Kegiatan ini kami lakukan ketika kami sedang traveling di Hong Kong, pertengahan tahun 2017, setelah mendengar kabar bahwa Cable Car Ngong Ping atau dalam istilah Bahasa Indonesia terkenal dengan nama kereta gantung, seperti yang kami pernah naiki di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta; beroperasi kembali setelah lama tidak beroperasi karena maintenance. Bagi kami seperti dapat rejeki gimana.. gitu..
Kok gitu sih? Yup... karena memang kami tidak ada rencana awal untuk naik cable car dan mengunjungi "kawasan" yang dibuat khusus untuk tujuan wisata ini. Namun karena memang kondisi cuaca di Hong Kong saat kami sedang traveling kurang bersahabat. Akhirnya kami mencoba tujuan lain, salah satunya ke Ngong Ping yang terletak di Lantau Island.
Ngong Ping sendiri kalau dikutip dari situs traveling, menjadi salah satu tempat favorit wisatawan saat berlibur di Hong Kong. Walaupun terkesan mainstream tapi tidak ada salahnya untuk mencoba sightseeing di sana.
Perjalanan ke stasiun cable car menuju Ngong Ping sendiri kami lakukan dengan MTR dari pusat kota Hong Kong ke stasiun cable car, yang tidak jauh dari stasiun MTR Tung Chung Station, cukup berjalan kaki sekitar 5 menit kita sudah sampai di stasiun cable car ini.
Kami membeli tiket cable car pulang pergi, karena alasan lebih murah. Walaupun dengan bus pastilah lebih murah, tapi kapan lagi kemari untuk naik cable car. Hajarr...
tiket Ngong Ping 360 Cable Car |
menuju cable car |
Setelah tiket dibeli, kita bisa mulai mengantre untuk naik ke kereta gantung (cable car). Kami tidak memilih panoramic cable car yang di lantainya juga terdapat kaca, tetapi memilih dengan standard cable car. Oya.. kalau anda beranggotakan 4-6 orang bisa langsung bersama-sama satu rombongan dalam satu cable car. Kami bergabung dengan wisatawan lain di satu cable car.
pemandangan kota |
bandara HKIA |
Pemandangan awal yang dapat kami nikmati adalah bandara HKIA, dan saya cukup terkesima karena seperti melihat mainan atau miniatur bandara, pesawat naik dan turun serta truk-truk jalan kesana kemari. Walapun sebentar itu sudah membuat saya pribadi berdecak kagum. Setelah itu, tak lama kemudian pemandangan hanya sebatas cable car hingga ke bukit karena kanan-kiri sudah awan gelap.
awan tebal saat di terminal singgah untuk naik lagi |
Tian Tan Buddha statue, samar-samar terlihat dan tertutup awan |
Salah satu pemandangan yang mungkin ditunggu-tunggu adalah patung Buddha yang terdapat di puncak bukit. Terlihat samar-samar karena tertutup awan pada saat kami melihatnya.
Sesampainya di terminal terakhir, kita diminta untuk turun keluar terminal untuk singgah sebentar di Ngong Ping Village. Sebenarnya disini merupakan hub untuk menuju ke tempat wisata lain, seperti Tian Tan Buddha, Wisdom Path dan beberapa temple seperti Po Lin. Karena ini adalah sebuah hub untuk turis, maka banyak tersedia tempat jualan merchandise, pusat informasi, bahkan tempat makan.
Setelah menikmati wisata di Ngong Ping Village, dan juga tidak lupa makan di salah satu restoran halal yang ada di sini, kami memutuskan untuk kembali ke kota lagi. Tentunya dengan mengantri dan menaiki kembali cable car ke arah kota.
perjalanan pulang, lebih cerah |
terminal akhir |
Kali ini pemandangan sudah lebih cerah dibanding saat pertama menuju ke Ngong Ping. Sehingga pandangan panorama lebih banyak terlihat.
***
Sesuai tagline-nya, kita dapat melihat perpaduan Langit-Daratan-Laut dalam sekali paket perjalanan...
Ditulis disela-sela deadline mid-term exam yang cukup gimana gitu...
0 comments:
Post a Comment