Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

03 February 2018

Bermain di Pantai Baru, Yogyakarta - A Journey to Renewable Energy Scholar

Senja kala itu di Bantul.. Hari kedua ketika kami sedang "pulang kampung" ke Jogja.

Anak saya akhirnya mengutarakan keinginannya untuk kembali bermain-main di pantai. Mungkin baginya pantai di Jogja memberikan kesan tersendiri, di masa balita-nya, pantai selatan Jogja sudah menjadi tempat bermainnya. Entah bermain pasir ataupun sekedar membasahi kaki dari ombak atau menghirup udara pantai.

she with the sun(set)

Biasanya kami memilih ke Pok Tunggal yang cukup jauh tapi indah dengan pasir putihnya, atau ke Gesing yang harus naik turun bukit karena memang daerahnya sudah dikenal. Namun kali ini kami ingin menikmati senja di hamparan pasir hitam pantai selatan daerah di Bantul. Alasannya simpel, karena dekat..!

Pantai yang kami tuju adalah pantai Baru, atau sering disebut pantai Kwaru. Masih dekat dengan pantai Pandansari, yang terkenal dengan mercusuarnya. Terletak di selatan Bantul, pantai ini masih tidak terlalu ramai pengujungnya. Dengan bibir pantai yang cukup lebar, kesempatan untuk bebas bermain pasir masih cukup terbuka.

bermain pasir di bibir pantai

Kami mengenalkannya kepada pasir hitam, mungkin ini kali pertamanya bermain cukup lama di pantai pasir hitam. Hobinya jelas.. membuat gundukan dari pasir. Di pantai ini banyak dijumpai warung makan, toilet dan tempat bilas dan juga wahana untuk bermain kendaraan ATV. Lumayan mengasyikkan.


trek ATV


papan / denah keadaan darurat

Bagi saya yang sangat menyukai hal-hal berbau teknis, pantai ini memiliki kesan tersendiri walaupun memag tidak terlalu terkenal. Pantai ini mempuyai potensi sumber tenaga angin yang cukup banyak. Para ilmuwan-pun mengabadikannya dengan membuat barisan kincir angin yang dapat menangkap angin dan memutar generator yang ujung-ujungnya menghasilkan listrik.

barisan kincir

ini di Indonesia, bukan negara eropa

Bagi saya, ini adalah sebuah kesempatan yang mengarah pada keoptimisan bahwa suatu saat kita akan dapat menghasilkan tenaga listrik untuk masyarakat mendekati bahkan melebihi sumber daya yang digunakan saat ini.

senja dan barisan kincir angin


Matahari sudah semakin berwarna kuning kemerahan, tanda malam akan datang. Namun kincir angin tetap berputar selagi angin tetap berhembus. Lampu-lampu jalan yang bertenaga solarcell pun mulai bersinar satu persatu setelah sensornya membaca bahwa cahaya sang matahari sudah mulai redup, saatnya energi yang disimpan dikeluarkan. Sebuah siklus yang bersumber dari sebuah tenaga yang terbarukan yang akan terus bergerak, bergerak dan terbarukan.

Momen ini membuat keingintahuan saya tentang renewable energy atau energi baru dan terbarukan menjadi muncul ke permukaan, membuat saya mencari kesempatan untuk mempelajarinya mencari sebuah Letter of Acceptance di bidang Renewable Energy.


Salam.


0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com