Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

28 November 2018

Euforia HTC U series

Taiwan, nagari tempat saya tinggal saat ini tentunya masyhur dengan teknologi terutama bidang elektronik, lebih spesifik lagi komputer dan telekomunikasi selular. Pun kasak-kusuk tentang teknologi ini ramai dibicarakan oleh mahasiswa -no offense bahkan hingga detik-detik terakhir menjelang kepulangan setelah dinyatakan lulus.. Mungkin supaya lulus dari Taiwan tak hanya berbekal "再见".

Termasuk saya dan beberapa teman di kampus yang sering lihat -cuma lihat lho.. sambil refreshing di salah satu distrik perbelanjaan barang elektronik. Tak hanya itu, portal e-commerce pun disambangi, tentunya untuk bisa berhasil membeli barang, keberanian menulis atau merangkai kata-kata dalam bahasa mandarin pun dibutuhkan, uniknya.. Ketekunan itu memang kunci utama keberhasilan, entah tekun menggunakan bahasa mandarin walaupun dalam mata kuliah bahasa tidak juga berada pada top tier, atau berhasil menunggu dengan tekun hingga ada barang yang diperlukan dengan harganya yang jauuh dibawah harga pasar, ibaratnya jatuh tersungkur. 

Lain halnya, teman-teman ada yang lebih memilih berburu smartphone -karena memang perlu.. produk dari Apple, Sony dan HTC menjadi pusat perhatian karena banyak sekali ditawarkan di portal e-commerce dengan harga yang bersahabat (nabung dulu berbulan-bulan, red).. Salah satu yang kali ini cukup membuat saya terpikir untuk menulis adalah produk dari HTC. Sejak medio 2011-2012 sewaktu di Indonesia saya sudah menggunakannya bahkan ponsel yang sudah menggunakan teknologi 4G masih berguna sampai Taiwan. Lain halnya dengan HTC yang lainnya, saya harus merelakannya saat tak mau lagi hidup di atas tebing pantai Gesing.


headset, adaptor USB Type-C to 3.5 jack, ponsel HTC U Series

24 November 2018

Pengalaman Naik Scoot Boeing 787 Dreamliner Taipei - Singapore

Sewaktu summer break atau liburan musim panas sewaktu di Taiwan, ada kesempatan untuk kembali ke Indonesia walaupun hanya sebentar, tentunya kesempatan ini tidak disia-siakan. Berlanjutlah kepada aksi membeli tiket dan menentukan pilihan pada maskapai LCC, jatuh pada Scoot yang kala itu penerbangannya paling pagi dari Taiwan dan sampai pada hari itu juga -tanpa perlu layover atau menginap di bandara transit, sampai tujuan masih pagi hari di Jakarta. walaupun harus transit di Singapura, tak apa.

Boeing 787 Dreamliner, Scoot

17 November 2018

Experiencing Local Halal Certified Food in Tainan, Taiwan (2)

Do you already read my first part of experiencing local halal dishes in Tainan? If not, you can check it here

Together Tea shop

This halal certificate given to that store pushed me to search in internet, is there any store received this halal certificate also from the same bureau.. Although the website is in Chinese language, we try translate using app and found that news.ltn.com.tw give us more good news that Tainan Government already work to promote Muslim-friendly city and tourism, and absolutely with additional Muslim-friendly eateries.

13 November 2018

Experiencing Local Halal Certified Food in Tainan (1)

We are surprised when we are in Chihikan Tower area, one of the most favorite tourist attraction in Tainan, how come? Because we found something interesting.. "Halal logo" in one of of the store named Han Jin Po Po just beside the tourist site.. Together with my friend, we are fascinated to try eating in this shop.

one of halal dishes in Tainan


02 November 2018

Tips Transfer dari KLIA1 ke KLIA2

Mungkin kalian yang sudah terlanjur pesan atau booking tiket ke luar negeri tapi harus transit di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan ternyata ganti maskapai dan ternyata lagi harus pindah terminal dari KLIA ke KLIA2 atau sebaliknya, bukan hanya pindah gate.. tentunya anda mencari cara untuk bergeser dari satu terminal ke terminal lain. 

KLIA ini agak unik karena sejatinya ada 2 buah bandara yaitu KLIA dan KLIA2, Sampai pertengahan 2018 maskapai yang dilayani di KLIA2 itu kalau gak salah ada AirAsia (dengan kode pesawat AK, QZ, D7, Z2, XT, FD), Jetstar, Scoot, dan Cebu Pacific, selain itu dilayani di KLIA seperti Malaysia Airlines, KLM, Lion Air.


Nah... Bagaimana caranya untuk transfer? Ada beberapa cara untuk berpindah terminal yaitu..

Opsi 1 : Naik Bus (Berbayar)

Opsi pertama adalah naik bus yang ada di Bus Station KLIA dan nanti naik bus khusus ke KLIA2 dari platform nomor 11. Bus yang melayani jalur ini adalah bus


Arah ke Bus Station

31 October 2018

Travel Gift: Our First Journey as Fourth

Yeay i'm back..

"Aku boarding.." Kira-kira seperti itu pesan saya kepada keluarga di Indonesia sebelum saya berangkat untuk boarding dari Taiwan ke Indonesia. Kalau ditanya pakai maskapai apa? Airasia menjadi pilihan kala itu karena waktu penerbangan yang tidak perlu layover. Pertengahan bulan Oktober saya memang berencana untuk pulang kembali ke Indonesia dengan meminta izin pada adviser saya, dan beliau mengijinkan dengan syarat bahwa saya harus tetap menulis publikasi yang dibutuhkan untuk persiapan konfrensi tahun depan. Baiklah..

Perjalanan dengan Airasia X dan Indonesia Air Asia kala itu ternyata tidak terlalu melelahkan, mungkin karena penerbangan yang lebih lama (Taipei - KL) dilakukan siang hari lalu transit 4 jam untuk beristirahat hingga malam hari di KLIA2 dan baru pada malam hari terbang ke Jakarta, sehingga sebelum berganti tanggal, kami bisa berkumpul.. Tips untuk membuat perjalanan ini tidak membosankan adalah dengan memesan makanan, memastikan head rest tepat menyangga kepala dan tidur.

Melihat sepasang mata yang menunggu saya di depan pintu kedatangan itu ternyata memberikan rasa tersendiri.. wow..


You got mail


"Hey.. they give the deadline for submitting, November 1st, please, you can do that".. Adviser saya tiba-tiba mengirim email, saya hanya bisa terdiam sejenak dan bergumam, kenapa gak bilang dari kemarin-kemarin ketika ketemu.. eh ternyata diapun baru dapat emailnya.. Impian mau liburan enak jadi gagal total ini, maklum.. mahasiswa kaya saya ini planning untuk menulisnya susah, mengambil citasi dari publikasi lain pun butuh perjuangan.. saya perlu jaringan VPN kampus untuk download publikasi, huhu..

Lagi sedang berusaha untuk menyusul ketertinggalan, istri dan anak saya tentunya dengan ekspektasi mereka, mengajak saya untuk sekedar keluar rumah untuk melepas penat dan bercerita, tentunya setelah selesai urusan sekolah. Di saat ini saya mendapat berita kedua, "Kita ke Jogja aja yuk..."

Wow, bagi saya ini sebuah keinginan yang diluar ekspektasi saya tapi patut untuk dipikirkan dengan matang.. Cuma mikir juga, ini nyonya posisi perut gede, anak juga gak libur tapi malah pengen ke Jogja, tapi ternyata dia sudah mikir jauh-jauh hari sambil di akhir perjalanan bilang "Baju udah siap kok, tinggal packing aja.." sambil tertawa..


Let's go to Jogja

Singkat cerita, tengah malam kami sudah dalam perjalanan ke Jogja dengan kendaraan pribadi sambil mengenang keseruan ketika sering Jakarta-Indramayu via tol cipali selama lebih dari 2 tahun. Pas kira-kira sampai Tegal, istri saya bilang.. "Praktek dokternya ada lho besok, kalo sampai Jogja pagi kita langsung ke RS aja.." Tanpa perlu berargumen, buat saya "Ya.." adalah jawaban terbaik.. mungkin juga bapak-bapak yang pernah mengalami hal yang sama cukup bilang "ya" itu sudah cukup. :)


13 September 2018

Jalan-jalan ke Taitung, menikmati Taiwan International Balloon Festival

Salah satu even tahunan yang menjadi favorit masyarakat Taiwan dan mancanegara adalah Taiwan International Balloon Festival, bahkan saking terkenalnya kegiatan ini diabadikan dalam beberapa kartu pos untuk souvenir. Saya pun tertarik untuk datang melihat langsung ke acara Taiwan International Balloon Festival ini setelah melihat kartu pos bergambar balon udara saat akan mengirimkan kartu pos untuk keluarga di Indonesia sebelum Idul Fitri dan puncaknya setelah rekan-rekan saya menunjukkan foto mereka saat ke sana.


Taiwan International Balloon Festival 2018

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com