Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

04 March 2017

Sauna di Kawah Kamojang, Desa Wisata Geothermal Kamojang

Pernah dengar desa wisata geothermal? Jika anda masih berpikir geothermal itu apa maka saya sudah tahu jawabannya.. hehe... tapi memang benar, desa wisata geothermal di Indonesia tidak banyak, dan salah satunya ada di daerah Kamojang, entah kabupaten Bandung atau masuk kabupaten Garut, tempat lainnya adalah Dieng, di Jawa Tengah.



Sedikit yang tahu tentang geothermal atau panas bumi, dan beruntunglah kita di Indonesia yang masuk dalam ring of fire, cincin api dunia dimana banyak gunung api aktif di Indonesia. Di sekitar gunung-gunung api aktif tersebut timbul beberapa titik panas bumi, disitulah terdapat spot unik yang dapat dinikmati dikala senggang.


Kawah Kamojang, merupakan kawah panas bumi yang pertama kali ditemukan di Indonesia oleh meneer Belanda, jenenge sopo ra ngerti aku... terletak di Desa Wisata Geothermal Kamojang, saat itu kami akses melalui Garut, masih jauuuh ternyata dan berliku-liku sebelum akhirnya gerbang selamat datang di desa wisata geothermal Kamojang menyambut.

Di desa wisata geothermal Kamojang ini ada beberapa tempat wisata yang layak dikunjungi, seperti kawah kamojang. Untuk sampai di kawah kamojang, kita harus melewati beberapa bangunan seperti pabrik yang sebenarnya itu adalah pembangkit listrik. 

pipa uap geothermal

pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Kamojang

Tanda kawah kamojang sudah dekat adalah adanya kolam-kolam yang mengeluarkan asap, sebenarnya itu adalah uap air yang terlihat menyerupai asap.

kawah sebelum gerbang kawah

Setelah sampai di gerbang, kita harus membayar tiket masuk yang menurut saya cukup terjangkau, dan kalau sudah bayar kita parkirkan kendaraan di tempat parkir yang sudah disediakan.

biaya masuk Kawah Kamojang

Bau belerang langsung tercium setelah saya membuka pintu kendaraan, ya.. itu merupakan wangi khas kawah geothermal. Untuk menuju ke kawah utama, kita masih harus berjalan kaki menanjak sedikit. Setelah beberapa belokan dan tanjakan akhirnya sampai juga di sumur pertama, yang dikenal lebih dengan nama sumur kereta api.

Sumur Kerta Api


Suaranya sudah lumayan kencang, ternyata asal muasal sumur kereta api karena ada salah seorang tokoh warga yang dapat merubah suara semburan uap sumur ini menjadi suara peluit kereta uap hanya dengan sebuah bambu, kami berkesempatan melihatnya beratraksi.

tuuuuuuut.. bunyi dari sumur


Lokasi kedua adalah kawah hujan, yang lokasinya sedikit lebih jauh dan lebih menanjak, tapi ternyata juga menyimpan spot yang mengasyikkan.

gazebo dan uap dari kawah hujan

kawah hujan

Spesialnya adalah kita bisa bersauna secara alami yang diyakini dapat menjaga kesehatan. Di sini juga ada tetua yang sering bercengkrama dengan pengunjung, sambil bercengkrama beliau membantu pengunjung mengatur uap dari sumur, hebat..

sauna

Selain sumur geothermal, masih ada tempat wisata yang bisa didatangi, tetapi harus dengan izin khusus.. yaitu Geothermal Information Center yang berada di kawasan kerja Pertamina Geothermal Energi (PGE) Kamojang... kata satpamnya yang biasa kesini adalah anak TK-PAUD-SD lho.. padahal cukup informatif dan menarik isinya.

geothermal information center milik PGE Kamojang
sumur geothermal aktif di Kamojang

Salah satu yang bisa dilihat adalah benda-benda yang berkaitan dengan proses dan kegiatan geothermal, seperti mata bor geothermal, sesuatu yang jarang bisa dilihat oleh orang awam, di Kuala Lumpur mata bor untuk ngebor sumur minyak juga ada di Petrosains. Selain itu ada bioskop pendidikan geothermal dan beberapa batu-batuan hasil pengeboran sumur geothermal.

mata bor sumur geothermal


Tips :
- Bagi penyuka atraksi, sering ada festival domba.
- Yang ingin ke Geothermal Information Center bisa menghubungi Public Relation Pertamina Geothermal Energi Kamojang, infonya jadwal ke sini dibatasi tiap minggunya.


Yuk, coba jalan-jalan ke Kamojang


0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com