Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

09 May 2019

Kapan ke Pantai Lagi?..

Di Taiwan,bersama rekan,  kami memang sedang menempuh studi pascasarjana, oya.. kalau mau tahu profil studi bisa search aja di blog lain yaa... Selama studi tak jarang kami juga menemukan kebuntuan, sehingga ya kadang-kadang perlu penyeimbang, ibaratnya untuk memaksimalkan study-life balance.

sapuan ombak di pantai

Untuk balancing, supaya tetap terjaga semangat belajar kami, tak jarang kami melancong ke tempat wisata. Dan paling sering kalau di Taiwan bagian selatan ini ya ke pantai, bukan karena alasan khusus tapi karena kalau mau ke pantai kita cukup naik bus saja dari depan kampus, 45 menitan sudah sampai pantai, dan pantai ini juga terkenal di kota ini. 


suatu senja di pantai

asik juga lompat-lompat di antara pemecah ombak

bersepeda ke pantai
Tujuan kami gak jauh-jauh dari lihat sunset, jalan kaki di tepi pantai, atau menikmati pemandangan.. terkesan receh ya? ya namanya juga modalnya gak banyak, hehe.. Kalau pas ada bonus di pantainya ada festival, ya sekalian menikmati festival yang ada..


Art Festival di pantai
Salah satu paling nge-hype menurut kami adalah camping ala-ala (bukan camping beneran) di pantai dekat kampus ini. Karena memang selain kuliah yang formal adapula yang informal namanya "Sekolah Peradaban" atau kalau menurut pencetusnya sekolah untuk yang tujuannya membangun perilaku dan membangun perilaku berpikir untuk menyongsong peradaban yang lebih baik, ya gitu lah.. nah camping ini ibaratnya penutupan chapter 1 sekolah ini. Gak bawa tenda, cuma modal kompor doang buat mindahin makan malam sama tempat diskusi. Cuma lucunya karena itu dekat dengan tahun baru (lupa tahun baru China atau apa) jadinya dapat bonus kembang api dari masyarakat sekitar.

kembang api

pasukan bukan MeLo (yang tahu singkatannya coba komen)
Kalau punya waktu lebih misal nih ada libur atau break kuliah, ya kami ke pantai yang lebih "happening" karena pemandangannya lebih asik, dan perjalanannya ke sana perlu naik ferry.


wefie.. with the sunset


Asik juga menghabiskan waktu sore sampai malam di pantai. Pantai Qijin, karena letak pantai ini di kota sebelah kami perlu naik kereta terlebih dahulu, lalu disambung dengan MRT atau bus ke pelabuhan ferry terdekat. Tak hanya ke pantai, kita bisa jalan-jalan ke bukit yang di puncaknya ada mercu suar dan benteng pertahanan kuno.


naik ferry ke pulau

pemandangan kota dari mercusuar

Kalau di pantainya sendiri, fasilitasnya lengkap sekali mulai dari toilet dan tempat bilas dan semuanya gratis. Di sini juga kalau pas air tidak pasang, kita bisa berjalan ke penghalang ombak yang berada beberapa meter di depan pantai. Oya, disini juga disediakan area yang diperbolehkan berenang, dan dijaga sama penjaga pantai.

pemandangan kota dari penghalang ombak

cari camilan

pas festifal, ada sand sculpture

Mungkin timbul pertanyaan, sholatnya di mana? Untuk ini kami membawa kompas manual dan karpet plastik atau sajadah setiap akan ke pantai, jadi setelah masuk waktu cukup cari tempat bersih, lihat kompas, gelar karpet / sajadah, sholat..

---

Dipost sebagai tulisan ke 200 blog ini setelah posting ke 100 dua tahun yang lalu dan didedikasikan untuk murid Sekolah Peradaban, baik yang udah lulus maupun mau lulus, hehe... Ya motto kami dalam belajar itu simpel "Be patient, don't rush, just learn, and make it easier and every time trust to Allah, The-All Knowing..The Belonging of Kowledge"





Kapan ke Pantai?

2 comments:

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com