Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

26 July 2016

Pengalaman Terbang Dengan Boeing 777-300ER (77W) Garuda Indonesia

Pada waktu kami umroh, Desember 2015 hingga Januari 2016, segala urusannya kami pasrahkan biro travel. dan ternyata pilihan pesawatnya adalah non transit dan jatuhlah ke Garuda Indonesia... dalam hati saya kita nanti naik pesawat apa ya.. kalo pesawat long haul Garuda yang pernah saya naiki sebelumnya adalah Airbus A330-300.

Garuda Indonesia sudah tidak asing, ya karena ini maskapai yang mendapat Best Cabin Crew beberapa kali berturut-turut dan pernah mendapatkan Best Airline pada penghargaan Skytrax. 


Yeay.. B777-300ER

Ekspektasi saya terhadap kabin B777-300ER (77W) tentunya lebih tinggi dibanding A330-300, dan ternyata memang lebih baik.. walaupun banyak yang sama seperti pelapis kursi, adanya inflight entertainment.. Ternyata, beda! Walaupun sedikit… Bagi adik saya, walaupun bukan yang pertama ke luar negeri ini mungkin pengalamannya pertama naik pesawat besar, sehingga dia sangat semangat.

Jarak antar kursi lega, cukup lah buat yang butuh space

Kalo urusan kursi ya karena kami di kelas ekonomi sama dengan pesawat Garuda lainnya ukuran untuk legroomnya cukup lumayan tidak membuat lutut saya atau adik saya mentok, tapi kalau dibandingkan dengan kelas bisnis ya jelas bedaaa...


Total waktu perjalanan sekitar 9 jam, makanan besar terdiri dari nasi dan lauk serta pilihan minuman disediakan 2 kali, sehingga cukup mengisi perut yang keroncongan dan sudah bertahan lama menunggu delay, huhu.... Layar monitor untuk entertainmen disediakan, dan menunya sedikit berbeda dengan penerbangan domestik. Jadi ya kami nonton film atau ndengerin lagu aja. Khusus menu umrah, di menu entertainmen terdapat tambahan doa-doa untuk umrah dan informasi untuk mengambil miqat. Selain itu koran dan majalah disediakan, jadi kalau bosen bisa baca-baca.
Satu lagi, sebenarnya B777-300ER milik Garuda ini sudah dilengkapi dengan wi-fi, tapi mahaaaal.. mending nunggu gratisan di King Abdul Aziz Iternational Airport, Jeddah.

Peta penerbangan ke Jeddah di layar


Kami duduk di kelas ekonomi bagian depan pada waktu berangkat sehingga tidak terlalu bising, namun saat pulang kembali ke Jakarta, dapat bagian belakang jadi agak bising namun tertutupi oleh lagu dari headset yang disediakan.

Penutup Mata disediakan gratis untuk membantu tidur lelap

Kaos kaki disediakan gratis untuk menghindari kedinginan, sikat gigi saya ambil di toilet pesawat

Garuda Indonesia memberikan amenities seperti penutup telinga, penutup mata dan kaos kaki untuk menahan dingin saat terbang dan memudahkan saat tidur walaupun sebenarnya lampu kabin juga diredupkan. Jadinya saya memakai kaos kaki aja.. emang dingin euy…


Tiba di King Abdul Aziz International Airport, Jeddah


Cobus no. 41 yang mengangkut kami dari apron ke ruan tunggu kedatangan


Kalau mau lihat konfigurasinya bisa cek ke www.seatguru.com... Sayangnya gak banyak yang saya foto waktu itu, next time will be better..

Disclaimer: Postingan ditulis berdasar kondisi saat itu, kondisi terbaru mungkin berbeda :)

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com