Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

24 June 2016

Pengalaman Mendaftar Haji | westborneoroad

Saya berkesempatan menemani teman saya yang berniat melakukan pendaftaran Haji, cara mendaftar haji menurut saya ini adalah pengalaman unik dimana mungkin pengalaman seumur hidup sekali bagi rekan saya ini.

Kesan pertama kali saya saat menemani rekan saya adalah "tidak jelas", yup tidak jelas bagaimana cara mendaftarnya, persyaratannya, dll.. Padahal untuk layanan yang umurnya mungkin seumur RI, tidak ada sesuatu yang spesial pada proses pelayanannya.

Suasana Kantor Departemen Agama
Oke, mari kita mulai..

1. Persiapkan Tabungan Haji
Tabungan haji mutlak disiapkan untuk menyimpan dana haji orang yang akan pergi haji. Mulailah sejak dini untuk membuka tabungan haji ini di Bank yang menyediakan layanan ini (bukan di Kantor Urusan Agama apalagi Kantor Departemen Agama). Per April 2016, syarat untuk mulai mendaftar haji adalah jumlah rekening minimal Rp 25.100.000,- yang nantinya akan ditransfer ke rekening badan penyelenggara haji RI. 

Saat ke Bank, anda bisa bertanya cara-cara untuk mendaftar haji, biasanya akan diberikan kertas bersikan daftar persyaratan dan tahapan untuk mendaftar

Syarat Pendaftaran Haji (cek lagi ke haji.kemenag.go.id)


Alur Pendaftaran Haji


Saat saldo anda sudah mencapai jumlah minimal segera lanjutkan untuk mempersiapkan persyaratan seperti, teman saya lumayan cepat dalam mengurus hingga dapat nomor porsi haji, 3 hari.

2. Persiapkan Foto
Pas Foto yang dibutuhkan adalah foto 70%-80% wajah. Foto yang dibutuhkan adalah 3x4 = 30 lembar dan 4x6 = 13 lembar, dengan latar belakang foto warna Putih. Bagi yang belum punya pas foto segeralah ke tukang foto dan minta background putih, atau bila mau murah carilah latar dinding putih dan jepret... anda lumayan hemat.. 

Harga cetak foto didaerah bervariasi, tempat teman saya 1 lembarnya Rp. 2.000,-  jadi ya siapkan uang yang cukup untuk cetak foto.

3. Persiapkan Fotocopy Dokumen 
- Fotocopy Kartu Tanda Penduduk
- Fotocopy Kartu Keluarga 
- Fotocopy Surat Nikah (bagi yang menikah) / Akte Lahir / Ijazah (bila yang belum menikah)
- Fotocopy Paspor (bila ada)
Berikan waktu senggang 1 hari, yang mungkin bisa digabung dengan cetak foto sehingga memaksimalkan waktu anda dalam mempersiapkan.

4. Persiapkan Surat Domisili (bermeterai Rp. 6000,-)
Surat domisili ini yang unik, harus diketahui lurah dan camat, dan dibubuhi meterai 6000. untuk mengurus ini diperlukan waktu 1 hari sendiri. sehingga persiapkan dokumen pendukungnya seperti fotocopy KK, fotocopy KTP juga meterai Rp 6000,-.

5. Persiapkan Surat Sehat dari Puskesmas
Teman saya mengurusu di Puskesmas, tapi ingat, Puskesmas mungkin tidak buka seharian penuh. Mungkin tutup pada pukul 10.00 atau 11.00, sehingga bagi anda yang bekerja gunakan waktunya sebaik mungkin, misal di hari Sabtu atau ambil cuti 1 hari. Kalau bisa diurus bersamaan dengan mengurusi Surat Domisili.

Sudah lengkap semua syarat diatas? kalau sudah lengkap lanjut ke step berikutnya yaitu ke bank tempat anda menabung tabungan haji untuk mengurus bukti transfer, berita acara transfer dan surat kuasa.. Bahasa kerennya Validasi Bank

6. Mengurusi Validasi Bank
Pagi-pagi atau disaat senggang datanglah ke bank untuk antri di Customer Services. lalu bilang ke mereka untuk melakukan validasi tabungan untuk mengambil porsi haji. Customer Services akan membantu anda mempersiapkan dokumen tersebut.
Anda akan diminta untuk mengisi formulir, isilah dengan benar. Saat proses ini membutuhkan meterai 2 buah @ Rp. 6000,- untuk surat kuasa, jadi siapkan juga meterai tersebut.
Setelah selesai, anda akan diberikan bukti transfer, validasi dan surat kuasa. Simpan dokumen ini untuk kemudian diserahkan ke kantor Departemen Agama.

Ingat, umur validasi ini hanya 7 hari seperti yang tertera di suratnya. Oleh karena itu dokumen inilah yang harus diurusi sebelum mengurus pendaftaran dan setelah dapat langsung ke kantor Departemen Agama.

7. Mengurus Pendaftaran Haji di Kantor Departemen Agama.
Setelah semua lengkap, bawalah dokumen tersebut ke Kantor Departemen Agama di kota / kabupaten masing-masing, bila lokasi bank dan kantornya dekat bisa diurusi pada hari yang sama setelah validasi. Disini anda akan diminta semua persyaratan diatas dan diwajibkan untuk mengisi formulir pendaftaran haji.

Sebelum anda mendaftar, tanyalah terlebih dahulu apakah ada data-data yang kurang, kalau teman saya diminta untuk melengkapi dokumen dengan Map Haji khusus yang didapat di fotokopian terdekat dari kantor Departeman Agama tersebut.

Setelah lengkap, serahkan ke petugas dan tunggu sampai anda dipanggil untuk rekam foto, rekam sidik jari dan penyesuaian data dengan sistem. Setelah itu, dapatlah nomor pendaftaran haji yang ditunggu tunggu..


Proses Pencocokan Data oleh Petugas


Selamat Mencoba mendaftar...

06 May 2016

Berwisata ke pantai dan menikmati kepiting di Pantai Gesing - Yogjakarta | westborneoroad

Judulnya sepertinya menggoda, tapi memang itulah yang kami lakukan pada bulan April 2016 lalu.

Saat kami sedang ke Jogja, ingin sejenak merasakan aura “Jogja” dari rutinintas pekerjaan dan aktivitas. Memang ada beberapa agenda yang akan dilakukan di Jogja, dan bukan berwisata intinya. Tidak sengaja anak saya berceloteh, “yuk ke pantai”, mungkin karena dia kangen pantai dan di rumah eyang dia merasa sepi karena kucing peliharaan adik saya dipindahkan ke lokasi lain.
Setelah berbincang dengan adik saya, diputuskanlah kita akan ke pantai Gesing, pantai yang sejatinya masuk daerah Gunung Kidul, namun aksesnya lebih dekat dari Imogori, Bantul.
Jika bertanya, kenapa pantai Gesing alasannya karena adik saya sudah akrab dengan pantai pasir putih tersebut, dia sering memancing, bahasa kerennya “Rock Fishing” di sekitar Gesing

Perjalanan dimulai pagi hari, agar bisa bersantai dan bermain di Pantai. Melewati Imogiri dan daerah Panggang, akhirnya sampai juga ke pantai Gesing. Saya takjub dengan jalannya dari Kota Jogjakarta sampai dengan pantai Gesing hanya sedikit sekali kondisi jalan yang rusak.
Setelah sampai di pantai Gesing, terlihat banyak sekali perahu nelayan yang sedag diparkir di pantai, juga aktivitas para pelaut memperbaiki jala maupun peralatan mereka. Disisi lain ada warung-warung yang menyediakan minuman dan makanan.






Anak saya langsung nagih, main pasir.. walau tanpa peralatan untuk bermain pasir dia tetap enjoy main pasir.. sampai 3 kali tersapu ombak bangunan dari pasir yang dia buat.





Karena kami tidak membawa baju ganti jadinya kami nongkrong di warung saja, sambil bertanya-tanya menu makan siang yang ada apa aja.. tiba2 dijawab kepiting.. sontak kami pun langsung setuju dan meminta untuk dimasak 3 rasa, asam pedas, asam manis dan tanpa bumbu.








Joss banget dan recommended lah…

16 April 2016

Satu hari Jalan-Jalan ke Cirebon, Masjid Kasepuhan dan Nasi Jamblang

Semenjak tol Cipali (Cikopo Palimanan) diresimkan tahun 2015, kota Cirebon menjadi magnet destinasi wisata di daerah Jawa Barat bagian Timur. Saya dan keluarga menjadikan Cirebon salah satu destinasi wajib setiap minggu.

Kali ini kami ingin berbagi apa saja yang dapat dilakukan di Cirebon selama sehari.

1. Berkunjung ke Keraton dan Masjid Kasepuhan Cirebon
Cirebon dahulu terkenal dengan kota perdagangan, oleh karena itu di Cirebon cukup ramai. Namun dibalik keramaian itu terdapat situs budaya yang bersejarah, yaitu Keraton dan Masjid Kasepuhan Cirebon.


Gerbang Masuk Masjid Kasepuhan Cirebon

Cobalah untuk sholat jumat di masjid ini, anda akan mendengarkan dan melihat sesuatu yang berbeda dari biasanya seperti khutbah dengan bahasa arab, adzan yang dilantunkan oleh 3 orang secara bersamaan sehingga suaranya unik dan tabuhan bedug yang lama dan mempunyai irama.
Pintu Masuk Area Dalam Masjid

Masjid ini cukup unik, ornamen dan dekorasinya masih dijaga seperti dahulu, sehingga kita seperti dibawa ke masa lampau.

Suasana di bagian dalam Masjid Kasepuhan Cirebon

Ornamen Masjid Kasepuhan Cirebon

Bagi yang ingin ziarah, bisa ke Gunung Jati, sekitar 20 menit dari Cirebon, dan dapat ditempuh dengan angkutan umum arah Celancang.


2. Makan
Kuliner di Cirebon sangat khas, bagi anda yang mungkin tinggal di Jakarta dan sering dateng ke resepsi pernikahan.. salah satu yang sering disajikan adalah empal gentong.. tapi di Cirebon tidak hanya empal gentong saja yang menggoda, beberapa rekomendasi adalah...

Nasi Lengko H. Barno, Jl. Pagongan

Nasi Lengko

Nasi Lengko H. Barno

Ready to serve, made by order

Perpaduan Nasi Lengko dengan Sate Kambing dengan lemak ini mantap, tapi bagi yang mengidap kolesterol tinggi, wajib jaga-jaga...

Ramai yang makan..

Saya bungkus aja...


Nasi Jamblang Bu Nur

Nasi dan Daun Jati

Nasi dengan bungkus daun jati ini menjadi primadona di Cirebon, saya sarankan datanglah lebih pagi agar lauk-lauknya masih lengkap.

Lauk di Nasi Jamblang Bu Nur

Melahap Nasi Jamblang Bu Nur



Tips kalau mau makan di Bu Nur :
- Ambil antrian di bagian meja baru (bukan yang lama) karena biasanya antrinya lebih pendek dan mengular
- Nasi 1 porsi cukup buat wanita, kalau untuk laki-laki minimal 2 atau 3 porsi
- Bisa bungkus lho, ga usah ikut antri.. langsung aja ke kasir



Bagian Kiri (antrian lama) biasanya mengular, Bagian kanan (antrian baru) lebih sepi dan makanannya sama


Tidak hanya dua tempat makan diatas, masih ada empal gentong, empal , seafood yang juara juga ayam goreng yang gurih..

Kegiatan lainnya masih banyak sih, bisa ke Trusmi untuk belanja batik dan mampir ke daerah Plered (dekat Trusmi) untuk mencoba empal gentong dan empal asem.. langsung setelah itu pulang dan istirahat...

Selamat berlibur...

Link bermanfaat :
- Taksi & Bus Bhinneka
- Kereta Api

26 March 2016

Ngopi Di Jeddah | westborneoroad

Tak disangka ternyata perjalanan umrah sudah memasuki akhir, sesudah berziarah di Madinah dan melaksanakan umrah di Makkah, kami bertolak ke Jeddah untuk tujuan akhir bandara King Abdul Aziz kemudian ke Jakarta.

Ngopi di Jeddah
Siang sebelum waktu ashar kami sampai di kota Jeddah, dan diajak berkeliling di sekitar Jeddah, seperti melihat (dari bus) Masjid Qisas untuk eksekusi hukuman, dan ke salah satu pasar (market) untuk memberikan kesempatan kepada jamaah umrah berbelanja "bila masih punya riyal".

Masjid Qisas
Pameran Historic Jeddah

Dasarnya saya yang riyalnya terbatas dan hobi makan akhirnya tidak cari oleh-oleh lagi tapi mencari makanan yang khas yang masih bisa dinikmati. akhirnya saya dan adik saya yang hobi ngopi memutuskan ke kedai The Coffe House. Karena sudah mencoba kahwa di Madinah, jadi kami mencoba kopi dengan susu buatan arab, caffelatte dan cappucino dan melihat proses pembuatan Turkish Coffe.





Selesai dari rombongan kami berbelanja, kami bertolak ke pantai laut merah yang juga terdapat masjid terapung, disana kami beristirahat sejenak dan makan malam.

Jeddah and Red Sea


Akhirnya kembali tiba kami di bandara dan kembali ke tanah air. Sampai di rumah bongkar koper dan bongkar plastik vakum...


13 March 2016

Perjalanan Umroh - Makkah | westborneoroad

Setelah melaksanakan ziarah di Madinah, tibalah kami pada perjalanan panjang berkutnya dari Madinah ke Makkah, dan diawali dengan proses mengambil niat umrah. Niat Umrah (miqat) sendiri diambil pada tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan lokasi datangnya jamaah umrah. Karena kami dari Madinah, kami mengambil niat umrah di masjid Bir Ali yang terletak di pinggiran kota Madinah. Masjidnya cukup besar untuk menampung jamaah yang akan melakukan niat umrah. Setelah selesai prosesi mengambil niat di masjid yang juga bernama Dzul Hulaifah ini, kami kembali ke Bus dan mengulangi niat umrah serta berjalan selama 6 jam ke Makkah.

Setelah cukup lama berjalan melihat gurun yang luas, tak terasa sudah masuk waktu Maghrib, bus pun menepi di sekitar 120 km lagi menuju Makkah di sebuah rest area. Di sini kami sholat maghrib dan sekalian isya karena menurut pembimbing perjalanan menuju makkah masih cukup lama dan masih perlu menurunkan barang serta makan malam. Ternyata tidak hanya grup kami yang berhenti di sana, banyak grup lain yang juga berisitirahat sejenak, makan camilan, ke kamar kecil juga sholat. Uniknya kami melihat keluarga bangsa arab yang ternyata model beristirahatnya itu di area berpagar, mobil masuk di situ dan mereka menggelar tikar, makan bersama di tikar tersebut.

Setelah cukup beristirahat dan menunaikan sholat, kami berangkat lagi menuju Makkah. Tepatnya ke distrik Ajyad, tempat kami menginap, sekitar 600 meter dari Masjidil Haram. Sesampainya di hotel kami makan malam (yang ternyata dilayani oleh orang Indonesia dan catering asli Indonesia), membongkar barang bawaan dan beristirahat sejenak sebelum tawaf dan sai pada umrah pertama ini. Tentunya masih berpakaian ihram.


Ka'bah di Masjidil Haram


Tiba saat tawaf, kami mulai sekitar jam 23.00 dan selesai sai sekitar jam 3 pagi, memang cukup melelahkan dan menguras fisik. Salah satu jamaah di grup kami meninggal setelah mengeluh capek pada hari ketiga kami di Makkah, kemudian beliau dimakamkan di Makkah dan juga disholatkan di Masjidil Haram. Suatu rezeki yang menurut saya tidak bisa diduga-duga.. dan travel umroh kami membantu semuanya..

06 February 2016

Perjalanan Umroh - Madinah | westborneoroad

Bisa niat untuk umrah itu aja sudah menjadi sesuatu yang membekas apalagi benar-benar bisa berangkat.. membuat saya sendiri takjub karena pada awal tahun 2015 kami tidak ada planning untuk umrah. Tapi memang kalau sudah jalannya ke sana maka ya pasti akan ke sana, cepat atau lambat.

Al Masjid Al Nabawi, saat dini hari

Pada akhir tahun 2015, saya dan istri beserta adik saya pergi berangkat umrah. Setelah tiket pesawat dan visa selesai diurus oleh pihak biro penyelenggara umroh, kami menggunakan Al Amsor Mubarokah, yang kantornya di daerah Pejaten / Warung Buncit, kenapa? karena cuma biro travel penyelenggara umrah ini yang lama waktu umrohnya 14 hari, baik untuk yang ekonomir maupun yang diatas ekonomis, hee. Saya cukup kagum dengan kapabilitas biro umrah ini karena dengan banyaknya permintaan umrah, mereka telah mengatur sedemikian rupa sehingga tidak banyak reschedule jadwal, tetap di bulan yang sama dari program yang ditawarkan dan saya pun tidak sulit untuk menentukan tanggal cuti.

Perjalanan dimulai dari bandara Soekarno Hatta, setelah packing selesai. Untuk urusan packing barang bawaan menjadi poin penting yang harus dimaksimalkan, saya menggunakan plastik vakum terutama untuk pakaian ihram dan menyisakan sedikit ruang pakaian untuk perjalanan pulang kembali ke tanah air.

Pesawat kami adalah Garuda Indonesia Boeing 777-300ER, termasuk dalam jajaran pesawat terbaru dari maskapai ini. Kami satu grup yang berasal dari Jakarta bergabung dengan grup travel yang sama dari Banjarmasin, yang ternyata diluar dugaan.. jumlah mereka lebih banyak dari grup Jakarta. Koper kemudian dikelola oleh biro untuk dimasukkan ke bagasi. Setelah oke, dan dikonfirmasi telah lengkap dan pengurusan biro selesai untuk persiapan penerbangan, paspor dan tiket diberikan ke kami.

Hanya 1 tas untuk perlengkapan dan 1 tas untuk dokumen yang kami bawa. Setelah selesai imigrasi dapat info ternyata penerbangan ke Jeddah ternyata delay, mundur 3 jam karena memang pesawat terlambat tiba di Indonesia. Kami berangkat pukul 7 malam. Sambil mengisi waktu tunggu kami menghabiskan waktu tukar uang di money changer, ngobrol dan ngopi di kedai kopi yang ada di bagian ruang tunggu internasional 2D. Just enjoy the show lah..

Perjalanan Jakarta - Jeddah, dengan Garuda Indonesia tanpa transit ditempuh selama 9 jam. Disediakan makanan, minuman tambahan. Dan yang saya cukup takjub ada tambahan alat untuk membantu tidur lebih lelap (kaos kaki, tutup mata dan ear plug), wow… Ditambah dengan fasilitas entertainment yang lengkap dan Jenis pesawat yang kami naiki adalah Boeing 777-300ER, walaupun duduk di kelas ekonomi, gak belakang-belakang banget, rasanya sudah cukup membuat kami bangga dan yakin bahwa Garuda memang termasuk maskapai kelas dunia.

Baca : Pengalaman Terbang Dengan Garuda Indonesia Boeing 777-300ER

Desember merupakan salah satu waktu favorit untuk umrah bagi muslim yang ada di seluruh dunia, karena suhu yang cukup dingin dan merupakan waktu awal visa umroh diterbitkan lagi setelah sebelumnya ditutup untuk Haji. Itu menjadi salah satu hal yang membuat waktu menunggu kami di Bandara Jeddah cukup lama, kami landing sekitar jam 1 malam dan selesai cek imigrasi pas masuk waktu shubuh di Jeddah, sekitar pukul 5 waktu Jeddah.. 4 Jam? Ya.. 4 Jam itu wow lama banget, untuk mengurus imigrasi masuk. Ngobrol, chatting maupun youtube-an mungkin sudah menjadi kebiasaan di sana. Ditambah kebiasaan sulit antri dari negara kita ini, mantap lah.. diminta 1 lajur tetap 2 lajur, walhasil yaaaa… wes gitu deh..

Suasana Imigrasi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Yang menarik di bandara ini, banyak pekerja yang menawarkan simcard dari provider telekomunikasi lokal Arab, harganya sekitar 30 SAR (Riyal) atau sekitar Rp. 110.000, dengan pulsa 25 riyal. kalau memang perlu silahkan beli namun kalau bisa ditahan tahan dulu. Provider telekomunikasi yang cukup banyak menjual ada 3 dan jenisnya GSM yaitu STC, mobily dan zain. Review untuk mobily, di Jeddah bisa masuk 4G, tapi di Makkah dan Madinah sering di 3G dan 3,5G, untuk setiap pengisian 10 riyal mendapatkan gratis 100 MB, lumayan untuk skype ke Indonesia, balas WA, tapi langsung abis kalau update Path atau Instagram.

Bila untuk keperluan paket data, provider di Indonesia juga menyediakan promo, salah satu teman kami yang 1 grup menggunakan itu, biayanya bervariasi untuk yang 9 hari dan 14 hari. Untuk yang pakai simcard Indonesia, jangan takut roaming. Yang penting isi pulsa sebanyak-banyaknya. Tapi jangan khawatir, di bandara terdapat wifi gratis, tinggal input nomor penerbangan anda.

Sholat shubuh bisa di beberapa tempat, karena memang disediakan sajadah. Pertama di dekat imigrasi dan kedua di dekat conveyor pengambilan bagasi, ketiga di luar, sekitar area ruang tunggu.

Madinah
Perjalanan ke madinah ditempuh menggunakan bus, bus yang kami gunakan ditilang karena melebihi kecepatan, eh supir bisnya orang Indonesia ternyata, hahaha… selama perjalanan kami berhenti sekali di rest area.

Peta Al Masjid Al Nabawi
Sesampainya di Madinah yang merupakan tanah haram dimana kita tidak diperkenankan untuk mengambil tanahnya, membunuh binatang, dll.. sudah siang, masuk waktu dzuhur. Kesan pertama di kota ini begitu dingin karena memang pada bulan Desember tidak terlalu panas di Madihan, ramai orang berdagang. Saya sangat takjub melihat orang-orang meninggalkan kegiatannya dan bergegas ke Masjid Nabawi atau Al Masjid Al Nabawi, biasa orang menyebutnya, dan kembali beraktifitas setelah sholat selesai. Saya hampir satu minggu berada di Madinah dan menurut saya itu merupakan waktu yang cukup untuk menikmati indahnya masjid ini.

Keindahan Arsitektur Al Masjid Al Nabawi
Bagi anda penyuka arsitektur, masjid ini menurut saya mempunyai nilai seni yang tinggi, terutama di bagian Masjid Nabawi lama, sentuhan kaligrafi, asmaul husna, dan beberapa tanda / kode di pilar masjid mempunyai arti tersendiri.

Menurut opini saya pribadi Masjid Nabawi ternyata menawarkan sisi lain Islam yang menyejukkan dan lembut, dilengkapi dengan payung-payung yang bertujuan melindungi dari hawa dingin dan panas, disediakan air zamzam yang banyak di setiap sisi dan banyak kegiatan yang dapat diikuti, misal pengajian, belajar lafaz Al Quran walaupun hanya surah Al Fatihah, buka puasa bersama dan masih banyak lagi.

Suasana Dakwah
Berbuka Puasa dan menu Kopi Arab

Memang cukup menguras tenaga untuk bisa mendekat atau sholat di shaf terdepan ataupun minimal di bagian dalam Masjid Nabawi lama, namun bila diniatkan dan minta izin Allah tentunya bisa terwujud.

Atmosfer sholatnya juga sangat menggugah hati, pilihan bacaan surah saat sholat dari imam juga membuat kagum. Saya berkesempatan untuk sholat Jumat di Nabawi dan kagum dengan isi khotbah yang saat itu tentang doa (walaupun ga begitu ngerti bahasanya) yang cukup memakan waktu lama dan dilanjutkan dengan sholat jumat dengan bacaan surah pendek.

Selain atmosfer itu, melihat orang-orang datang ke Madinah hanya untuk beribadah menjadi daya tarik tersendiri. Sholat Ashar dan Dzuhur adalah sholat paling cepat menurut saya, selanjutnya maghrib, lalu shubuh dan isya. Di Akhir sholat wajib digunakan untuk sholat jenazah. Waktu adzan dan mulai sholat sekitar 20 menit, ini cukup bagi masyarakat sekitar untuk mengemasi barang dagangan, mengambil wudhu dan berjalan ke masjid tanpa khawatir tertinggal.
Mencari Raudah
Ya, salah satu yang dicari selain ziarah ke makam Rasulullah Muhammad SAW, khalifah dan makam Baqi adalah raudhah, Secara arti, Raudah adalah surga, namun di Masjid Nabawi, Raudah adalah zona yang menjadi tempat paling dicari karena mustajabnya doa saat dipanjatkan di sana.

Raudah terletak diantara makam Rasulullah dan mimbarnya, ditandai dengan karpet yang berwarna hijau.

Untuk mengakses Raudah bervariasi, untuk pria 24 jam waktunya, hanya dipisahkan jalannya ke sana antara dari belakang dan dari samping. Dari belakang bila pintu akses wanita ditutup, dan dari samping bila pintu akses wanita dibuka. Sedangkan untuk wanita ke Raudah diakses melalui area sholat sebelah kiri atau Usman bin Affan Gate (sekitar pintu no 23 / 25).

Mengantri ke Raudah

Hari Jumat dan hari Sabtu adalah hari paling ramai menurut saya dan paling banyak orang-orang yang ingin ke Raudah, dan didominasi masyarakat Madinah dan sekitarnya.

Baca : Sholat Jumat di Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Makkah

Menurut opini saya pribadi kita harus banyak mengalah saat di Raudah karena memang banyak yang mulai mementingkan kepentingan pribadi dan mendorong atau berdesak-desakan, sebisa mungkin carilah waktu yang tidak ramai bila ingin ke sana karena postur orang Indonesia kalah besar dengan orang dari afrika atau timur tengah.

Ziarah
Ziarah di Madinah yang utama tentunya ke Makam Rasullullah SAW yang berada di Masjid Nabawi, selain itu ke makam Baqi, kemudian ke makam di Jabal Uhud. Untuk masjid, yang disunahkan adalah ke masjid Quba. Sebenarnya saya ingin menjelajah madinah lebih banyak, misal di sekitar masjid Nabawi ada masjid Bukhari dan masjid Abu Bakar as Siddiq, masjid Ijabah, namun karena penjelasan dari mutawif bahwa lebih utama ke Masjid Nabawi dan karena fadilah di Masjid Quba ya kami urungkan niat untuk ke masjid lainnya. Hanya sempat kami abadikan sedikit foto-foto masjid tersebut.

Panorama Jabal Uhud, sempatkan berdoa di makam sahabat Rasulullah di sini
Dari Kiri ke Kanan searah jarum jam : Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid Jumat

Belanja
Di Madinah, banyak penjual barang ataupun oleh oleh, salah satu yang menarik bagi saya adalah penjual baju yang melemparkan barang jualannya hanya untuk menarik perhatian calon pembeli, selain itu masih banyak pilihan lokasi seperti di Pandati (mirip ****mart di Indonesia), hyper panda (toko grosir) ataupun Bin Dawood (supermarket). Kurma juga murah bila dibeli di sekitar masjidil haram.

Lemparan Sang Penjual

Jika anda umrah dengan jadwal ke Madinah terlebih dahulu lalu baru ke Makkah, cobalah belanja dahulu di Madinah karena di Makkah menurut saya tidak banyak tempat belanja. Jika anda ke Makkah dahulu lalu ke Madinah, maka tahan hasrat anda untuk belanja dan lakukan di Madinah. Jika terlambat belanja oleh-oleh di kedua tempat maka kalau ada waktu di Jeddah, belanja lah di Jeddah.. Alasannya harga lebih murah, pilihan lebih banyak dan variasi yang banyak.

Sinyal Ponsel
Menjadi hal yang cukup berat mencari konektivitas data di Madinah walaupun kami telah menggunakan provider lokal, Mobily, mungkin karena banyak sekali yang mengakses data pada lokasi yang sama dan dalam waktu yang sama. Saya pernah naik turun hotel hanya untuk mengakses situs yang memang saya butuhkan waktu itu, walhasil gagal melulu. Mungkin masih maintenance..

Skype kami gunakan untuk video call dengan keluarga di Indonesia, cukup menjadi penyejuk rasa rindu walaupun ada sedikit lagging.

Kuliner
Menjadi satu hal yang wajib untuk berburu makanan di sekitar hotel di Madinah, sebagai salah satu makanan yang diburu adalah shawarma, ternyata ada 3 jenis shawarma yang dijual, pertama tanpa saus, dan kedua dengan saus pedas dan yang ketiga dengan saus asam. Menurut saya ketiganya enak, namun yang paling cocok dengan lidah orang Indonesia adalah yang tanpa saus. Selain itu masih banyak makanan macam nasi kabsah, pizza, starbucks di sekitar pintu 25, ayam fried chicken di sekitar pintu 21.

minum kopi

membeli shawarma dan kebab

Selain itu kami sangat suka produk susu, hingga membandingkan beberapa merk produsen susu.. Almarai, Nadec dan Al Safi. Almarai juara di susu putih full cream, Nadec juara di rasa coklat, sedangkan Al Safi juara di harga...

Ziarah Wada kami lakukan sebelum bertolak ke Makkah dan kemudian perjalanan keluar dari Madinah dilakukan setelah shalat dan berniat ihram di masjid Bir Ali (Dzul Hulaifah).

mengambil plastik untuk tempat sandal

Tips :
- Bawa Token internet banking, sangat membantu untuk mengisi pulsa, kalau bukan isi pulsa sendiri ya membantu teman satu grup untuk diisikan pulsa.
- Kartu simcard ponsel arab yang berisi nomor 10 digit jangan dibuang, setiap isi pulsa harus mengisikan 10 digit nomor tersebut untuk identifikasi. 
- Bawa backpack, dan sandal jepit cukup membantu selama berpergian. Gunakan plastik pembungkus sandal sebelum masuk masjid.
- Hati-hati dan waspada, banyak juga kejadian jamaah dimintain sedekah dengan berbagai alasan.

Selain itu masih ada pengalalaman kami di kota Makkah dan di Jeddah



07 September 2015

Berwisata di Changi Airport, Singapura

Berwisata di Changi Airport, ya anda bisa..

Bila anda bingung menghabiskan waktu di Changi Airport, inilah beberapa rekomendasi dari saya..

1. Lihat Peta ataupun List tenant di Changi
Dari sini anda bisa melihat jenis-jenis tenant, walaupun paling banyak adalah makanan. anda juga bisa melihat list makanan halal yang ada di Changi Airport, list ini juga tersedia dalam bentuk leaflet ataupun di website Changi Airport.


 

Jangan lupa sebelum memilih, lihat dulu legenda yang ada di bagian bawah peta.. supaya tidak tersesat juga..


2. Cari Oleh-Oleh, seperti Coklat
Bisa anda cari di toko spesialis coklat, ataupun di supermarket di Terminal 2 ataupun Terminal 3, seperti ini.. (tapi saya ga beli di sini, belinya di supermarket... lebih murah...)



3. Bermain
Ajak anak anda bermain, misal mewarnai, dan lainnya



4. Makan
kalau lapar atau bosan menunggu.. makanlah. banyak tersedia tempat makan dan foodcourt yang menyediakan makanan halal.

Istri dan anak saya makan di restoran siap saji (karena cari mainannya sih, hehe..)



Di Terminal 1, ada staff canteen tapi tempatnya agak belok kanan kiri tambah turun juga, saya mencoba makanan Indonesia di sini.. tetap lidahnya ga bisa pindah...


Kalau di Terminal 3, di basement ada foodcourt, yang harganya juga nggak jauh juga dari staff canteen di Terminal 1.. Indonesian cuisine juga, haha...



5. Belanja
Hal ini cukup mendasar, bila anda belum membawa minuman atau cemilan saat datang ke Singapura, carilah dahulu minuman atau makanan di supermarket yang ada di Terminal 3 dan Terminal 2, anda tidak akan rugi, ya karena harganya cukup murah bila dibanding di convenient store yang ada di kota.



Salah satu tempat yang cukup mengejutkan bagi saya adalah supermarket cold storage ini, karena air mineral ada yang dibanderol SGD 0.75 untuk 2 buah botol.. untuk merek minuman yang paling tenar di Indonesia di hargai SGD 0.75 per botolnya.. paling tidak mendekati harga air mineral di rest area tol cikampek.




6. Internet Gratis
Carilah komputer untuk mendaftar internet gratis di Changi Airport, hanya dengan berbekal paspor. Anda sudah dapat menikmati fasilitas tersebut. salah satu komputer tersebut berada di pintu kedatangan dan keberangkatan Terminal 3.


7. Menikmati Changi di setiap sudutnya
Saat saya dan keluarga berkunjung, sedang ada kastil bertemakan Disney, anak saya sangat menyukainya


Selain itu yang menyedot perhatian adalah Kinetic Rain, yang ada di Terminal 1

kinetic rain


Loket Bus ke Johor
Salah satu sudut yang sering dicari para penikmat wisata sendiri dan di Singapura cuma transit untuk ke Johor bahru adalah loket bus TS1 yang menyediakan rute Changi - Johor. Letak loketnya kalau di Terminal 2 ada di bagian kedatangan.

Loket Bus Transtar TS1 Changi - Johor Bahru

Silahkan saja menikmati Changi...



Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com