Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

03 February 2017

Sholat Jumat di Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram Mekkah

Berada di Masjid Nabawi saat umrah memang membawa suasana religius tersendiri, memandang Ka’bah langsung sangat juga membuat saya terpana, kagum, merinding sehingga tidak banyak kata-kata yang dapat saya ungkapkan. Terlebih lagi saat sholat jumat. Di dua kota, Madinah dan Mekkah inilah saya diberikan rezeki untuk bisa menunaikan sholat jumat di luar negeri untuk yang pertama dan kedua kalinya.




Sesuai itenary umrah, kami memang akan menunaikan sholat jumat dua kali, ini juga salah satu alasan kenapa kami memilih umrah dengan waktu 14 hari, supaya bisa memaksimalkan waktu untuk menikmati suasana religius di kedua kota itu. 

Jumatan pertama di Luar Negeri, Madinah
Hari itu tanggal 1 Januari, tanggal ternyata tidak ada sesuatu hal spesial saat kami sedang umroh di Madinah, berbeda di Indonesia yang mungkin ada gegap gempita tahun baru 2016. Tepat tanggal tersebut merupakan hari Jumat dan juga menjadi hari Jumat pertama saya dan istri saya di luar negeri yang artinya saya harus menunaikan Sholat Jumat. 

Sesuai instruksi dari pengarah umroh kami, bagi para pria untuk sholat jumat lebih baik lebih awal datang ke Masjid Nabawi, kalau bisa sholat dhuha dulu terus membaca Al Quran sambil menunggu sholat jumat dimulai. Saya tanya kenapa? karena ramai dan ternyata hari Jumat adalah hari libur di Madinah dan mungkin sejazirah arab, sehingga masyarakat Madinah akan berbondong-bondong ke Masjid Nabawi untuk sholat Jumat.
Penjelasan itulah yang membuat saya mengajak adik saya untuk segera secepat mungkin bersih-bersih badan selepas sarapan dan selanjutnya segera berjalan ke Masjid, cuma nongkrong dan bercerita pun tidak apa-apa guman saya kepadanya.

Rezeki pun tak kemana, kami mendapat tempat di area Masjid Nabawi lama, dan ternyata sudah banyak rombongan umrah kami yang juga sudah standby disana, sudah melaksanakan sholat dhuha terlebih dahulu dan bercengkrama dengan rekan-rekan lain yang juga jamaah umroh dari Indonesia. Hebat-hebat mereka.

Saya duduk dibawahnya..

Hari itu, khotib naik mimbar dan menjelaskan tentang doa, walaupun saya tidak terlalu paham apa arti dari khutbah hari itu, perasaan yang sama ketika saya jumatan di beberapa masjid di pedalaman desa Jawa Tengah yang menggunakan bahasa jawa halus, ora mudeng... tapi tetap saya simak khutbah tersebut. Tak terasa hampir 1 jam sejak adzan dikumandangkan akhirnya khotib menyelesaikan khutbahnya dan mulailah sholat jumat.

Cepat sholatnya... itu yang saya rasakan, yang juga saya kagum karena ini pengalaman baru.


Atap hijau

Selesai sholat jumat, adalah waktu yang mungkin dinanti oleh masyarakat Madinah, mereka berbondong-bondong menuju ke Raudhah dan ziarah / berdoa di makam Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam. Pun dengan kami, karena jalan untuk keluar masjid hanya 1 jalur, sekalian.


Jumatan kedua di Luar Negeri, Mekkah
Seminggu kemudian kami di Mekkah sesuai itenary umroh, dan hari itu pula kami jadwalnya untuk umrah kedua dari tiga kali umrah yang dijadwalkan. Pagi-pagi kami sudah bersiap dengan pakaian ihram dan mengambil miqat, memang proses mengambil miqat hari ini dipercepat karena hari itu hari jumat.

Ka'bah sesaat setelah sholat jumat

Sesampainya di Masjidil Haram, langsung saya dan istri melakukan tawaf dan juga sa'i. Tapi karena memang kecepatan kami berjalan tidak terlalu cepat, kami menyelesaikan sa'i sudah mendekati waktu adzan dhuhur, sehingga tidak kebagian tempat di sekitar pelataran ka'bah. Lokasi terdekat yang saya bisa capai adalah lantai mezanine masjidil haram yang dekat dengan bukit Safa.
Hampir sama dengan di Masjid Nabawi, khotib menyelesaikan khutbahnya hampir 45 menit dan kemudian  dilanjutkan dengan sholat jumat yang bacaan surahnya tidak terlalu panjang. Hanya uniknya disini adalah ada jalan khusus yang sengaja dikosongkan untuk imam besar berjalan dari kantornya ke depan Ka'bah yang selanjutnya memimpin sholat jumat.

anak-anak bermain setelah solat jumat

Jumat kala itu ramai, baik di dalam maupun di luar Masjidil Haram, karena libur banyak keluarga arab yang mengajak anak-anaknya untuk ikut sholat Jumat.
Kalau anda bertanya apa saja tips-tipsnya? berikut ada 5 tips yang mungkin bisa berguna..
  1. Datang lebih pagi, karena hari jumat merupakan hari libur, masyarakat sekitar juga memanfaatkan waktu mereka untuk beribadah di kedua masjid besar ini. Jangan terlalu siang datang kesana..
  2. Datang bersama teman, untuk apa? menjaga tempat apabila kita harus ke kamar kecil dan mengambil wudhu kembali
  3. Jangan terlalu bawa banyak barang, secukupnya saja.. sehingga kita tidak perlu ribet saat mungkin berdesakan keluar..
  4. Pasang mode silent HP, supaya gak berisik..
  5. Nikmati setiap momen-momen yang ada, baik dari suara adzannya, khutbahnya, hingga sholatnya.. niscaya akan membuat kamu rindu kembali

Pengalaman jumatan yang tak terlupakan..


0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com