Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

23 May 2017

Berlari Half Marathon di Standard Chartered KL Marathon

"This is my first running event outside Indonesia.."

Run For A Reason at Standard Chartered KL Marathon 2017

Ya, Kuala Lumpur Marathon 2017 merupakan even lari yang pertama kali saya ikuti di luar wilayah Indonesia, padahal awalnya saya tidak terlalu mau berpartisipasi mengingat lari hanya antusiasme sesaat aja, tetapi ketika melihat historis bahwa KL Marathon merupakan salah satu diantara even lari tertua di Asia Tenggara, tidak ada salahnya saya ikut, tapi pas mau daftar ternyata langsung sold out, habis...
Tiba-tiba teman saya broadcast bahwa slot dibuka lagi untuk beberapa kategori. Termasuk HM (Half Marathon) atau berlari dengan jarak 21,1 KM, jarak yang menurut saya paling feasible karena baru mampu berlari sampai jarak itu, akhirnya tanpa pikir panjang, sambil lihat data-data di paspor saya langsung mendaftarkan diri untuk ikut... "pasti asik ini", gumam saya

Standard Chartered KL Marathon 2017 lebih dikenal dengan SCKLM merupakan salah satu even lari yang disponsori oleh bank Standard Chartered, di daerah asia lainnya juga digelar Singapore Marathon, Hong Kong Marathon, Taipei Marathon, Dubai Marathon, Mumbai Marathon dan pernah di Jakarta. Di Malaysia sendiri SCKLM merupakan even lari besar, selain Penang Bridge International Marathon.

Rute SCKLM 2017 merupakan rute yang disertifikasi oleh IAAF AIMS, sehingga rutenya untuk Half Marathon dijamin 21,1K walaupun Cut Off Time-nya cukup menantang bagi pelari pemula, 3 jam 30 menit untuk half marathon. Rutenya pun melewati beberapa landmark kota Kuala Lumpur.

Berbekal berbagai kekurangan saat berlari di MJM2017, kali ini saya berusaha mempersiapkan lebih baik. Kalau untuk latihan memang tidak terlalu memforsir, maksimal 10K, karena jari jempol kaki kanan memang masih merasakan sakit saat salah mendarat main badminton sebelum MJM2017. Yang dipersiapkan adalah lokasi hotel menginap, moda transportasi yang akan digunakan dan properti apa saja yang akan digunakan saat lari.

Jika ada kesalahan yang tetap diulangi setiap mau lari adalah, saya lupa kalau pengambilan race pack itu ada di KL Convention Center yang berada di KLCC, jadinya saya yang sudah berada di sekitara Dataran Merdeka kala itu sabtu sore, harus kembali naik LRT ke KLCC, untung saja saya mengingat posting saya terkait naik MRT di Kuala Lumpur, membantu sekali. 10 menit sebelum tutup, saya berhasil mendapatkan race pack saya, fiuh....

Race Pack Collection

Jam 4 pagi waktu Malaysia alarm saya berbunyi, menandakan saya harus bersiap dan menjalankan rutinitas pagi untuk memastikan Nasi Briyani yang saya makan di sekitar daerah Pasar Seni masih tersedia sebagai energi lari kali ini. Pakaian lari yang sudah satu hari sebelumnya dipersiapkan-pun dikenakan. Beberapa peralatan saya tetap bawa seperti baju ganti dan dititipkan di baggage drop yang ada di basement Dataran Merdeka. Sedangkan sarung tetap saya bawa untuk ikut berlari diselipkan di running belt. Setelah itu saya masuk ke area PEN 4, area start HM yang posisinya paling belakang.. tak apa lah.. Adrenalin sudah bertambah, siap untuk lari...

Start lane dari PEN 4

Seperti biasa, beberapa menit sebelum race dimulai adalah waktu dimana kita menghimpun kekuatan, keyakinan dan juga berdoa agar tetap bisa menyelesaikan lomba tanpa cidera. Tiba-tiba countdown pun bergema dan gooooo.... Lari... tapi emang nasib ada di PEN 4, waktu untuk mencapai titik awal start saja sudah 3 menit sendiri..

Menara Kembar Petronas di pagi hari

Berbeda dengan even sebelumnya yang saya ikuti di Indonesia, Mandiri Jogja Marathon 2017 yang diselenggarakan satu bulan sebelum SCKLM2017 lewatnya sawah dan bangunan historis seperti candi, kali ini rute yang dilalui adalah jalan protokol di Kuala Lumpur, jalan yang dilalui cukup lebar terutama saat kilometer awal-awal. Bahkan ada rute yang melewati jalan tol, dua arah ditutup. Saya cukup kagum dengan kemampuan mereka memastikan rute lari aman untuk dilalui, walaupun saya sempat melihat tatapan beberapa warga KL yang ternyata harus tertahan untuk berkendara karena kami sedang berlari dan mereka mungkin belum melihat pengumuman kalau jalan ditutup, maafkan kami...

Untuk urusan sholat Subuh, panitia menyediakan tempat sholat, pertama di sekitar KM6 dan sekitar KM10. Kalau yang di KM6 adalah bangunan permanen yang memang kesehariannya digunakan untuk sholat, dan saya memilih untuk sholat subuh di KM6 ini, sedangkan di KM10 merupakan bangunan portabel.


Wudhu dulu sebelum sholat subuh

Tanda Surau, coba digeser sedikit di bawah halte, mungkin lebih eyecatching


Tetapi lari di jalan seperti ini masih ada tantangannya lho, tidak mulus-mulus saja karena ada di KL terkenal dengan jalan yang naik turun juga simpang susun mereka, sehingga pelari diharuskan untuk naik dan turun mengikuti trek. Dari KM0-KM15 tercatat ada beberapa tanjakan terjal melewati simpang susun, ada yang tersandung road stud (paku marka jalan). Sedangkan yang terberat adalah KM15-KM21.1, tanjakan dan turunannya ampuuuun.. mantap betul.. ini juga jadi momok bagi beberapa rekan saya yang ikut berlari.

lari sambil bawa sarung (ini sudah di KM akhir)


Untuk urusan hidrasi, memang di awal lomba tidak banyak titik hidrasi, sekitar KM5 baru kelihatan titik hidrasi saya pikir saya melewatkannya, tapi apa iya sih? tetapi setelah itu tiap 2 km tersedia titik air minum yang terdiri dari air mineral dan isotonik dari Lucozade, ada juga sponge di sekitar KM17-KM18 saya sedikit lupa, lalu sekitar KM14 ada water spray area. Mantap.

Ternyata dengan persiapan, lari kali ini cukup berjalan lancar, inhaler walaupun ada di race belt tetapi tidak digunakan. Sepatu menggunakan sepatu NB yang pernah diajak lari pagi di KL juga mendukung ritme lari sehingga tidak kram sampai finish, walaupun sempat berhenti sebentar di KM20 untuk minta disemprot oleh tim medis... Gapura yang berdiri 500 meter menjelang garis finis menyemangati saya untuk menambah kecepatan lari hingga finis.


selfie setelah finish #asthmacanrun

Dengan net time 2:45:32, atau pace 7:51 min/km, lebih lambat 3 menitan dibanding hasil Mandiri Jogja Marathon 2017, ini sesuai dengan ekspektasi saya ketika mendaftar, estimasi finish diatas 2:30 karena selain jadwal sholat Subuh di KL yang waktunya baru masuk setelah start dimulai, jadi akan ada waktu lari yang digunakan untuk sholat juga saya tetap menerapkan jalan kaki terutama di beberapa tanjakan untuk istirahat. Not bad for enthusiast runner..

Setelah finish, kami para pelari diberikan minuman dingin, minuman isotonik, buah berupa pear dan apel dan medali, bagusnya lagi kesemuanya dimasukkan dalam goody bag khusus berwarna hijau sehingga tidak ribet.

mengambil minuman dan medali

Berencana untuk berlari di luar negeri? Apa saja persiapan kalau mau lari keluar negeri? Selain beberapa tips yang pernah saya tulis saat MJM2017 ada beberapa tambahan yang mungkin bermanfaat

Pilih even lari luar negeri yang mudah dan murah,
Even lari di luar negeri saat ini sudah banyak, jadwal bisa dicek di web JustRunLah!, pilihlah yang mudah dan murah. Mudah dalam arti aksesnya, transportasinya, visa-nya dan tentunya historisnya karena pasti euforianya akan sangat berbeda. Untuk negara saya sarankan di Singapura atau Malaysia, selain dekat dengan Indonesia tiketnya juga terjangkau bagi beberapa kota di Indonesia. Walaupun tak menutup kemungkinan ke negara lain seperti Taiwan, Hong Kong atau Jepang.

Murah tentu biaya pendaftarannya, juga tiket transportasinya juga.. kalau nanti World Marathon Major nambah menjadi 9 even, semoga pelari-pelari Indonesia juga bisa berpartisipasi lebih banyak, saat ini kota terdekat yang masuk even ini adalah Tokyo.


Persiapkan tiket dan akomodasi dengan baik,
Luar negeri mungkin terasa asing bagi sebagian orang, bisa jadi cap imigrasi di negara itu merupakan yang pertama bagi mereka. Maka persiapkan tiket pesawat dan hotel yang baik, sebelum acara pastikan kontak dahulu dengan hotelnya, karena ada kejadian hotel sudah dibayar tapi tetap tidak bisa check in.

Kali ini di KL saya menginap di hotel yang berjarak 200 meter dari start lane, cukup dekat, dan karena mempunyai member BIG ID saya terbang dengan Indonesia Air Asia dan pulang dengan aliansi Skyteam, KLM supaya GarudaMiles saya bertambah.

Lakukan simulasi transportasi ke race area sehari sebelum even
Bisa jadi kita tidak hapal jalan dan peta di kota tempat even lari diselenggarakan, lakukan simulasi ke race village sehari sebelum even. Ini juga yang saya lakukan ketika di KL ini, dan melihat beberapa spot menarik.


Toilet portabel berjajar

official timing car

petugas sedang menggembungkan balon

Pastikan mampu finish sebelum COT
Bukannya klise, tapi sudah mengeluarkan banyak resources, tapi kalau belum bisa finish (diluar cidera yang mungkin timbul dan tidak bisa digugat).. sayang juga, tapi tentunya ini bakal menjadi penyemangat di even yang lain.

Dan salah satu even yang membantu individu menjadi lebih konsisten, lebih semangat untuk berlari adalah mengikuti even di luar negeri..

Overall, mantap sekali SCKLM2017 ini, penyelenggara mampu mengatur sekitar 36.000 pelari dari berbagai kategori, jika ada catatan itu hanya kerumunan orang-orang tanpa BIB yang berada beberapa ratus meter di depan garis finis sedikit mengganggu.. karena fisik pelari sudah pada posisi yang capek dan masih harus berdesakan dengan mereka yang tanpa BIB untuk menghindari tabrakan? sebuah pekerjaan rumah bagi penyelenggara tahun depan. Jika ditanya tahun depan akan ikut lagi atau tidak?.. kalau tidak telat mendaftar, jom lari SCKLM..

***

Tetap dengan hashtag #ASTHMACANRUN, lari ini didedikasikan bagi setiap pengidap asma yang ingin mengobati ketakutannya akan asma dengan berlari, salah satu rekan saya yang asma juga berlari dalam even ini dan berhasil finish lebih cepat dari saya, tapi rekannya yang mengidap asma harus DNF karena asmanya kambuh. Get well soon..

Keep prepare... prepare.. prepare.. and just breath untill run finished, because #AsthmaCanRUN

#SCKLM2017

Location: Jalan Raja, City Centre, 50050 Kuala Lumpur, Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur, Malaysia

3 comments:

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com