Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

20 November 2016

Pengalaman Terbang Dengan Garuda Indonesia Boeing 737-800 Ke Singapura

Saat berwisata ke Singapura bersama keluarga sebelumnya, kegiatan pertama yang dilakukan adalah mencari tiket pesawat, pada waktu itu karena kami masih tinggal di Semarang dan sebenarnya banyak alternatif pesawat dari Semarang ke Singapura, namun atas arahan dari orang tua dan saya masih punya poin Garuda Miles, jadinya kami menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Penerbangan Semarang - Jakarta, kami pilih penerbangan paling pagi dan supaya budgetnya bisa ditekan kami gunakan redeem poin. Untuk redeem poin Garuda Miles hanya dapat dilakukan di kantor penjualan Garuda Indonesia, di Semarang berada di Jalan Pemuda, dekat dengan balai kota Semarang. Tentunya setelah dapat tiket Semarang-Jakarta kami langsung mencari tiket Jakarta - Singapura PP, supaya dapat diskon. Ya... usahakan beli tiket PP supaya ada diskon walaupun sedikit.

Pengalaman kami di Jakarta, saat transfer dari penerbangan domestik ke internasional memakan waktu lama, sehingga saya sarankan untuk mengikuti petunjuk dari petugas sales tiket Garuda. Pada waktu itu tidak saya ikuti karena kami pengen sampai ke Singapura lebih cepat, hasilnya kami diberi warning kalau waktu transfer terlalu pendek, antar penerbangan domestik ke internasional tidak bisa connecting sehingga harus check in lagi di Bandara.

Kabin Garuda Indonesia



Baca : Travelling di Singapura bersama keluarga, Merlion dan Garden By The Bay
Tibalah saat keberangkatan, perjalanan dari Semarang - Jakarta berjalan lancar, take off pesawat on time, tidak salah kalau Garuda termasuk dalam jajaran maskapai yang on time ratenya tinggi. Disaat anak saya senang karena dikasih hadiah mainan oleh pramugari dan menikmati penerbangannya yang mungkin sudah lebih dari 40 kalinya. Saya masih berharap landing di Jakarta juga cepat, landing di runway 2, dan memang benar, jadwal pada pagi itu tidak terlampau padat karena masih jam 7an pagi.

Sengaja saya sama istri gunakan jurus packing terbaik, jadi cuma 2 tas ransel yang dibawa dan 1 tas printilan untuk anak saya selama terbang seperti makanan, minuman, camilan dan mainan. Jurus packing tersebut ternyata ampuh, proses turun pesawat dan transfer ke kounter check in internasional juga cepat padahal kali ini tas kami bagasikan. Setelah melewati imigrasi kami langsung menunggu di boarding gate, tak lama kamudian kami boarding ke Singapura. Anak saya sangat excited, ini adalah penerbangannya yang pertama.

Panel baru

Bagasi kabin lebih luas


Pengalaman terbang dengan Garuda Indonesia Boeing 737-800 kali ini cukup unik, kami dimanjakan dengan kabin pesawat yang baru, sehingga terkesan lebih modern. Fasilitasnya pun lengkap, ada audio video on demand (AVOD).

Audio Video On Demand di setiap kursi


Anak saya terkejut dan senang bukan kepalang, saat mau terbang dia diberikan mainan dan jus, ternyata jus jeruk yang diberikan memang sudah standar di penerbangan internasional Garuda Indonesia. Untuk penerbangan Garuda Indonesia yang sedikit menyamai paling adanya menu es krim pada penerbangan Garuda Indonesia ke Jayapura, Papua.

Mendapatkan mainan

Baca :  Travelling di Johor Angry Bird Park dan Little Big Club


Varian Jus, Kiri saat berangkat ke Singapura, kanan saat pulang ke Jakarta


Selama penerbangan, makanan kami tidak sama, untuk saya dan istri mengikuti menu dari Garuda Indonesia, sedangkan untuk si kecil saya request child meal, opsi ini dipilih saat booking di website Garuda Indonesia.





Penerbangan pagi ke Singapura berjalan dengan lancar, kami mendarat di Terminal 3 Bandara Changi International Airport, Singapura.. hebatnya lagi, bagasi saya sudah menunggu disana, berbanding terbalik dengan kondisi yang biasa saya alami, harus menunggu bagasi.



Baca : Travelling di ke Resort World Sentosa, Singapura


Tips :
Bawalah barang yang disenangi anak sebagai teman main selama penerbangan, kalau anak saya, barang yang wajib dibawa saat terbang yaitu buku stiker.. Di lain penerbangan, buku ini juga yang menyelamatkan kami dan membuat dia tetap happy walaupun waktu itu Semarang - Jakarta 2 jam di pesawat karena radar di Jakarta sedang trouble, ditambah pramugari Air Asia yang jago menenangkan penumpang, kapan lagi ndenger pramugara dan pramugari nyanyi di depan kabin?..


Selain itu tentunya jangan sampai salah memilih tempat duduk, pas duduk maunya dapat pemandangan ternyata jendelanya gak ada, kalau dulu 9A, konfigurasi baru sepertinya 26A, coba cek dulu di www.seatguru.com.

Jalan-jalan di sekitar bandara juga menyenangkan, apalagi di Changi.

Disclaimer : Postingan ditulis berdasarkan pengalaman saat itu, bukan kondisi terkini dan kalian mungkin mendapatkan pengalaman berbeda :)

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com