LCC yang mempunyai jalur penerbangan Singapura - Jakarta cukup banyak, tapi kali ini kami mencoba menggunakan Tigerair setelah pernah mencoba Jetstar, tidak ada alasan yang mendasar tentang pemilihan maskapai Tigerair ini, hanya masalah jam keberangkatan saja, gak kepagian dan gak kesiangan.
Anak saya melihat Tigerair di Apron saat di Gate Keberangkatan Changi Airport |
Menurut opini saya, satu-satunya faktor yang membuat Tigerair sering digunakan adalah harga. Sering mereka menawarkan harga yang rendah. Walaupun pilihan pertama kami sebenarnya tidak ke maskapai ini, tetapi karena untuk masalah harga tidak terlalu jauh berbeda dengan maskapai LCC lainnya, jadinya malah Tigerair yang dipesan.
Back to topic.. Di bandara Changi, Tigerair (sekarang Scoot) berada di terminal 2, yang artinya berdekatan dengan stasiun MRT Changi itu artinya harus jalan kaki, tidak naik skytrain untuk ke terminalnya seperti Jetstar yang juga melayani rute yang sama berada di Terminal 1 Changi Airport.
Check In di KIOSK Tigerair & Scoot |
Timbangan di dekat konter check in Tigerair & Scoot |
Karena berlibur bersama anak perempuan saya saja, dan terlanjur memesan bagasi, dan ingin cepat, jadinya kami menggunakan fasilitas kiosk check in yang lebih mudah, tetapi tetap saja harus lapor ke konter check in dan diberilah boarding pass. Wes, ga popo lah...
Uniknya di Changi dan dekat dengan konter check in Tigerair & Scoot terdapat area repacking dan timbangan, pas saya datang ada rombongan yang sibuk menimbang dan merapikan lagi isi koper mereka supaya rata, jelas, disesuaikan dengan bagasi yang dipesan...
Melapor di konter check in dan memastikan bagasi berjalan di conveyor |
Anak saya ga bisa ditebak...
Tiba-tiba aja dia request ke saya dua permintaan, happy meal karena lihat logo McD di belakang konter check in Tigerair ini, dan ternyata harus turun ke lantai satu dulu, digendong dan nenteng hadiah lego dari Legoland. Dalam hati, ni anak adaaa aja.. saya berdoa cuma minta diberikan kekuatan emak-emak... kuat menggendong dan naik turun...
Yang kedua adalah minta coklat egg surprise. She is egg surprise lovers... Kalau yang kedua ini yang bikin puyeng kepala, ternyata dia teringat waktu di Terminal 3 Changi sebelum naik pesawat Garuda Indonesia saya ajak muter-muter di Changi dan membeli egg surprise ini.. Emang dia dari kecil suka dengan "surprise" dari benda satu ini, coklatnya mah gak dimakan, blas.. langsung dicuekin.
Turun ke basement, masuk supermarket, ternyata tidak ada, muter-muter juga belum ada.. akhirnya mau juga dia diajak ke area keberangkatan dan melewati imigrasi walaupun belum dapat. Lihat kanan kiri, toko coklat kan banyak, ketemu juga satu toko yang menjual barang ini, merek egg surprise-nya Kinder. Ya wes.. SGD'ne jadi coklat, nduk.. nduk..
Setelah dapat yang diinginkan, ya langsung ke ruang tunggu keberangkatan. waktune wes mepet ki nduuk... ra ngerti po nek aku wes dag dig dug iki..
Tak lama setelah menunggu di ruang tunggu keberangkatan, akhirnya pengumuman pun disampaikan dan mulai kami masuk ke pesawat airbus A320 Tigerair dan langsung duduk, kursinya sederhana dan dibalut kulit.. Legroom, masih cukup lah.
Interior pesawat ini standar sekali, di atas ada ruang bagasi, panel AC dan lampu. Tapi memang derita naik LCC dengan bagasi berbayar adalah sulitnya mencari ruang kosong untuk menaruh bagasi kabin. Penuh.. Tas plastik lego harus berjarak 2-3 kursi di belakang kami..
Tiba-tiba aja dia request ke saya dua permintaan, happy meal karena lihat logo McD di belakang konter check in Tigerair ini, dan ternyata harus turun ke lantai satu dulu, digendong dan nenteng hadiah lego dari Legoland. Dalam hati, ni anak adaaa aja.. saya berdoa cuma minta diberikan kekuatan emak-emak... kuat menggendong dan naik turun...
Yang kedua adalah minta coklat egg surprise. She is egg surprise lovers... Kalau yang kedua ini yang bikin puyeng kepala, ternyata dia teringat waktu di Terminal 3 Changi sebelum naik pesawat Garuda Indonesia saya ajak muter-muter di Changi dan membeli egg surprise ini.. Emang dia dari kecil suka dengan "surprise" dari benda satu ini, coklatnya mah gak dimakan, blas.. langsung dicuekin.
Turun ke basement, masuk supermarket, ternyata tidak ada, muter-muter juga belum ada.. akhirnya mau juga dia diajak ke area keberangkatan dan melewati imigrasi walaupun belum dapat. Lihat kanan kiri, toko coklat kan banyak, ketemu juga satu toko yang menjual barang ini, merek egg surprise-nya Kinder. Ya wes.. SGD'ne jadi coklat, nduk.. nduk..
Setelah dapat yang diinginkan, ya langsung ke ruang tunggu keberangkatan. waktune wes mepet ki nduuk... ra ngerti po nek aku wes dag dig dug iki..
legroom Tigerair |
Tak lama setelah menunggu di ruang tunggu keberangkatan, akhirnya pengumuman pun disampaikan dan mulai kami masuk ke pesawat airbus A320 Tigerair dan langsung duduk, kursinya sederhana dan dibalut kulit.. Legroom, masih cukup lah.
panel kabin pesawat |
bagasi kabin |
Interior pesawat ini standar sekali, di atas ada ruang bagasi, panel AC dan lampu. Tapi memang derita naik LCC dengan bagasi berbayar adalah sulitnya mencari ruang kosong untuk menaruh bagasi kabin. Penuh.. Tas plastik lego harus berjarak 2-3 kursi di belakang kami..
Kali ini karena memang penerbangan pagi, dan untuk membuat anak saya nyaman selama penerbangan, saya memesan makanan.. Mutton Briyani, salah satu makanan halal yang disediakan oleh Tigerair. Ternyata lahap...
Mutton Briyani versi Tigerair |
Mutton Briyani dari Tigerair ini saya pesan via online melalui websitenya, dan disajikan hangat dengan tambahan pilihan minuman, kali ini teh hangat dan diberi coklat batangan.. lumayan..
Bagi yang tidak membeli makanan untuk menghabiskan kebosanan selama perjalanan bisa tidur, mendengar musik atau membaca inflight magazine dari Tigerair, walaupun harus berkerut-kerut dan berfikir mengartiakan tulisan dalam bahasa inggris, sembari menemani anak saya makan, cukup terbantu.
Membaca tulisan tentang kopi, di Inflight Magazine milik Tigerair |
Tigerair |
Penerbangan Singapura - Jakarta ditempuh sekitar 1 jam lebih, sampai di Terminal 2 Bandara International Soekarno Hatta, kami langsung mengurus imigrasi dan menunggu bagasi.. dan ternyata setelah melihat 2 tas kami terlihat di conveyor bagasi. Diambil trus pulang deh..
- Bawalah music player dan earphone sendiri, untuk menghindari kebosanan saat terbang
- Kroscek pesanan penerbangan, dan datang tepat sebelum boarding gate tutup
- Banyak-banyak tanya sama petugas, kadang-kadang ada perubahan gate
***
Disclaimer : pengalaman pribadi, bukan pesan sponsor dan kalau anda mencari pengalaman terbang dengan maskapai Scoot bisa dilihat disini.
Update : Scoot per 2018 dilayani di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta
0 comments:
Post a Comment