Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

06 January 2017

Berdiri di Equator Bumi, Tugu Khatulistiwa, Pontianak

Salah satu yang menjadi ikon kota Pontianak yang terletak di Kalimantan Barat selain sungai Kapuas-nya sebagai sungai terpanjang di Indonesia adalah letak kota Pontianak tepat di garis Khatulistiwa. Sebuah garis imajiner yang membagi bumi di belahan utara dan belahan selatan. 




Sebagai kota yang istimewa tersebut dan untuk menandai lokasi ini, ahli geologi Belanda membuat monumen atau tugu, Tugu Khatulistiwa..... saya masih kagum aja kok bisa ya kan jaman dahulu belum ada GPS.... kalau logat Pontianak mungkin bergumam... cemane ye?..

Tentunya kalau jalan-jalan ke Pontianak, tak lengkap kalau tak kemari. Ketika masuk kemari lagi bersama keluarga memori tugu Khatulistiwa waktu masih kecil pun muncul, tugunya kecil, cuma bundaran, yang rumputnya tinggi, jarang disinggahi untuk selfie. Tiangnya kayu belian, kayu yang dianggap terkuat di seantero Kalimantan Barat, yang juga membuat kaki saya sobek karena bandel, haha...


Sejak tahun 1990an, tugu ini dipugar, bentuknya sampai saat ini, mungkin untuk memberikan kesan prestisius sebagai lambang kota Khatulistiwa, sudah lebih besar dari tugu sebelumnya yang memang dibangun untuk melihat fenomena kulminasi matahari setiap bulan Maret dan September tiap tahunnya.

Monumen Tugu Khatulistiwa

Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Ketika kami mengunjungi, kawasan ini sedang dibangun Khatulistiwa Park, upaya yang baik untuk meningkatkan fungsi dari area tugu Khatulistiwa lebih dari sebuah monumen.




Jangan ragu untuk masuk ke dalam area monumen tugu khatulistiwa, karena gratis, pengunjung hanya diminta untuk mengisi buku tamu dan dipersilahkan untuk masuk dan mengamati tugu khatulistiwa yang asli.



Garis Coklat Muda, terlihat tulisan equator di Tugu Khatulistiwa


Garis Hijau, terlihat anak panah di Tugu Khatulistiwa


Sesuai penjuru mata angin, di dalam monumen ada garis yang menunjukkan arah mata angin tersebut. Garis warna hijau dan garis warna coklat muda. Mau tahu artinya apa? sempatkan ke tugu khatulistiwa saat ke Pontianak.


Di area Khatulistiwa Park ini ada akses ke pinggir sungai Kapuas, yang membelah kota Pontianak menjadi dua bagian, di bagian sebrang sungai yang jadi tempat saya main air waktu kecil ini ada tempat tinggal deskmate saya, mas Galih, yang punya passion di bidang travelling.

Dermaga di area Khatulistiwa Park ini disinggahi kapal-kapal warga. Salah satu yang menarik buat saya adalah kapal "bandong" yang menyediakan kudapan. Lumayan kalau mau menikmati kudapan sekitar titik 0 derajat 0 menit...lintang utara atau selatan?

Di Pinggir Sungai Kapuas


Biayanya berapa? 5000 rupiah kalau di kurs-kan hanya 0,4USD

Tiket parkir


Selamat Berlibur...

Tips : 
Pontianak menawarkan sisi lain yang unik saat bulan ramadhan, kulinernya yang spesial bermunculan semua, simak perjalanan kami mencari kuliner saat ramadhan di Pontianak.





0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com