Jika ada salah satu jenis museum dan tersebar di banyak negara di dunia, maka jawabannya adalah museum Kereta Api. Indonesia memilikinya..... Hebatnya lagi museum inilah satu-satunya yang ada di kawasan asia tenggara... kalo saya gak salah sih. Museum ini terletak di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.. Dari kota Semarang sekitar 40 km ke arah selatan, bila melewati tol Semarang-Ungaran-Bawen, maka anda keluar di pintu tol Bawen dan ambil ke arah Yogyakarta, dan Ambarawa berada setelah Bawen.
Museum ini dikelola oleh Unit Preservation and Architecture PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang bertujuan untuk memelihara warisan sejarah perkeretaapian Indonesia.
Museum ini dikelola oleh Unit Preservation and Architecture PT Kereta Api Indonesia (Persero), yang bertujuan untuk memelihara warisan sejarah perkeretaapian Indonesia.
Kami sempat mengunjungi museum yang menyimpan hampir seluruh barang-barang yang berbau kereta api ini, dan cukup terkejut juga di Indonesia ada banyak lokomotif tua dan masih bisa dilihat hingga saat ini.
Yang cukup unik disini adalah koleksinya sangat banyak, dan kebanyakan adalah kereta tua seperti kereta uap, walaupun ada beberapa yang sudah kereta dengan bahan bakar minyak.
Rel berputar, seperti di film animasi Chuggington |
Jika ada satu yang membuat anak saya terus berkomentar adalah rel berputar, sejatinya saya gak tau namanya, tapi rel berputar yang seperti sering dilihat di film animasi Chuggington itu terus dibicarakan oleh anak saya sampai-sampai ngebet banget foto disana.
Anda bisa menikmati sensasi naik kereta tua disini dan berjalan dengan lokomotif uap atau diesel, dengan relasi Ambarawa-Tuntang pp tentunya dengan membayar tiket dan ada minimum kuota agar kereta berangkat..
Saran saya, salah satu yang perlu ditambah menurut saya untuk menarik pengunjung lain adalah gerbong KRL, terinspirasi dari museum kereta di Jepang yang sangat keren, mungkin dengan adanya tambahan koleksi KRL, gerbong-gerbong yang tersimpan rapi di daerah Purwakarta di bawah ini, bisa menjadi lebih cantik.
0 comments:
Post a Comment