Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

23 January 2017

Jalan-Jalan Road Trip di Malaysia dengan Mobil

Sewaktu liburan ke Kuala Lumpur, Malaysia kami memang dari awal sudah menyiapkan segala sesuatunya untuk mencoba pengalaman road trip alias, nyetir sendiri kendaraan (bukan kendaraan sendiri) dari Kuala Lumpur ke Penang. Mulai dari membuat SIM Internasional di Korlantas POLRI sampai searching penyedia mobil atau kereta dalam bahasa Melayu Malaysia.



Pilihan menggunakan mobil sewa bukan tanpa alasan. Mikirin saya, istri dan anak bila pergi ke Penang dari KL ternyata banyak pertimbangannya seperti :
  1. Pakai kereta, dan nyambung naik feri ke Pulau Penang, sepertinya bukan opsi yang cocok harus geret-geret koper pindah sana sini. Adanya malah saya disemprot...
  2. Pakai bus, mau berapa lama kira kira ya sampainya?
  3. Pakai pesawat, hmmm... lihat dompet trus merenung..
Kenapa dipilih mobil? karena fleksibilitas yang tinggi dan koper bisa ditinggal di dalam mobil.. biaya pulang pergi juga gak jauh beda karena harga BBM sekitar RM1,9/liter.

Menyewa Mobil di Malaysia

Saat di Bandara Kuala Lumpur pas mau mencari terminal Bus KLIA ke KL Sentral saya melihat ada beberapa konter. Pikir saya, kalau booking di Bandara nanti harus mengembalikan lagi ke bandara, bisa bengkak biayanya, jadi yaa... nanti saja pas di kota mungkin lebih bervariasi.

Setelah sampai di KL, sebenarnya sampai hari H-1 itenary ke Penang kami belum memutuskan untuk pakai apa kendaraannya, eh tak sengaja pas lari pagi di KL saya melihat outlet Hertz Rent Car, ternyata dekat juga dari hotel tempat kami menginap dan selepas lari langsung saya diskusikan ke istri... dia setuju untuk nanti modifikasi sedikit itenary pas ke Menara KL, karena jarak dari outlet Hertz bisa ditempuh dengan jalan kaki ke Menara KL. Siangnya kami mampir ke Hertz menggunakan bus GoKL sebelum ke Menara KL.

Siang itu saya hanya memesan (booking) kendaraan untuk dipakai 3 hari, dan ternyata saya tidak dipesankan mobil milik Hertz melainkan mobil milik Thrifty, sebuah perusahaan jasa penyewaan mobil milik Sime Darby Car Rental yang juga menaungi Hertz di Malaysia. Dengan tawaran sekitar RM100-an per hari dan mendapatkan mobil Hyundai i10 (mobil Hyundai yang saya idamkan i20) maka saya pun langsung setuju untuk booking dan memberikan garansi kartu kredit.



Esoknya ketika jadwal pengambilan mobil, saya mempersiapkan dulu segala sesuatunya
Paspor :
SIM International :
Kartu Kredit :
Bukti Booking :
Kartu Touch n Go : Blom punyaa..

Akhirnya sebelum ke Thrifty saya ke NU Sentral dulu, cari kartu Touch n Go untuk persiapan bayar tol (lebuhraya). Setelah komplit semua dengan pede saya ke kantornya Thrifty, istri sama anak saya malah jalan-jalan di Kasturi Walk dan Central Market.

Proses pertama yang dilakukan di Thrifty adalah mengkonfirmasi lagi syarat-syarat pemesanan, saya serahkan yang saya punya, soalnya kalau saya serahkan baju saya malah dikira orang gila... Sambil menunggu, ternyata dapat notification kartu kredit saya di-Open Transaction sebagai garansi sekitar 300% dari harga sewa, mungkin jaga-jaga kalau ada apa-apa, padahal sudah ada cover asuransi pikir saya kenapa harus diopen cukup besar. Pesan moralnya, kalau anda mau sewa mobil siapkan limit kartu kredit yang masih cukup. Apakah ini prosedur resmi atau buat konsumen dengan pengalaman pertamanya? saya belum tahu..

Setelah menunggu 15 menit, pesanan saya akhirnya dikonfirmasi... Yeay, it will be exciting.. ini menjadi pengalaman menyetir saya pertama di luar Indonesia. Tapi ternyata saya harus bersabar sedikit karena masih ada satu proses lagi yang harus ditempuh.. Cek Kondisi kendaraan bersama petugas dari Thrifty.

Jom!... katanya.. artinya Ayo... sapanya dengan ramah dan proses pengecekan kondisi kendaraan dilakukan dengan cepat, saya dikonfirmasi bahwa bahan bakar diterima full dan harus dikembalikan full. Dia juga memperlihatkan kondisi mobil, apabila ada yang penyok dikasih tahu. Yang saya suka adalah tagline "New Thinking, New Possibilities" di tempat plat nomor kendaraan itu. Sebuah tagline yang sangat mengena buat kami untuk untuk berfikir hal-hal yang baru dan mendapatkan sesuatu yang baru.

mengecek kondisi mobil

Dari Thrifty diberikan beberapa dokumen seperti bukti booking, kartu informasi keadaan darurat, dan yang saya kaget disini gak ada STNK, hanya sticker di sebelah kiri depan mobil yang menandakan masa berlaku kendaraan.

Motor boleh masuk tol di Malaysia

Roadtrip di Malaysia

Ternyata mobil Hyundai i10 yang disiapkan adalah mobil dengan transmisi matic, tinggal injak pedalnya gas rem gas rem tidak ada masalah... ternyata yang masalahnya adalah posisi tuas lampu ada di sebelah kiri dan tuas wiper ada di sebelah kanan.. berbanding terbalik dengan kendaraan yang biasa saya pakai di Indonesia... And road trip begin..

Tujuan kami adalah ke Pulau Penang, sekitar 400 kilometer-an dari KL, tentunya akan menghabiskan banyak waktu untuk menyetir ke sana. Setelah makan siang di Berjaya Times Square dengan teman saya mas Tri Agus dan keluarganya, kami langsung tancap gas ke Penang melalui jalan tol, atau Lebuhraya Expressway dalam bahasa Malaysia. Kok bisa sampai sana? pakai aplikasi Waze atau Google Maps, daripada keluar duit tambahan buat GPS, mending buat beli simcard. Kalau sudah di tol sih sudah enak, jalannya cukup mulus rata-rata 2 lajur dan 3 lajur pada kota besar dan penanda arah juga lengkap.

Sesaat setelah masuk tol di Kuala Lumpur, macet dan hujan

Memang pengalaman pertama ini begitu menggoda... Gimana nggak, ternyata pada hari itu tepat liburan panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, di Malaysia libur seperti di Indonesia, sepertinya masyarakat Malaysia jalan-jalan, liburan dan mungkin pulang kampung.... Jalan tol penuh, kami harus menghabiskan 12 jam di jalan tol, melewati 7 kali traffic accident... Tapi menyenangkan...



Selama di tol, yang menarik adalah tempat pemberhentian, atau tempat istirahat, ada dua kategori tempat istirahat. Hentian Sebelah, hanya ada tempat parkir, tempat istirahat, kalau di jalan tol Jakarta-Cikampek mungkin sama dengan tempat istirahat KM36 arah ke Jakarta. Satu lagi adalah R&R atau Kawasan Rehat, ada restoran, stasiun pengisian bahan bakar, ATM dan tempat reload Touch n Go, tapi jarak antara tempat R&R dan Hentian Sebelah cukup jauh, jadi perhitungkan kebutuhan anda.

Papan informasi tempat istirahat

R&R yang dilengkapi dengan mall

Musholla di kawasan R&R
 
Kedai Makanan di R&R

Yang paling berkesan di jalan tol adalah ketika melewati terowongan dan melewati jembatan pulau penang.

Terowongan di Lebuhraya Utara Selatan

Terowongan di Lebuhraya Utara Selatan

Plaza Tol Jembatan Pulau Penang II

Jembatan Pulau Penang I

Isi Bahan Bakar

Saya terkejut ketika di salah satu traffic jam yang mengular sepanjang sekitar 5 km-an, ternyata berujung di antrean masuk ke stasiun pengisian bahan bakar. alamak??... usut punya usut di Malaysia sistem pengisian bahan bakar adalah self service, tidak seperti di Indonesia, dan ini menurut warga Malaysia ada alasan tersendiri kenapa seperti ini.

Untuk mengisi dengan cash, kita ke konter lalu sebutkan nomor pompanya dan mau seberapa banyak. karena saya tidak tahu kapasitas dari tangki BBM si Hyundai i10, saya selalu mengisi sekitar RM30-RM40 setiap kali pengisian.

"Tidak ada larangan mengambil gambar, jadinya difoto aja, momen langka" kata istri saya

Parkir

Untuk urusan parkir ada beberapa tipe, tipe parkir dengan karcis dan dibayarkan ke petugas dan tipe karcis parkir yang dibayar dengan autopay dan tipe parkir yang bisa dibayar dengan kartu touch n go. Kalau touch n go cukup tapping di pintu masuk gedung parkir dan tapping di pintu keluar gedung parkir, mudah... Untuk tipe yang dibayar dengan autopay, kita harus mencari mesin tempat bayar parkir dan membayar jumlah biaya parkir di mesin tersebut, setelah selesai kartu parkir dimasukkan ke mesin penerima kartu di pintu keluar parkir.

Mesin Autopay untuk membayar parkir

Tiket parkir autopay

Beda dengan sistem pertama, kita harus mengetahui biaya parkir di papan informasi parkir, per berapa menit ada biaya yang harus dibayar ke petugas dan ditandai dengan tiket parkir.

Papan infomasi tarif parkir, ada free parking juga lho

Pulang ke KL dari Penang perjalanannya lebih menyenangkan dan lebih sepi, mungkin karena masyarakat Malaysianya masih liburan. Sesampainya di KL kami langsung jalan ke pameran buku Big Bad Wolf.


Ingin mencoba roadtrip di Malaysia? ada beberapa link bermanfaat :
- Mengetahui Biaya Tol di Malaysia http://kadartol.llm.gov.my/


Let's Go Driving...




4 comments:

  1. Antara sebab kami di Malaysia tidak menggunakan pekerja untuk mengisi minyak di stesen minyak, kerana pernah terjadi ramai pekerja yang bekerja sebagai pengisi minyak menghidapi kanser paru-paru(lung cancer) akibat sentiasa terdedah dengan bau diesel/petrol. Salam dari Malaysia

    ReplyDelete
  2. Kalo ga punya kartu kredit berarti ga bisa sewa mobil ya, jaminan ga bisa pake cash aja kayak di hotel?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setiap provider beda-beda, bisa ditanyakan satu per satu ke providernya, contoh saat landing di KLIA bisa tanya ke konter rental kendaraan sebelum keluar dari bandara.
      Untuk Thrifty seperti yang kami gunakan (dan kebanyakan provider) perlu jaminan kartu.

      Delete

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com