Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

02 May 2019

Pengalaman Terbang dengan China Airlines Airbus A330-300

Setelah sebelumnya saya pernah mencoba penerbangan maskapai asal Taiwan, EVA Air, kali ini lengkap sudah saya mencoba maskapai asal Taiwan lainnya, China Airlines.. Lho? China Airlines bukan dari Tiongkok? Jawabannya bukan, kalau dengan nama yang hampir mirip itu Air China. Semenjak tinggal dan kuliah di Taiwan, banyak professor (dosen pengajar) yang menyarankan untuk mencoba terbang dengan maskapai dari Taiwan, entah apa alasannya tapi mungkin untuk merasakan hospitality-nya penerbangan dari maskapai setempat.


China Airlines A330-300 in Taipei Taoyuan International Airport

Kali ini, penerbangan saya rute Taipei - HK dan penerbangan pertama pada hari itu karena mengharuskan saya harus sampai Hong Kong Central sebelum pukul 12 siang, ya mau gak mau harus naik ini. Konsekuensinya ya.. harus pagi-pagi sampai Taipei Taoyuan International Airport, untuk terbang dengan China Airlines. Oya, China Airlines ini rutenya cukup banyak termasuk penerbangan langsung ke Indonesia seperti Jakarta dan Bali.



Check In & Boarding
Di Taipei Taoyuan Internatinal Airport, penerbangan China Airlines dilakukan di  Terminal 1. Untuk kita outbond (penergbangan keluar) Taiwan saya tidak melakukan check in di konter karena bisa dilakukan di kiosk check-in (self check-in) di mesin. Dan ternyata tidak ribet, sayapun juga memasukkan nomor anggota Skyteam (dari Garuda Indonesia) untuk nambah miles, dan untungnya kita tidak perlu repot-repot antri mengular dan lebih cepat. Kalau kita bawa bagasi, check-in tetap bisa dilakukan di kiosk, lalu kita tinggal menyerahkan bagasi ke konter.

konter China Airlines, Taipei Taoyuan International Airport terminal 1

Check-in kiosk

Setelah proses check-in selesai, kita perlu naik satu lantai ke area pengecekan dan imigrasi untuk selanjutnya ke departure gate, ternyata gate penerbangan belum diberikan di boarding pass. Sambil menunggu (karena masih waktu Shubuh) jadinya saya ngadem dulu di Praying Room bandara, sholat sekalian.

Gate B6, Taipei Taoyuan Airport

Boarding di Gate B6 (kala itu) sedikit terlambat tapi secara umum tidak memperlambat proses take-off pesawat karena mungkin penumpangnya sepi, dan memang sepi..


Cabin Experience
Sebelum naik pesawat, saat di kiosk check-in, saya udah tahu ni penerbangan bakal menggunakan pesawat wide body karena saya dapat seat belakang, gak belakang-belakang banget sih. Ternyata pas boarding dan masuk pesawat, Airbus A330-300. Terakhir naik A330-300 dengan Cathay Pacific waktu itu dari Hong Kong-Jakarta.

kursi A330-300 China Airlines

Konfigurasi kursi kelas ekonomi 2-4-2 secara normal, kalau di bagian belakang 2-3-2. Untuk lengkapnya bisa tengok ke seatguru.com. Untuk menaruh bagasi kabin, bisa diletakkan di tempat yang sudah disediakan, kalau menurut saya area bukaan tutup overhead compartment lebih besar di bagian tengah (atas kursi 4). Untuk interior secara umum gak modern look juga sih, tapi ya lumayan.

Overhead compartment (ruang bagasi kabin)

panel lampu

legroom

Untuk legroom, menurut saya tidak terlalu lega walaupun tidak mentok kaki saya, namun untuk pesawat widebody dan full service agak sedikit gimana gitu. Yang agak kurang sreg bagi saya adalah pengunci meja makan di depan kita ini, karena bukan yang diputar, tapi ditekan ke bawah, nah kadang-kadang (waktu pesawat bergoyang, dan mungkin per-nya sudah lemah) terbuka sendiri..


Inflight Entertainment
Asiknya terbang dengan full service adalah inflight entertainmentnya, maksudnya selama penerbangan kita gak terlalu bosan (apalagi kalau long-haul flight). China Airlines (CI) A330 ini ternyata tiap kursi dilengkapi dengan layar dan konsol entertainment sehingga lebih nyaman, tidak seperti saat terbang dengan China Airlines Boeing 737-800, walaupun maskapainya sama.
layar inflight entertainment

touchscreen ternyata..

layar bisa dikontrol via konsol (remote) yang bisa ditarik dari sandaran tangan

colokan headset

Untuk mendengarkan film atau musik yang disajikan, kita perlu menggunakan earphone, bisa pakai punya sendiri atau coba minta ke pramugari. Jack earphone bisa kamu masukkan ke slot yang ada di ujung sandaran tangan. Oya, yang asik di bagian IFE ini, ada beberapa channel musik yang bisa didengarkan, dan salah channel itu isinya lagu dari Asia, ada dari Indonesia juga penyanyinya lho. List film atau musik bisa dilihat di majalah yang disediakan, tapi sayangnya mayoritas berbahasa mandarin, hehe..


majalah, ada di kantong kursi


ada cermin..


Ungkapan budaya mempengaruhi apa yang dipersiapkan sebagai sarana umum / standar. Pas lihat samping layar IFE ada hook atau cantolan, ya ini untuk nyantolin mungkin jas, jaket atau tas, biasa. Yang gak biasa adalah disediakannya cermin, ini pasti untuk dandan, hee..


Inflight Meals
Satu lagi paket standar maskapai full economy adalah Inflight Meals, atau suguhan makanan. Secara default / normal makanan China Airlines dari Taipei ini makanan non-halal sehingga bagi muslim perlu request khusus. Tapi karena request saya dibatalkan oleh maskapai (saya baru beli tiket malamnya, tidak cukup waktu untuk request special meal), jadinya saya gak bisa makan main coursenya (kala itu nasi ayam oriental), cuma bisa makan snack (vegan foods) dan menikmati kopi. Tapi China Airlines siap menyediakan halal food kok.

meal set China Airlines

cokelat

kopi + susu segar


Landing
Perjalanan ke Hong Kong ditempuh sekitar 1 jam 15 menit, dan proses kedatangan di Hong Kong International Airport dilakukan di Terminal 1. Kita perlu menyelesaikan proses imigrasi dan mengambil bagasi. Oya, kadang-kadang kita diinspeksi untuk keamanan, beberapa kali saya kena screening di HKIA.

---

Selamat terbang dengan China Airlines


0 comments:

Post a Comment

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com