Indonesian who support traveling with family or kids, take photo and diving

24 December 2016

Pengalaman Terbang Dengan Kelas Bisnis Garuda Indonesia 737-800 | westborneoroad

Saya hampir tak sanggup menyelesaikan tulisan ini, bukan karena sulit atau bukan juga pengalaman pertama duduk di kursi kelas bisnis saat terbang tapi karena setiap mau menyusun kata-kata, hati ini teringat tentang sosok yang telah memberikan banyak perhatiannya kepada saya. Orang tua..

Penerbangan ini sebenarnya termasuk dalam salah satu kegiatan kunjungan yang digagas oleh organisasi yang saya ikut membantu menuliskan tulisan dengan tema lingkungan, saya diajak ke Bali pada akhir tahun 2016 ini. Tentunya diberikan penerbangan ke Bali PP (Kelas Ekonomi) bukan kelas bisnis..

Saat itu saya masih berada di Bandung, karena malam sebelumnya memang ada acara di Bandung, sehingga penerbangan ke Bali pun diambil dari Bandung. Sebenarnya ada beberapa maskapai yang melayani penerbangan Bandung - Denpasar, Bali setiap harinya namun karena Garuda Indonesia merupakan penerbangan pertama, itulah yang dipilih. Saya kaget ternyata harga tiket kelas ekonomi yang dibeli sudah mendekati harga kelas bisnis yang promo, karena tidak terlalu jauh selisihnya sekitar 300ribu-an ya akhirnya saya putuskan untuk upgrade ke kelas Bisnis. Ini adalah penerbangan pertama saya mengeluarkan biaya ekstra sendiri untuk upgrade ke kelas Bisnis, sebelumnya sering diberikan upgrade cuma-cuma karena memang GFF / Garuda Miles saya dulu masih lumayan, hehehe... dan penerbangan yang juga dipaksa ketika kami harus recovery dari Singapura ke Yogyakarta saat Gunung Kelud meletus, pikir saya sesekali me time boleh lah..

Saya tertegun ternyata Bandara Husein Sastranegara Bandung telah berubah drastis, terakhir sebelum ini, saya ke bandara ini tahun 2013, berarti sudah tiga tahun silam dan ternyata bangunan bandara berubah menjadi lebih baik. Waktu itu belum menunjukkan pukul 6 pagi, cuaca Bandung yang sejuk dan kondisi bandara yang bagus dan  membuat kegiatan menunggu proses upgrade yang dilakukan di konter customer service berasa cepat.

Check In & Baggage Drop
Proses check in untuk penerbangan ini cepat, saya mengambil jalur kelas bisnis / sky elite yang memang diberikan jalur khusus. Hampir sama dengan jalur ekonomi biasa, hanya bedanya saat mendaftarkan tas saya untuk dibagasikan, tag bagasi diberi tambahan informasi label, Bussiness Class, Priority, Door Side.. ah, pikir saya itu sama seperti biasa, hanya tanda..

area check in

Menunggu di Lounge
Setelah check in, petugas memberikan saya satu kupon masuk lounge gratis karena saya salah satu penumpang kelas bisnis, wow.. sesuatu yang sudah jarang saya sambangi ketika terbang, karena dahulu pas GFFnya lumayan bisa langsung masuk ke lounge, sekarang harus tukar miles dulu, hehehe..

Lumayan, mangan sik... batin saya.. tapi makan saya sempat terhenti gara-gara sebuah makanan, jagung rebus..

sepotong jagung manis rebus

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan jagung rebus, hanya jagung rebus itu membuat saya mundur ke masa lampau, mengingat masa dimana orang tua saya masih tinggal di desa, di pedalaman Kalimantan Barat berdinding kayu yang mungkin saat ini rumahnya sudah rata dengan tanah, kalau malam listrik mati, kalau mau ke rumah sakit untuk kontrol harus naik ojeg dulu, lalu naik angkutan umum. Mereka membanting tulang bekerja siang malam hanya untuk membesarkan saya anak pertama, Binu si tengah dan Cahya si bungsu hingga bisa sampai saat ini.... 

Upaya chef dari dan tim lounge memasukkan jagung rebus yang tentunya menyehatkan juga menandung makna usaha, kerja keras dan kesederhanaan... Salut, jagung rebus ini ternyata bisa menginspirasi manusia seperti saya untuk mengingat kembali dan pada puncaknya mengucap syukur dengan mendoakan orang tua.. what a food..

suasana di lounge bandara Husein Sastranegara, beda tempat beda suasana


In Flight
Perjalanan ke Bali ini membuat semangat, pertama melalui informasi dari kokpit, bahwa cuaca cerah namun ada sedikit awan. Kedua, sebelum terbang, kami di kelas bisnis diberikan welcome drink dan handuk untuk sedikit menyegarkan badan, saya memilih teh hangat karena memang cuaca cukup dingin. Asyiik..

welcome drink & handuk

Armada yang saya naiki adalah jenis Boeing 737-800 NG, jarak antar kursinya legaa banget, lebar kursinya juga lumayan. Setiap kursi di kelas bisnis dilengkapi dengan bantal, sandaran kaki, AVOD (Audio Video On Demand), dan meja lipat untuk makan.

logo award maskapai bintang 5

bantal

jarak antar kursi
Sesuatu yang spesial menurut saya adalah flight attendant menyebut kami para penumpang yang duduk di kelas bisnis dengan nama, yap.. nama kami masing-masing, sesbuah ucapan perkenalan yang sangat menyentuh, pantas saja Garuda menjadi Airline bintang 5 versi Skytrax, bangga...

headphone ada di depan kursi
Pada kali ini saya ditawari pilihan makanan berupa nasi goreng atau omelet, akhirnya saya memilih untuk menikmati nasi goreng. Penyajiannya juga dilengkapi dengan yoghurt, buah segar dan kerupuk.

Main Course... Nasi Goreng

Selama penerbangan, saya membaca majalah colours, inflight magazine dari Garuda dan sesekali melihat pemandangan di luar. Ketika mendekati daerah Jawa Timur, pilot menginformasikan bahwa di cuaca cerah dan Gunung Arjuno terlihat dengan jelas. Pemandangan yang tiada duanya dan tiada replikanya, ini mengingatkan saya lagi kepada orang tua yang telah memberikan doanya sehingga saya bisa menikmati penerbangan ini, amazing... karena tidak hanya pemandangan ini saja yang saya dapat lihat, kelompok Gunung Merbabu Gunung Merapi dan Rawa Pening di Jawa Tengah terlihat jelas, Gunung Selamet  dan Gunung Ciremai yang berada di pantai utara jawa terlihat timbul diatas awan, dataran tinggi Dieng juga terlihat walaupun sedikit samar-sarmar. Sesaat setelah take off, waduk Jatiluhur dan waduk Cirata juga menjadi pemandangan pembuka.. Pemandangan yang tak ada replikanya, gumam saya...

Colours, Garuda Indonesi inflight magazine

Gunung Arjuno


Landing & Baggage Collection
Landing di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali yang pada saat itu cuacanya cerah cukup lembut, pemandangan yang saya suka adalah sesaat sebelum landing melewati kapal penangkap ikan berjejer di sekitar pelabuhan Benoa.

pemandangan kapal berbaris rapi
Kali ini pesawat mendapat jatah parkir di remote area, yang artinya harus menggunakan bus untuk ke terminal kedatangan, kami dari kelas bisnis diberikan kendaraan khusus yang langsung ke terminal kedatangan.
Van ke terminal
 
Welcome to Denpasar, Bali


Sesampainya di terminal, saya menunggu di Premium Baggage Collection, semacam lounge namun digunakan untuk menunggu bagasi sementara bagasi saya disiapkan oleh petugas dari Garuda.
Premium Baggage Collection, ambil air mineral dulu buat penghilang dahaga

dari dalam Premium Baggage Collection
 
Tag bagasi


Kalau mau lihat pengalaman terbang lainnya dengan Garuda ke Papua bisa dilihat disini selain itu ada juga pengalaman terbang ke Singapura dan pengalaman terbang dengan Garuda Boeing 777-300ER.

****

Suatu pengalaman yang seru bagi saya, menikmati penerbangan kelas bisnis dari maskapai bintang 5, menikmati cerahnya pemandangan di luar yang tiada duanya dan mengingat orang tua yang telah berjasa bagi kami..

Disclaimer : Postingan ini ditulis berdasarkan kondisi saat itu, untuk kondisi terkini bisa tanya maskapai :)

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Copyright © West Borneo Road Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com