke atas, raut mukanya langsung berubah, menyiratkan kata "pengen naik pa.. pengen naik ma.."

KL Tower

Tapi, sebelum menambahkan Menara KL dalam list tujuan wisata anda di Kuala Lumpur, perhatikan dan pikirkan baik-baik karena umtuk bermain disini ada dua versi, berbayar dan tidak berbayar. Maksudnya gimana?

09 February 2017

Tips dan Cara Naik MRT di Kuala Lumpur

Bagi penikmat jalan-jalan di Kuala Lumpur, transportasi memegang peranan penting karena dengan transportasi itulah kita bisa berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain. Beruntungnya di Kuala Lumpur transportasi sudah terintegrasi dan mudah dijangkau. Salah satunya dengan MRT (Mass Rapid Transit) bukan Masih Repot Transit yaaa... 


Menunggu LRT di Pasar Seni


Di Kuala Lumpur, sistem terintegrasi tersebut dinamakan Klang Valley Mass Rapid Transit Project, yang terintegrasi dari beberapa moda seperti LRT, MRT, Bus dari berbagai jalur (laluan dalam bahasa Malaysia) yang dioperasikan oleh rapidKL. Berikut tips-tipsnya :


1. Ke Stasiun Terdekat
Ya iyalah, pasti ke stasiun terdekat kalo mau naik MRT, hehe... Stesen atau stasiun menjadi tempat penghubung untuk naik MRT atau pindah ke moda lainnya. Seperti di Stasiun KL Sentral yang terhubung antara MRT, Kommuter dan Kereta antar kota lainnya, sedangkan kalau mau naik Monorel harus jalan kaki dulu ke NU Sentral, stasiun monorel-nya ada di sana.

Papan Informasi

Peta Transportasi Terintegrasi rapidKL


Sebaiknya membaca informasi yang mungkin lebih update di stasiun, seperti kami sempat tertahan karena ternyata ada perawatan rutin jalur LRT sehingga kedatangan kereta terlambat dari yang seharusnya.

Baca : Naik Bus dari KLIA ke KL Sentral

2. Membeli token di mesin tiket
Sistem pembayaran perjalanan MRT untuk single trip (satu arah) adalah dengan token, yang bisa dibeli di setiap stasiun dan hanya menerima pecahan uang tertentu. Kalau ternyata pas mau membayar uangnya tidak diterima minta tukar aja uang ke loket, hehe...

Mesin Tiket

Membeli tiket di mesin tiket


Setelah membayar kita mendapat token dan uang kembalian yang bisa diambil di Baki, karena kami waktu ke KL tidak tahu kalau anak saya masih gratis, hehe.

Token

3. Tapping Masuk
Itulah yang harus dilakukan setelah dapat token, sentuhkan token ke gerbang masuk peron gerbang akan terbuka otomatis dan segeralah melewati pintunya, jangan nunggu sampai menutup, saya juga gak tau apa yang terjadi karena ga nyobain, hee... dan jangan hilang selama perjalanan.

Peron


4. Nikmati Perjalanan
Perjalanan menggunakan MRT atau LRT atau kereta Kommuter di KL termasuk tidak ribet karena perjalanannya banyak dan tidak seperti di Jakarta yang mungkin lebih penuh.. kalau urusan dingin apa nggak, di KL suhu keretanya dingin.


westborneoroad'ers di MRT Ampang Line


suasana KTM Kommuter ke Batu Caves

Baca : Bus Gratis Smart Selangor di Shah Alam

5. Tapping Keluar
Setelah sampai di stasiun tujuan, token yang berbentuk seperti koin ini dimasukkan ke lubang seperti celengan di gerbang keluar.. Selesailah perjalanannya...

Sedikit berbeda kalau pakai Touch n Go karena ada jalur khusus untuk tapping, tetapi tetap harus tapping di stasiun awal dan tapping di stasiun tujuan untuk mengurangi saldo sesuai jarak penggunaan MRT.

Baca : Jalan Jalan ke Dataran Merdeka dan Tempat Wisata Gratis Kuala Lumpur

Menentukan Biaya
Bagaimana menentukan cara berkendara dan mengetahui biayanya bila ingin menghitung budget? kunjungi situs https://www.myrapid.com.my/plan-my-journey dan tentukan tempat awal dan tujuan kita, misalnya saya dari Stasiun LRT Pasar Seni yang dekat dengan Central Market mau ke menara kembar Petronas di Suria KLCC.

Planning trip

 Lalu klik search, akan muncul jadwal dan estimasi tercepat ke Suria KLCC, lengkap dengan jalur yang akan dinaiki, KJL adalah Kelana Jaya Line

Moda Transportasi yang ditawarkan

 Klik view details untuk lebih lengkap panduannya, dan biaya perjalanannya

Detail perjalanan


Selamat menggunakan MRT di Kuala Lumpur...

Baca : Naik Bus dari KL Sentral ke KLIA

Tips,
- Anak dibawah 7 tahun gratis
- Ketahui stasiun dan jalur yang akan dilalui karena itu menjadi pilihan kita menaiki transportasi, misal Kelana Jaya Line kode dari stasiunnya KJ dan Sri Petaling Line dengan kode SP. Seperti Masjid Jamek dengan kode stasiun KJ13 dan SP7
- Di Masjid Jamek ada tempat foto dengan lokomotif rapidKL, lumayan bagi penggila foto..


Berfoto di depan loko RapidKL @ Masjid Jamek


Baca Juga : Naik kereta KLIA Ekspress


07 February 2017

Bertemu Sir Tow Mater dan Lightning McQueen di Georgetown Penang

Sebenarnya tujuan kami ke Georgetown Penang, Malaysia sejatinya bukan untuk mencari dua bintang film Cars dan Cars 2 yang merupakan film favorit anak saya tersebut, tetapi tujuan utamanya adalah mencari mural-mural yang terkenal di Georgetown. Mural yang kami lihat pada acara Amazing Race Asia, yang akhirnya bisa ditonton secara gratis di TV Indonesia.

Bersama Sir Tow Mater

Perjalanan sampai ketemu si Tow Mater dan Lightning Mcqueen ini sebuah rejeki tersendiri, bahasa kerennya gift.. banyak banget gift-nya, pertama pengalaman berkendara (road trip) pertama kami di luar negeri yang ternyata cukup lama, 12 jam, termasuk berkendara dalam hujan di jalan tol (lebuhraya dalam bahasa malaysia) dari Kuala Lumpur ke Penang. Gift kedua, free upgrade kamar hotel Vistana Penang dari kamar standar ke kamar suite. Gift ketiga, Penang pagi hari itu hujan deras, sangat deras sehingga untuk melihat pemandangan dari luar jendela saja yang terlihat hanya hujan, matahari belum terlihat, mungkin kami dikasih waktu lebih lama untuk menikmati hotel sambil menunggu hujan sedikit reda. 

Belum tengah hari waktu Penang, akhirnya kami checkout dengan cara ciamik tanpa perlu lapor dulu ke meja resepsionis dan langsung menuju ke Georgetown dan mencari spot parkir. Ternyata susaaaah... karena Penang macet dan ramaai.. gimana gak ramai ternyata hari libur pas Maulid Rasulullah SAW itu dipakai oleh masyarakat Malaysia untuk liburan, campur kapal pesiar pas sandar di Penang, grekk...macet...

Penang macet..

CFD Penang

Setelah berhasil parkir di sekitar area CFD (Car Free Day) Penang, kami langsung turun dan jalan kaki di area sunmor "bahasa gaul Jogja untuk acara serupa di UGM". Ternyata acara tersebut hanya sampai jam 11 siang, tak banyak yang bisa kami dapatkan dan akhirnya kami cuma mutar-mutar di sekitar Georgetown mencari mural, dapat beberapa ornamen tetapi tak satupun mural yang menjadi target seperti Amazing Race didapat.

galeri seni di Lebuh King

Istri saya udah mulai agak bosan karena muralnya gak ketemu, dia juga sudah pengen ke Big Bad Wolf di KL, dan ditambah anak saya mulai kelaparan karena memang sudah mendekati jam 12 siang, jadi diputuskanlah untuk berputar sekali lagi dan mencari makan di Penang, sambil mencari jalan memutar menghindari kemacetan di Georgetown.

Pas melihat KFC dan menawarkannya ke istri dan anak saya, ternyata mereka agak bosan jadinya saya injak terus pedal gas Hyundai i10 ikut map yang ada di handphone. Ternyata tak disangka kami dapat gift.. Sir Tow Mater dan Lightning McQueen ada di pinggir jalan. Tanpa basa basi langsung saya parkirkan kendaraan dan mengajak anak saya keluar untuk berfoto.

bersama Lightning Mcqueen "number 95"

Jika ada gift terbaik di Penang, mungkin kesempatan foto inilah yang ditunggu-tunggu, karena kalau harus berfoto dengan official-nya harus ke US atau ke Disneyland masih ada di wishlist angan-angan tepatnya out of the brain.

Selepas selesai berfoto, anak saya tak henti-hentinya bercerita, Kenapa Mater ada di malaysia? Kenapa Mcqueen ada di malaysia?... asyik ya dek?hehe...

Bagi anda yang ingin kemari, bisa ke The One Academy, Jalan Anson, Georgetown, Penang. Sir Tow Mater dan Lightning Mcqueen sudah menunggu..



Jangan sampai dipugar duluan yaa...


Tips :
Bagi yang naik bus, ada bus RapidPenang 103 dan 10 yang lewat jalan Anson, berhenti di halte Sekolah Kebangsaan.



03 February 2017

Sholat Jumat di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram Mekkah

Berada di Masjid Nabawi saat umrah memang membawa suasana religius tersendiri, memandang Ka’bah langsung sangat juga membuat saya terpana, kagum, merinding sehingga tidak banyak kata-kata yang dapat saya ungkapkan. Terlebih lagi saat sholat jumat. Di dua kota, Madinah dan Mekkah inilah saya diberikan rezeki untuk bisa menunaikan sholat jumat di luar negeri untuk yang pertama dan kedua kalinya.



01 February 2017

Must Try Jakarta - Naik Bajaj

"Bang bajaj bang"
"Stasiun Gambir berapa?"
"15 Ribu"
"Oke, tarik bang! Cepat yak!"
 

Sebuah percakapan pembuka antara saya ke supir bajaj ketika diuber waktu dari depan stasiun Pasar Senen ke stasiun Gambir malam malam untuk mengejar kereta ke jawa, itu juga sepenggal kalimat untuk memulai menggunakan alat transportasi roda tiga yang sudah terlanjur melegenda dan juga maskot transportasi Jakarta ini. Sebenarnya masih ada bemo, kendaraan roda tiga yang juga masih "hidup" sebagai kendaraan umum bagi pengguna kommuter di Jakarta seperti di daerah Bendungan Hilir dan Manggarai.

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com