Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

02 August 2017

Berlari Half Marathon di Pocari Sweat Bandung West Java Marathon

Belum hilang pegal-pegal di kaki, saat saya mulai menuliskan salah satu pengalaman berlari di Pocari Sweat Bandung West Java Marathon, lebih singkatnya disebut Pocari Sweat Bandung Marathon (PSBM) 2017.

Alasan saya mengikuti even lari kali ini setidaknya ada tiga yang saya catat. Pertama, mencoba berlari dalam even yang digelar oleh Pocari Sweat... Beberapa running event yang digelar Pocari Sweat mendapat perhatian khusus dari para penggemar lari, terbukti dengan mendapat Lomba Lari Terbaik 2016 untuk kategori The Best Half Marathon 2016 versi Mari Lari Awards by Indorunners.

start lane


Pagi buta, setelah waktu Shubuh saya bergerak ke Gedung Sate untuk mulai memasuki riuhnya race village PSBM 2017 ini, pihak panitia menyulap kawasan Gedung Sate menjadi race village yang cukup keren, ada banyak booth, stage dan beberapa spot menarik.

Gedung Sate di di pagi sebelum fajar

Selain itu, panitia menyediakan baggage drop, toilet dan changing room yang mudah diakses. Jika ada hal yang menurut saya perlu ditingkatkan adalah penerangan. Terutama penerangan mau ke area start lane... yang ternyata gelap dan ada got di tengah-tengah.. untung ga ada yang kejebur got.

baggage drop

changing room

Alasan kedua adalah, kapan lagi menikmati Bandung yang mempunyai magnet tersendiri sebagai tujuan wisata, terlebih Bandung cukup dekat dari tempat saya tinggal.. Jadi dalam hati saya terus bergumam, ayo lari disana.. ayoo..

Tentunya baru bisa menikmatinya setelah start.. Flag off Half Marathon sekitar pukul 5.35 pagi dan kami mengikuti rute lari ke arah Stasiun Kiaracondong, setelah itu ke arah Jalan Asia Afrika yang terkenal dengan bangunan-bangunan bersejarahnya lalu kembali ke Gedung Sate melewati Jalan Braga, Jalan Djuanda dan Jalan Riau.

Mayoritas kontur adalah jalan turunan, jika ada tanjakan yang cukup terasa paling di flyover Kiara Condong, Braga hingga ke Dago, dan Jalan Diponegoro ke Gedung Sate... nggok..


pemandangan dari flyover Kiaracondong

Museum Konfrensi Asia Afrika

Gedung bersejarah di Jalan Asia Afrika

Panitia cukup baik dengan penempatan marshall yang banyak, hampir di setiap persimpangan ada polisi dan marshall, walaupun ada beberapa kejadian dimana pelari harus berhenti sebentar menunggu lalu lintas, termasuk saya yang harus memegangi tangan salah satu pengendara motor supaya gak nyalip dulu... 

Memastikan kondisi para pelari tidak dehidrasi ternyata menjadi perhatian penting, patut diacungi jempol untuk urusan yang satu ini. Bekerja dengan Alfamart juga pilihan yang jenius, sehingga setiap ada Alfamart kita bisa numpang ke toilet... aligned with the Tagline #SAFERUNNING

salah satu titik hidrasi

Finally, akhirnya saya menggunakan inhaler saat lari supaya asma gak kambuh... dan disusul pacer HM sub 2:15 yang sudah saya perkirakan di sekitar km 15 tapi disusul pacer HM sub 2:30 di kilometer terakhir cukup menggambarkan kondisi lari yang cukup menantang bagi saya pribadi.... Hawa sejuk menjadi momok bagi saya yang punya asma ditambah kontur Bandung dan jalur lari tanjakan di akhir-akhir cukup membuat tertatih-tatih dan sedikit ngik-ngik.

Finish lane

Dengan official race time dua setengah jam lebih empat detik (gun time), ini menjadi PB saya untuk HM yang biasanya sepuluh - lima belas menit lebih lama. Kaki pun gak banyak njerit.. lumayaaan...

Alasan ketiga adalah, ada kategori Kid Dash, sehingga saya tidak ada alasan untuk hanya berangkat sendiri dan berlari. Kali ini saya bisa mengajak anak saya untuk ikut menikmati serunya lari lagi setelah bareng-bareng saat Safari Zoo Run di Singapura.

anak saya berpose dengan artis idola ibu-ibu yang baru abis sekuelnya..

Yang membuat saya terkesan adalah bentuk medalinya, mantap.. perpaduan historis dan budaya Jawa Barat, sejarah Gedung Sate dan budaya tari-tarian adat Sunda.

Gedung Sate dan "Gedung Sate"

Pekerjaan selanjutnya setelah lari jelas harus mengembalikan kalori tubuh yang sebelumnya dibakar oleh otot-otot untuk bisa finish di pace 7.07 min/km ini.. Kloter pertama kami menikmati Bakmi GM yang ikut nongkrong di depan Gedung Sate, lumayaan...

booth makanan di Race Village

Sebelum akhirnya meninggalkan Bandung, kami menyempatkan untuk makan kloter dua dengan menikmati Bandung lewat kekayaan kulinernya, salah satu yang terdekat dari tempat even adalah Cuanki Jalan Serayu. Kalau ini requestnya nyonya yang nemanin anak saya ikut kategori Kid Dash 400 m.

Cuanki Jalan Serayu

Saya pikir jika ada satu hal yang paling diingat oleh mayoritas pelari dari even ini adalah.... Pengambilan Race Pack yang LAMAAA.... saya menorehkan rekor sekitar 2 jam 30 menitan hanya untuk berdiri menunggu sampai dapat race pack yang tidak lebih jauh dari 300 meter, bagi sebagian orang waktunya sudah bisa mencapai menyelesaikan kategori HM.. ampuun.. 

Jelas perbaikan perlu dilakukan manajemen EO, kreatif dan panitia utama agar apabila ada even serupa bisa lebih baik.

start antri race pack

sampai counter pengambilan race pack

2 jam setengah demi race pack

Overall, ya itu.. race pack collection... lainnya well handled..


Yuk lari... kalo hit the wall ya.. istirahat dulu, lari lagi... bagi yang asma tetap programkan latihan fisik supaya bisa finish strong.. siapkan mental dan kondisi pernafasan sebelum lomba dengan baik, terutama menghadapi hawa dingin dan sinar matahari pagi..

***

Didedikasikan kepada pengidap asma yang mempunyai mimpi untuk berlari.. masih ada asa untuk bisa berlari dan berkawan dengan asma karena #AsthmaCanRUN.. salah satu rekan saya pelari asma di PSBM 2017 ini bisa memecahkan rekornya sendiri untuk berlari marathon pertama kalinya... salut...

Saya masih ingat ada salah satu satpol PP, entah di kilometer berapa.. maksudnya saya tahu untuk menyemangati.. tapi "Jangan kalah sama perempuan..." itu bukan sesuatu hal yang menarik untuk didengar... yuk pak, lari bareng cobain HM atau FM?


0 comments:

Post a Comment

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com