Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

17 March 2017

Pengalaman Terbang dengan KLM 777-300

Sudah sejak lama kami cuma bisa memimpikan untuk naik maskapai dari eropa, jadi merasakan atmosfer naik maskapai eropa juga sudah mengobati.. tidak kemponan... meminjam istilahnya orang Pontianak. Ternyata KLM mempunyai rute KL - Jakarta.. alih-alih tetap menggunakan Malaysia Airlines seperti saat berangkat, saya booking tiket Kuala Lumpur - Jakarta dengan KLM untuk pulang ke Indonesia.

KLM Flight No. 089 tiba di KLIA


Selain itu keputusan untuk booking dengan KLM adalah harganya yang cukup murah untuk penerbangan yang dapat menambah poin frequent flyer GarudaMiles, dapat makanan dan minuman plus dapat bagasi. 500 ribuan karena pas diskonan... ditambah pengalaman pertama buat anak saya naik pesawat wide body (pesawat berbadan besar) karena sebelumnya yang pernah cuma saya dan istri saya.



Perjalanan ke KLIA kami menggunakan bus dari KL Sentral, karena penerbangan KLM hanya satu kali di sore hari jadi kami siang hari sebelum jam 11 sudah ada di KL Sentral dan langsung mencari konter tiket bus, patokannya adalah dimana NU Sentral, turunlah ke basement karena disitulah tempat konter bus, kadang-kadang kalau sudah di Stasiun KL Sentral memang agak membingungkan. Setelah menikmati hampir 1 jam perjalanan dengan bus, sampai juga kami di KLIA, dan langsung mencari konter check in KLM.

check in


KLM menyediakan kounter chek in yang cukup banyak di row J dan ada tambahan bahkan konter kiosk untuk self check in, tapi sayanngya bukan konter ATM, yaaa.... kalau sudah self check in kita tinggal mengantre untuk menaruh bagasi saja, kalau tidak ada bagasi ya langsung saja ke imigrasi dan gate keberangkatan.

self check-in kiosk
Yang mungkin agak berbeda sedikit adalah pemberitahuan gate closed di konter KLM ini, mereka menempelkan sticker "Gate Closed 20 Minutes Before Boarding", wow.. pendek juga waktunya..


Selepas itu kalau bawa anak dan masih ada waktu, bisa bermain dulu di playground di dekat restoran KFC, tapi persiapkan waktu yang cukup karena untuk ruang tunggu keberangkatan-nya KLM harus naik kereta dulu, aerotrain...

Aerotrain ke gate KLM


ruang tunggu keberangkatan

Setelah menunggu, akhirnya pesawat KLM datang juga. Wow.. 777-300, pesawat ini sejatinya adalah jurusan Amsterdam - Jakarta yang transit di Kuala Lumpur, sehingga banyak juga penumpang yang mengakhiri perjalanan di Kuala Lumpur. Hebatnya proses boarding diprioritaskan untuk anggota skyteam elite, penumpang kelas bisnis, penumpang disabilitas dan penumpang dengan anak-anak. Sehingga ketika istri saya menggandeng anak saya langsung diberikan jalur khusus yang bisa memotong antrian, pro family traveller, yeay...

Anak saya sangat terkesima ketika masuk kabin pesawat, ini merupakan pengalaman pertamanya naik pesawat wide body, kalau saya dan istri sudah pernah naik pesawat 777-300ER, sehingga sudah tidak asing. Konfigurasi tempat duduk di kabin kelas ekonomi adalah 3-4-3, kalau ingin detail bisa lihat ke seatguru.com, kami saat check in memilih kursi yang dekat dengan jendela supaya bisa melihat pemandangan.

suasana kabin kelas ekonomi KLM


Kesan terhadap kabin KLM ternyata cukup baik, walaupun maskapai ini belum mencapai rating seperti Garuda Indonesia yang mendapat bintang lima dari skytrax. Tiap kursi diberi kain pelindung di belakang kepala dan bantal. Desain kabinnya juga bagus, tempat bagasi besar, leg room juga cukup, mungkin karena standarnya ukuran bule ya..


leg room

panel di atas, tidak ada katup AC

tempat bagasi

Yang saya acungi empat jempol adalah urusan in-flight entertainment, pertama amenities yang diberikan adalah earphone, ya.. earphone.. kedua, KLM memberikan variasi musik yang cukup banyak bagi penikmat musik, terutama di musik EDM, ada Martin Garrix (aku ora kenal), Armin van Buuren (soyo ora kenal), tak mengherankan karena KLM menjadi Carrier of the world's best DJs. Ketiga mereka memanjakan anak tak tanggung tanggung, tontonannya asik. Anak saya bisa nonton Angry Birds The Movie di pesawat!.. Istri saya nonton film Bourne yang berarti saya dicuekin karena dia menikmati me time-nya..

menonton angry birds the movie

film sekuel Bourne


earphone

Yang perlu menjadi pertimbangan adalah, in-flight meal, karena untuk penerbangan mendekati 2 jam, KLM hanya menyediakan kue dan minuman saja. Dibandingkan dengan harga penerbangan yang harus dibayar ya, ini sudah lebih dari cukup.

pie hangat dan jus jeruk

Untuk variasi minuman tidak sebanyak maskapai nasional kita yang masuk Skyteam lho.. saya memilih jus jeruk.


pramugari KLM membagikan makanan kecil


At least, melihat bule melayani kan sudah sesuatu yang berbeda tho.. ditambah pemandangan menjelang malam hari yang pastinya menawan.

the wing and the moon


Turun di Soekarno Hatta International Airport, pesawat berhenti di terminal 2E, disediakan garbarata untuk transfer ke terminal kedatangan. Untuk urusan kedatangan bagasi, kembali seperti biasa..lumayan rodo suwii..

Di kesempatan lain saya mencoba naik kembali pesawat KLM seri boeing 777-300 ini, ada sedikit perbedaan di dalam kabin dan kursi, seperti panel entertainmentnya yang lebih baik dan kursi yang lebih minimalis tapi tak menghilangkan kenyamanannya.

Panel entertainment yang baru, lebih minimalis dan responsif

meja yang simpel, bisa dilipat


So.. selamat memilih maskapai.. Yang satu ini termasuk yang family friendly...


1 comment:

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com